Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

GIGI IMPAKSI

Pernahkan Anda mengalami pertumbuhan gigi geraham yang terasa sakit? Bisa jadi itu gigi impaksi. Mari kita mengenal apa itu gigi impaksi.

Edukasi kesehatan dalam gedung yang diselenggarakan Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSUP Dr. Sardjito hari Kamis, 30 Agustus 2018 bersama Poliklinik Bedah Mulut dengan topik “Gigi Impaksi” diselenggarakan di poliklinik saraf RSUP Dr. Sardjito.

Gigi impaksi adalah gigi yang gagal muncul (erupsi) ke dalam rongga mulut pada waktu yang diharapkan, kondisi ini karena terhalang oleh gigi yang ada di dekatnya, tulang sekitarnya atau jaringan patologis.

Gigi impaksi bisa disebabkan oleh ; faktor lokal yaitu kekurangan ruang untuk munculnya gigi, adanya kista, gigi tambahan, retensi gigi sulung, infeksi, trauma, anomali dan kadang juga dikaitkan dengan teori evolusi dan faktor sistemik seperti celah lelangit, kelainan cleidoncranial disostosis, oxycephali, progeria atau achondoplasia.

Apa akibat gigi impaksi ?

Gigi impaksi adalah sumber potensial yang terus menerus dikeluhan pada pasien, sejak gigi mulai erupsi. Keluhan yang sering dirasakan adalah rasa sakit, tidak dapat membuka mulut dan pembengkakan yang terjadi disekeliling gusi (gingiva). Gigi impaksi juga mempengaruhi estetis, gangguan pengunyahan, kesulitan bicara, mengganggu aktifitas sehari-hari dan dapat juga menyebabkan infeksi.

Frekuensi kejadian gigi impaksi secara berurutan paling tinggi pada geraham ketiga rahang bawah, geraham ketiga rahang atas, kaninus (taring) rahang atas, premolar rahang bawah, kaninus rahang bawah, premolar rahang atas, dan insisif rahang atas.

Apa yang harus dilakukan ?

Untuk mengetahui gigi impaksi dilakukan dengan pemeriksaan klinis dan radiografi.

Penanganani gigi impaksi bisa dilakukan dengan pengambilan gigi impaksi apabila ;

  1. Adanya resiko infeksi berulang di pericorona gigi (pericoronitis)
  2. Radang di jaringan penyangga gigi (periodontitis) yang sudah lanjut pada gigi yang jaringan pendukungnya sudah rusak
  3. Lesi-lesi pada tulang alveolar
  4. Untuk perawatan kawat gigi (orthoodonti)

Untuk mencegah terjadinya gigi impaksi bisa dilakukan dengan pemeriksaan rutin minimal tiap 6 bulan sekali ke dokter gigi untuk  memantau perkembangan gigi. Salam Sehat

 

Edukasi “Gigi Impaksi” bersama Sri Suryani, SST dan drg. Antonius Surya di Poliklinik Saraf RSUP Dr Sardjito

Referensi ;

Materi penyuluhan gigi impaksi yang disampaikan oleh Sri Suryani, SST dan drg. Antonius Surya

 

Oleh Ediana Kurniawati, SKM

Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSUP Dr Sardjito

Author Info

Promkes Sardjito

Unit Promosi Kesehatan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.