Indonesia sehat 2025 menjadi target dari Kementerian Kesehatan RI dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam pemeliharaan dan peningkatan status kesehatannya. Salah satu program Kementerian Kesehatan dalam pencapaian misi tersebut adalah meningkatkan akses masyarakat akan informasi dan pelayanan kesehatan yang berkeadilan.
RSUP Dr. Sardjito sebagai salah satu rumah sakit rujukan nasional yang telah terakreditasi nasional maupun internasional dituntut untuk selalu memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien. Perawatan yang bermutu harus selalu diberikan kepada pasien kapan pun dan dalam kondisi apapun tanpa terkecuali. Komunikasi merupakan bagian dari sebuah proses pelayanan kepada klien, dalam hal ini komunikasi yang dibutuhkan adalah komunikasi yang efektif dan asertif.
Dalam rangka menciptakan tata kelola siaran radio yang profesional, RSUP Dr. Sardjito menggelar Pelatihan Dasar Pengelola dan Penyiar Radio selama 2 hari yang dimulai pada hari Rabu, 18 Juli 2018 hingga hari Kamis, 19 Juli 2018 yang diikuti baik oleh dokter spesialis, petugas farmasi, customer service hingga satpam. Dengan mendatangkan narasumber yang ahli di dunia penyiaran dari Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta dan penyiar Radio Swasta Retjo Buntung, RSUP Dr. Sardjito ingin mewujudkan rumah sakit yang dekat dengan rakyat melalui sarana radio.
Radio merupakan media komunikasi yang efektif dan efisien karena berbasis massa yang menjangkau jaringan yang lebih luas sehingga mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi yang benar dan menyeluruh. Radio keberadaannya secara hukum dijamin Undang – Undang RI Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran. Pemanfaatan media radio dirasakan akan cukup baik sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi.
RSUP Dr Sardjito saat ini memiliki stasiun radio berbasis radio streaming yang selama ini dikelola oleh Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Oleh karena itu membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten di bidang penyiaran. Salah satu SDM yang berperan di stasiun radio adalah seorang penyiar radio. Sebagai seorang penyiar radio harus memiliki kemampuan dalam hal berkomunikasi. Cara berkomunikasi seorang penyiar radio memiliki karakteristik sendiri dibanding komunikasi lainnya. Secara umum pola komunikasi dipengaruhi oleh factor 3V (Verbal, Vocal and Visual) dalam siaran radio hampir tidak melibatkan Visual (Gesture, Body Language, Penampilan, Tata Rias, dll) di dalamnya. Efektivitas komunikasi dalam siaran radio sepenuhnya dititipkan kepada kemampuan penyiar dalam mengoptimalkan Verbal (semantic, pilihan kata dan susunan kalimat yang efektif dan berestetika) serta Vocal (Intonasi, Artikulasi, Pitch Control, Tempo, dan Penekanan).
Penyiar adalah seorang profesional, sebuah profesi yang butuh keahlian, skill, atau keterampilan tertentu dalam menyampaikan informasi melalui komunikasi dan edukasi. Seorang penyiar wajib memiliki kualifikasi tertentu sebelum layak siar (fit to broadcast), seperti menguasai teknik siaran, teknik mikrofon (miking technique), memahami naskah siaran dan cara menyampaikannya, studio protocol atau SOP siaran, dan log program. Oleh karenanya, sebelum menjadi penyiar radio, sebaiknya seseorang mengikuti dulu pelatihan siaran radio sehingga mampu menjadi komunikator yang efektif.
Adapun pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan RSUP Dr. Sardjito. Setelah mengikuti pelatihan semacam ini, para peserta diharapkan dapat mengembangkan dan mempertajam kemampuan penyiar radio sehingga menjadi lebih efektif dan ber etika dalam proses siaran. Mampu mengembangkan komunikasi berbasis Mind Setting sehingga para peserta pelatihan akan memiliki kemampuan komunikasi persuasive, kecerdasan emosional dan motivasi sebagai seorang penyiar radio. Selain itu, para peserta mampu meningkatkan pemahaman bagaimana mengelola sebuah stasiun radio sehingga memiliki daya saing, kredibilitas, mata acara berkualitas, tata kelola siaran radio yang profesional sehingga mampu menarik minat pendengar.
No Comments