Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Apa dan Bagaimana Pentingnya Protesa Gigi yang aman ?

Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit bekerja sama dengan KSM Gigi dan Mulut RSUP Dr Sardjito pada hari Jumat 22 Juni 2018 mengadakan edukasi bertempat di poliklinik saraf IRJ RSUP Dr Sardjito dengan tema PROTESA GIGI atau gigi tiruan yang disampaikan oleh drg. F Wihan Pradana, Sp. Pros.

drg. F Wihan menyampaikan bahwa protesa gigi atau gigi tiruan adalah alat bantu fungsional pengganti gigi yang hilang akibat proses pencabutan atau trauma. Adapun tujuannya adalah mengembalikan fungsi gigi,  estetika dan rongga mulut serta  mengembalikan kepercayaan diri bagi seseorang.

Beliau menyampaikan, gigi hilang bisa mengakibatkan kesulitan dalam pengunyahan makanan, kesulitan berkomunikasi, kerusakan gigi asli yang tersisa, kerusakan jaringan pendukung gigi misalnya gusi, sakit di area wajah (trigeminal neuralgia), telinga berdenging, kerusakan sendi rahang, perubahan penampilan dan kurangnya rasa percaya diri.

Gigi yang hilang bisa disebabkan karena kecelakaan / trauma, tindakan pencabutan, operasi karena suatu sebab misalnya cancer, genetika (bawaan) dan karena dampak dari suatu penyakit misalnya diabetes mellitus.

Gigi tiruan atau gigi palsu berfungsi untuk mengembalikan fungsi pengunyahan, mengembalikan fungsi bicara, menjaga kesehatan gigi asli yang tersisa, menjaga kesehatan jaringan pendukung gigi, menjaga kesehatan sendi rahang, mengurangi symptom neuralgia pada sendi rahang, menjaga kesehatan sendi rahang, mengembalikan estetika, dan mengembalikan kepercayaan diri.

Ada beberapa gigi palsu yang biasa digunakan yaitu cekat (tanpa kawat), semi cekat (dengan kawat) dan lepasan (dengan kawat) sedangkan jenis bahan yang digunakan yaitu logam, akrilik, thermoplastic, porselain fusi logam dan zirconium.

Yang terjadi di masyarakat sering terjadi ketidaktepatan dalam pembuatan gigi palsu yaitu pembuatan gigi yang mengesampingkan aspek biologis biasanya dilakukan bukan oleh dokter, indikasi pemilihan material yang salah, prosedur pengukuran yang tidak dilakukan misalnya tinggi wajah, kelainan jaringan pendukung gigi yang tidak diperhatikan, kelainan sistemik yang tidak diperhatikan seperti diabetes mellitus atau osteoporosis, kekeliruan pemberian instruksi sebelum dan perawatan pemakaian gigi palsu atau bisa juga hubungan rahang dan rongga mulut yang tidak diperhatikan.

Dampak ketidaktepatan pembuatan gigi palsu dapat mengakibatkan rasa sakit, tidak nyaman, gangguan fungsi mengunyah, gigi mudah lepas, letih rahang, gigi goyah, faktor resiko terjadinya cancer, kerusakan jaringan pendukung gigi atau menimbulkan bau dan penampilan yang tidak nyaman.

Untuk menghindari kekeliruan dalam pembuatan gigi palsu harus berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis protodonsia (Sp. Pros) yang memiliki kompetensi dan keahlian spesialistik dibidang pembuatan protesa rongga mulut dan maksilofasial (protesa gigi, rongga mulut dan wajah) serta mampu melakukan perawatan kelainan sendi rahang dan implant maksilofasial. SALAM SEHAT

Edukasi “Protesa Gigi” oleh drg. F Wihan Pradana, Sp. Pros.di Poliklinik Saraf IRJ RSUP Dr Sardjito Yogyakarta 22 Juni 2018

 

Sesi Tanya Jawab dalam edukasi “Protesa Gigi”di Poliklinik Saraf 22 Juni 2018

 

oleh Ediana Kurniawati, SKM

Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSUP Dr. Sardjito

Author Info

Promkes Sardjito

Unit Promosi Kesehatan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.