Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Jalan Sehat Diabetes : Bersama Cegah Kebutaan Akibat Diabetes

Yogyakarta – Pada momen peringatan Hari Diabetes Sedunia, segenap civitas Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran – RSUP Dr Sardjito, bersama-sama dengan FK-UGM, RS Mata Dr. YAP dan beberapa komponen masyarakat bekerja sama dengan Hellen Keller International (HKI) dan World Diabetes Foundation mengadakan acara jalan sehat bersama pada hari Minggu (13/11) di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta. Kegiatan ini, sesuai dengan tema global “Eyes on Diabetes”, bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat sehingga diharapkan masyarakat dapat lebih sadar dan mencari pengetahuan atau informasi yang lebih banyak mengenai dampak kebutaan pada penderita DM sekaligus cara pencegahannya.

Peringatan Hari Diabetes Sedunia yang dilakukan pada tanggal 14 November setiap tahun biasanya dilakukan dengan cara senam diabetes bersama , pemeriksaan gula darah dan penyuluhan  mengenai bagaimana mengendalikan penyakit Diabetes Mellitus (DM). Pada tahun ini, World Health Organization (WHO) dan International Diabetes Federation (IDF) mengusung tema yang cukup berbeda yaitu “Eyes on Diabetes” atau “Mata pada Diabetes”. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya skrining kesehatan mata pada penderita DM untuk mencegah kebutaan yang masih cenderung diabaikan.

Diabetes Mellitus ditandai dengan peningkatan kadar gula darah di atas batas normal dan menyebabkan komplikasi di seluruh tubuh, terutama pada mata. Komplikasi DM pada mata dapat menyebabkan kebutaan akibat kekeruhan lensa atau katarak, maupun kerusakan selaput saraf mata yang bersifat permanen atau sering disebut Retinopati Diabetik (RD). Komplikasi ini muncul pada penderita DM yang sudah lama atau dapat lebih cepat pada penderita DM dengan kadar gula darah, tekanan darah, maupun kolesterol/lemak darah yang tidak terkendali baik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa RD dijumpai pada kurang lebih sepertiga dari semua penderita DM, walaupun dalam kondisi DM terkendali dengan baik.

Di samping itu, fakta bahwa 80% penderita DM adalah pada usia produktif, kebutaan akibat RD menjadi suatu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai  karena berdampak beban sosial masyarakat. Tantangan utama dari penanganan RD secara optimal adalah keterlambatan diagnosis karena sebagian besar penderita pada tahap awal tidak mengalami gangguan penglihatan sehingga tidak merasa perlu untuk memeriksakan mata. Padahal saat penderita RD sudah mengalami keluhan gangguan penglihatan dan datang ke dokter, kemungkinan besar penglihatan sudah sulit dipulihkan.

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.