SARDJITO NEWS – Selasa (16/10), Instalasi Perpustakan dan Peningkatan Kemampuan SDM (IP2KSDM) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Sistem Manajemen Nyeri Rumah Sakit. Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu dari tanggal 16 – 18 Oktober 2018, bertempat di ruang Kuliah 3, 4, dan 5 di Gedung Diklat lantai 4 RSUP Dr. Sardjito. Jumlah peserta yang hadir mengikuti pelatihan sebanyak 38 peserta dari 20 rumah sakit di Indonesia. Pada kesempatan ini, Direktur SDM dan Pendidikan dr. Djoko Windoyo, Sp.RM secara resmi membuka pelatihan didampingi Kepala IP2KSDM, dr. Agnes Muryanti, Sp.A., M.P.H. dan penanggungjawab Pelatihan Sistem Manajemen Nyeri Rumah Sakit dr. Mahmud Sp.An, MSc KMN FIPM. Direktur SDM dan Pendidikan berpesan kepada peserta untuk giat dalam mengikuti pelatihan agar dapat mendapatkan ilmu yang bisa diimplementasikan di rumah sakit masing – masing.
Adapun tujuan dari pelatihan ini antara lain memberikan rekomendasi dan pendampingan rumah sakit dalam penyusunan dan pembentukan sistem manajemen nyeri rumah sakit dan membentuk kemandirian rumah sakit dalam hal pengembangan, maintenance dan evaluasi sistem manajemen nyeri rumah sakit. Selain itu, peserta pelatihan diharapkan tidak hanya mampu mengenali, menilai, dan terapi sistem manajemen nyeri rumah sakit namun juga berperan aktif sebagai bagian dari sistem manajemen nyeri rumah sakit. Para peserta juga dituntut agar dapat mengenali faktor-faktor, penyebab timbulnya nyeri dan melakukan pendokumentasian di status nyeri rumah sakit serta mampu melakukan komunikasi dan kerjasama dengan bidang lain dalam penatalaksaanaan nyeri rumah sakit.
Kriteria peserta pelatihan Sistem Manajemen Nyeri Rumah Sakit adalah tenaga medis yaitu dokter, perawat atau bidan. Sedangkan metode pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan pengenalan, menilai dan terapi manajemen nyeri yang dilakukan dengan materi kuliah serta workshop untuk perencanaan sistem manajemen nyeri rumah sakit dimana peserta merupakan tim pengembangan sistem manajemen nyeri rumah sakit yang telah ditunjuk sebagai upaya untuk pemenuhan standar-standar sistem manajemen nyeri rumah sakit. Pelatihan diakhiri dengan membuat rencana tindak lanjut terkait penerapan sistem manajemen nyeri di rumah sakit masing-masing.
No Comments