







Pengantar
Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSUP DR. Sardjito adalah bagian dari unit pelayanan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan mata secara professional dan berstandar internasional. Alamat : Departemen Ilmu Kesehatan Mata Gedung Instalasi Rawat Jalan RSUP DR. Sardjito Yogyakarta lt. 5 Jl. Kesehatan no 1. Sekip Sinduadi Yogyakarta – 55284
Profil
VISI DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
Menjadi pusat pendidikan bagi calon dokter spesialis mata yang unggul dengan meluluskan spesialis mata yang berstandar internasional dan berperilaku profesional baik, dalam mengabdi pada kepentingan masyarakat pada tahun 2020
MISI DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
- Menyelenggarakan pendidikan bagi calon dokter spesialis mata yang berbasis kompetensi serta pendidikan berkelanjutan bagi dokter spesialis mata dengan mutu pendidikan bertaraf internasional
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata paripurna, sesuai dengan standar nasional maupun internasional, baik pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun di masyarakat
- Menjadi pusat penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan mata meliputi ilmu dasar maupun klinik / epidemiologik
- Melaksanakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat
- Meningkatkan upaya kemitraan secara global
Produk Layanan Unggulan
1. Vitreoretina
Subdivisi vitreoretina adalah subdivisi yang menangani gangguan retina atau lapisan saraf mata yang berfungsi untuk menangkap cahaya. Pelayanan di subdivisi vitreoretinal dilakukan oleh dokter spesialis mata subspesialis retina yang ahli di bidangnya.
Penyakit yang sering ditangani di bagian vitreoretina meliputi ablasio retina, skrining kelainan retina pada bayi prematur, gangguan pusat penglihatan pada lansia, gangguan vaskular, berbagai komplikasi penyakit sistemik ke mata seperti diabetes mellitus, infeksi, dan lain-lain.
Pelayanan yang dapat dilakukan di poliklinik mata subdivisi vitreoretina adalah sebagai berikut :
- Pemeriksaan retina dengan oftalmoskopi indirek
- Foto fundus
- Optical Coherence Tomography (OCT)
- Skrining Retinopati Prematuritas pada bayi prematur
- Panretinal Photocoagulation atau Laser retina
Subdivisi vitreoretina juga dapat melayani kebutuhan pasien untuk berbagai macam tindakan operasi mutakhir seperti :
- Vitrektomi, dilakukan dalam jumlah ±15 operasi per bulan
- Scleral Buckle, dilakukan dalam jumlah ±15 operasi per bulan
- Injeksi Intravitreal, dilakukan dalam jumlah ±125 pasien per bulan.
2. Glaukoma
Subdivisi glaukoma adalah subdivisi yang berkonsentrasi dalam menangani kelainan saraf penglihatan dengan gangguan lapang pandang yang khas dengan tekanan intraokular sebagai faktor resiko. Kelainan glaukoma ini dapat mengenai siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa dan lanjut usia, dapat terjadi secara primer ataupun karena penyebab tertentu misalnya karena riwayat peradangan pada mata, trauma, penggunaan obat tertentu, dan lain-lain.
Pelayanan di subdivisi glaukoma diberikan oleh dokter spesialis mata yang ahli di bidangnya.
Pelayanan yang dapat dilakukan di subdivisi glaukoma adalah :
- Pemeriksaan mata rutin dengan slit lamp biomikroskopi
- Gonioskopi
- Pemeriksaan tekanan intraokular dengan non contact tonometri, aplanasi goldman, dan schiotz
- Laser Peripheral Iridectomy
Subdivisi glaukoma juga melayani kebutuhan operasi pada pasien yang membutuhkan. Operasi yang dapat dilakukan adalah :
- Trabekulektomi pada pasien anak dan dewasa
- Iridektomi
- Cryocyclotherapy
- Pemasangan implant drainase
3. Uvea, Lensa, dan Bedah Refraktif
Subdivisi Uvea, Lensa, dan Bedah Refraktif adalah subdivisi yang melayani berbagai kasus uvea akibat infeksi maupun noninfeksi, katarak, dan bedah refraktif.
Pelayanan yang tersedia di subdivisi uvea, lensa, dan bedah refraktif adalah :
- Specular microscope untuk mengetahui kesehatan kornea
- Tindakan Nd Yag Laser kapsulotomi
- Tindakan pemberian obat periorbita ataupun intraokular di ruang tindakan minor yang steril pada kasus peradangan mata sesuai indikasi
- Phacoemulsifikasi
4. Rekonstruksi, Okuloplasti, dan Onkologi
Subdivisi Rekonstruksi, Okuloplasti, dan Onkologi (ROO) memberikan pelayanan dalam bidang tumor mata dan tumor yang mengalami perluasan ke daerah orbita, kondisi inflamasi pada orbita yang disebabkan karena proses infeksi maupun noninfeksi seperti autoimun, tim trauma mata yang siap memberikan pelayanan gawat darurat 24jam, dan rekonstruksi orbita. Tidak jarang Subdivisi Rekonstruksi, Okuloplasti, dan Onkologi bekerja sama dengan departemen lain demi menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal dan holistik. Pelayanan di subdivisi ROO diberikan oleh dokter spesialis mata yang ahli di bidangnya.
