Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

KEBUTUHAN PSIKOLOGIS ANAK KANKER

Penderita kanker anak di Indonesia kian meningkat setiap tahun. Pada 2015 ditemukan 156 kasus baru, dan pada 2017 melonjak menjadi 290 kasus.

Penanganan kanker pada anak tidak semata-mata berupa pengobatan, seperti kemoterapi, radioterapi, dan operasi, tapi juga dukungan psikososial penting didapat anak yang terkena kanker, orang tua atau pihak keluarga.

Faktor psikologis orang tua anak-anak kanker akan berbeda pada setiap fase yang dilalui anaknya, mulai fase diagnosis dan fase awal anak menjalani masa pengobatan.

Fase diagnosis merupakan masa yang mengguncang orang tua secara psikologis sehingga ditemukan lebih banyak masalah pada ranah itu dari pada pada ranah lain.

Untuk itu, pemenuhan kebutuhan pada orang tua ditekankan pada aspek psikologisnya karena membutuhkan dukungan secara emosional agar dapat melakukan pengawasan terhadap akibat yang dirasakan.

Pada fase awal pengobatan terdapat masalah berkaitan dengan kondisi sosialnya dimana orangtua membutuhkan informasi dan pengetahuan awal yang dapat diaplikasikan sehari-hari agar anak mendapatkan perawatan yang maksimal selama di rumah sakit.

Kebutuhan orang tua pada masalah tersebut adalah informasi yang spesifik mengenai penyakit anak, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kebutuhan dalam menangani masalah emosional dan komunikasi pada anak dan kebutuhan finansial.

Penanganan kanker anak membutuhkan sentuhan lebih dibandingkan penanganan kanker pada dewasa, misalnya dengan pengadaan bangsal perawatan yang lebih menarik dan pelayanan yang lebih ramah sehingga membuat anak-anak merasa nyaman menjalani beragam pengobatannya.

Gejala-gejala gangguan psikologis yang bisa muncul pada pasien anak yang sudah mengalami kanker adalah kemarahan, kecemasan, depresi, dan tidak mempunyai harapan. Kondisi ini jika tidak ditangani dengan baik akan memperburuk kesehatan pasien kanker dan menyebabkan penurunan kualitas hidupnya. Harapan hidup pasien lebih pendek apabila mengalami gangguan psikiatrik dibandingkan dengan yang mampu mengatasi kondisi tersebut.

Penanganan menyeluruh dari segi fisik dan psikologis sangat penting dalam penanganan pasien kanker. Pertama yang harus dilakukan berhubungan dengan pasien kanker adalah membantu pasien mengenali gejala-gejala psikologisnya. Hal ini dilakukan karena pasien sering kali menyangkal adanya masalah tersebut dalam dirinya. Pengenalan gejala yang baik akan membantu proses terapi psikologis selanjutnya. Psikiater atau psikolog klinis perlu untuk memberikan dukungan agar pasien mampu mengekspresikan emosinya. Pentingnya melibatkan keluarga terdekat sebagai sistem dukungan untuk pasien. Hal ini perlu dilakukan untuk membuat pasien merasa mempunyai dukungan yang bisa menemaninya dalam perjalanan penyakitnya. Dalam perawatan pasien kanker di rumah sakit, pasien juga bisa diikutsertakan dalam terapi kelompok bersama dengan para penderita kanker yang lain. Hal ini untuk membuat pasien tidak merasa sendiri dan terisolasi. Nyeri kanker adalah bagian dari penyakit kanker yang sering membuat penderitaan yang nyata pada pasien. Psikiater sebagai orang yang mengerti fisiologis medis akan sangat baik jika mampu ikut memberikan terapi psikologis tentang cara mekanisme adaptasi pasien terhadap nyeri kankernya, disamping proses terapi psikologis pasien kanker perlu mendasarkan terapinya pada empati dan kasih sayang. Fokus yang mendalam pada kehidupan pasien dan bagaimana pengaruh kanker pada kehidupan pasien sehari-hari merupakan hal yang perlu dipahami  dalam prakteknya sehari-hari. Ini juga ditambah dengan mengusahakan pendekatan spiritual yang paling nyaman untuk pasien. Dukungan yang baik antara semua faktor dalam kehidupan pasien akan meningkatkan harapan hidup dan berkualitas pada pasien kanker.

Oleh Ediana Kurniawati

Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSUP Dr Sadjito

Author Info

Promkes Sardjito

Unit Promosi Kesehatan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.