Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Direktur Umum dan Operasional RSUP Dr. Sardjito Menjadi Narasumber Dalam Talk Show Batik JIBB 2018

SARDJITONEWS – drg. Rini Sunaring Putri, M.Kes. selaku Direktur Umum dan Operasional RSUP Dr. Sardjito menjadi narasumber dalam acara Talk Show Batik. Acara ini berlangsung di Hartono Mall pada Jum’at (5/10) dan diikuti lebih dari 20 peserta.Talk Show Batik merupakan salah satu rangkaian acara Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2018 dalam rangka memperingati Hari Batik. Sejak tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai daftar representatif budaya tak benda warisan manusia sehingga di tanggal tersebut dikenal sebagai Hari Batik. Menurut Drs. Tri Saktiyana, M.Si selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), batik sebagai sebuah karya manusia non-benda memiliki makna di balik sebuah tekstil artinya batik mempunyai motif yang di dalamnya memiliki filosofi atau makna tersendiri. Selain itu, terdapat berbagai macam motif batik, salah satunya adalah motif parang yang memiliki arti semangat yang bergelora tanpa putus asa.

Direktur Umum dan Operasional RSUP Dr. Sardjito, drg. Rini Sunaring Putri, M.Kes. mengatakan sebagai Instansi Pemerintah, RSUP Dr. Sardjito juga berperan dalam melestarikan batik.  Peran tersebut diantaranya menerapkan kewajiban bagi seluruh satuan kerja di RSUP Dr. Sardjito untuk mengenakan pakaian batik setiap hari Selasa dan Jum’at. Selain itu, mengikuti peraturan pemerintah DIY, sekitar 4 tahun yang lalu tentang Pakaian Dinas Adat bahwa setiap hari Kamis Pahing dalam kalender Jawa seluruh instansi di Yogyakarta termasuk RSUP Dr. Sardjito wajib mengenakan pakaian adat Jogja, bagi wanita menggunakan atasan kebaya dan kain batik Jogja berlatar putih sedangkan laki-laki memakai lurik dan kain batik Jogja berlatar putih.

drg. Rini Sunaring Putri, M.Kes. menambahkan saat ini, RSUP Dr. Sardjito sedang membuat seragam batik khusus bagi seluruh satuan kerja rumah sakit. Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya melestarikan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap batik serta dapat dijadikan sebagai identitas rumah sakit. Seragam batik yang dibuat sebanyak 3.200 item sesuai jumlah Civitas Hospitalia di RSUP Dr. Sardjito.

Motif batik yang digunakan adalah hasil karya salah satu Civitas Hospitalia yang memenangkan perlombaan membuat motif batik rumah sakit. Dari sekitar 9 Civitas Hospitalia yang juga Designer terpilih motif batik karya dr. Usi Sukorini, M.Kes, Sp.PK(K) dari KSM Patologi Klinik. Seragam batik ini terdiri dari tiga motif, yaitu parang, grudo, dan truntum. Ketiga motif ini mempunyai filosofi yang berbeda-beda, yaitu  motif parang difilosofikan sebagai ombak artinya terus menerus menolong pasien tanpa menyerah, motif grudo memiliki makna gagah perkasa artinya civitas hospitalia harus kuat dan gagah perkasa serta tahan banting, sedangkan motif truntum memiliki makna panutan artinya RSUP Dr. Sardjito sebagai rumah sakit umum pusat di DIY dan Jawa Tengah bagian Selatan harus menjadi panutan bagi rumah sakit lain.

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.