Pelayanan yang dapat dilakukan di subdivisi ROO adalah :
- Biopsi tumor mata
- Pengangkatan tumor mata dan rekonstruksinya
- Bedah plastik mata
5. Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus
Subdivisi Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus berkonsentrasi dalam memberikan pelayanan mata anak, penanganan strabismus atau juling dan dalam upaya pencegahan terhadap ambliopia . Kasus terbanyak yang ditangani pada subdivisi ini adalah katarak kongenital, glaukoma kongenital, dan strabismus. Pelayanan di subdivisi Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus diberikan oleh dokter spesialis mata yang ahli di bidangnya.
Pelayanan yang dapat dilakukan di subdivisi Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus :
- Pemeriksaan kacamata anak
- Streak retinoscopy
- Pemeriksaan stereokopis (penglihatan 3 dimensi)
- Pemeriksaan deteksi strabismus/ juling
Jenis tindakan operasi yang dapat dilakukan yaitu :
- Ekstraksi Katarak bayi dan anak
- Operasi koreksi strabismus/ juling
6. Refraksi, Low Vision, dan Kontak Lens
Subdivisi refraksi, low vision dan kontak lens bergerak dalam mengoptimalkan fungsi penglihatan akibat kelainan refraksi. Subdivisi ini juga melayani kebutuhan alat bantu penglihatan khusus bagi pasien dengan keterbatasan penglihatan yang berat seperti kebutuhan akan magnifier dan teleskop. Subdivisi refraksi, low vision, dan kontak lens juga melayani kebutuhan pemeriksaan kacamata dan kontak lens berupa rigid gas permeable yang dapat membantu fungsi penglihatan pada pasien dengan gangguan refraksi yang cukup berat dan memperindah secara kosmetik.
Pelayanan di subdivisi Refraksi, Low Vision, dan Kontak Lens :
- Autorefraktometri
- Koreksi Best Corrected Visual Acuity
- Fitting Rigid Gas Permeable
- Low Vision Aid
7. External Eye Disease
Subdivisi External Eye Disease (EED) bergerak dalam bidang infeksi dan kesehatan kornea hingga transplantasi kornea. Berbagai kondisi yang dapat dirawat di subdivisi EED adalah infeksi kornea, ulkus kornea, kekeruhan kornea bawaan, kelainan bentuk kornea, dan kebutuhan transplantasi kornea.
Pelayanan di subdivisi EED meliputi :
- pemeriksaan slit lamp biomikroskopi
- pemeriksaan swab dan pengecatan Gram, KOH untuk deteksi awal kuman
- Collagen cross linking sebagai terapi adjuvan pada kondisi infeksi kornea berat dan kelainan bentuk kornea
Tindakan operasi yang dapat dilakukan adalah :
- Tranplantasi membran amnion
- Conjungtival Flap
- Penetrating Keratoplasty
- Keratoplasti tektonik
- Injeksi obat-obatan periocular sesuai indikasi
8. Neurooftalmologi
Subdivisi Neurooftalmologi bergerak dalam pelayanan terkait gangguan saraf mata dan lintasan saraf penglihatan. Dalam usaha mendeteksi kelainan saraf mata dan lintasan penglihatan, subdivisi neurooftalmologi dilengkapi dengan alat pemeriksaan perimetri kinetik Goldmann, pemeriksaan kontras sensitivitas sebagai salah satu parameter fungsi penglihatan, tes buta warna, dan tidak jarang melakukan pemeriksaan penunjang seperti CT Scan atau MRI Kepala dan bekerja sama dengan departemen lain guna memberikan pelayanan yang optimal dan holistik.
Jenis pelayanan di subdivisi Neurooftalmologi :
- Perimetri kinetik Goldmann
- Kontras Sensitivitas
- Ishihara test
- Perawatan radang syaraf mata
Tim Layanan Unggulan

Prof. dr. Suhardjo SU,Sp.M(K)
Oftalmologi Umum, Bedah refraktif, katarak, kornea, infeksi, dan imunologi
dr. Agus Supartoto, SpM(K)
Oftalmologi Umum Katarak, Okuloplasti dan Onkologi
dr. Angela Nurini Agni, SpM(K), MKes
Vitreo-retina
Prof. Dr. Wasisdi Gunawan, SpM(K)
Oftalmologi Umum, Katarak, Pediatrik Ophthalmologi, dan Strabismus
dr. R. Haryo Yudono, SpM(K), MSc
Oftalmologi Umum , Katarak, Pediatrik Ophthalmologi, dan Strabismus
Dr.dr. Retno Ekantini, SpM(K), M.Kes
Oftalmologi Umum, Glaukoma
dr. Tri Wahyu Widayanti, SpM(K), M.Kes
Vitreo-retina
dr. Purjanto Tepo Utomo, SpM(K)
Oftalmologi Umum , Rekonstruksi, Okuloplasti, Onkologi, dan Katarak
dr. Tatang Talka Gani, SpM(K)
Oftalmologi Umum , Neuro-ophthalmology, Glaukoma, dan Katarak
dr. Sagung Gede Indrawati, Sp.M
Oftalmologi Umum, Katarak, Refraksi, lensa kontak, dan low vision
dr. Supanji, SpM, MKes, PhD
Oftalmologi Umum , Vitreo-retina, Katarak dan Bedah Refraktif
dr. Firman Setya Wardana, SpM. M.Kes
Oftalmologi Umum , Vitreo-retina dan Katarak
dr. M. Bayu Sasongko, SpM. M.Epid. PhD
Oftalmologi Umum ,Vitreo-retina dan KatarakFasilitas Peralatan
Kinerja Pelayanan
1. Vitreoretina
Kasus tersering menurut data tercatat selama tahun 2015 adalah :
- Retinopati Diabetika : sejumlah 4400 pasien.
- Komplikasi Diabetes yang lain : sejumlah 4261 pasien.
- Perdarahan vitreus : sejumlah 1275 pasien.
- Ablatio retina : sejumlah 1200 pasien
Pelayanan operasi yang dilakukan per bulan adalah :
- Injeksi intravitreal anti VEGF sejumlah 125 pasien
2. Subdivisi glaukoma
Kasus tersering menurut data tercatat selama tahun 2015 adalah :
- Primary Open Angle Glaucoma : sejumlah 2494 pasien
- Primary Angle Closure Glaucoma : sejumlah 836 pasien
- Glaukoma sekunder : sejumlah 706 pasien
- Normotension Glaucoma : sejumlah 650 pasien
Pelayanan operasi per bulan adalah :
- trabekulektomi : 10 pasien
- tindakan laser peripheral iridectomy : 10 pasien
3. Uvea Lensa dan Bedah Refraktif
Kasus tersering menurut data tercatat selama tahun 2015 adalah :
- Katarak senilis imatur : sejumlah 1576 pasien
- Katarak komplikata : sejumlah 825 pasien
- Uveitis anterior : sejumlah 650 pasien
- Uveitis posterior : sejumlah 500 pasien
Pelayanan operasi per bulan adalah :
- Phacoemulsifikasi + IOL : 35 pasien
4. Rekonstruksi, Okuloplasti, dan Onkologi
Kasus tersering menurut data tercatat selama tahun 2015 adalah :
- Tumor orbita : 1600 pasien
- Tumor intraokular : 1400 pasien
- Pseudotumor : 1500 pasien
- Trauma okuli dan orbita : 360 pasien
- Kelainan palpebra : 120 pasien
- Kelainan saluran air mata : 150 pasien
Pelayanan operasi per bulan :
- Biopsi eksisi : 10 pasien
- Orbitotomi anterior : 8 pasien
- Orbitotomi lateral : 4 pasien
- Rekonstruksi palpebral : 30 pasien
- Eviserasi : 4 pasien
- Enukleasi : 4 pasien
- Eksenterasi : 1 pasien
5. Pediatrik Oftalmologi dan strabismus
Kasus tersering menurut data tercatat selama tahun 2015 adalah :
- Katarak kongenital : sejumlah 300 pasien
- Strabismus : 275 pasien
Pelayanan operasi per bulan :
- Ekstraksi katarak kongenital : 4-8 pasien
- Koreksi strabismus : 4-8 pasien
6. Refraksi
Kasus tersering menurut data tercatat selama tahun 2015 adalah :
- Myopia : sejumlah 931 pasien
- Anisometropia : sejumlah 750 pasien
- Low Vision : sejumlah 60 pasien
7. External Eye Disease
Kasus tersering menurut data tercatat selama tahun 2015 adalah :
- Ulkus kornea : 696 pasien
- Keratitis : 400 pasien
- Leukoma kornea : 200 pasien
- Keratoconus : 50 pasien
Pelayanan operasi per bulan :
- Tranplantasi membran amnion : 5 pasien
- Conjungtival flap : 4 pasien
8. Neurooftalmologi
Kasus tersering menurut data tercatat selama tahun 2015 adalah :
- Gangguan pada mata sekunder karena penyebab sistemik lain : 550 pasien
- Atrofi Optik : 400 pasien
- Neuropati Optik Iskemik Anterior : 250 pasien
- Neuritis Retrobulbar : 120 pasien