Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Pentingnya Air Susu Ibu (ASI) Bagi Bayi

Air susu ibu adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu ibu yang keluar pertama disebut kolostrum dan mengandung immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.

ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan kurang bulan berbeda komposisinya dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup bulan. Adapun manfaat ASI bagi bayi antara lain mengandung zat gizi (protein, lemak, karbohidrat, garam dan mineral serta vitamin) yang cukup dan sesuai untuk bayi; mengandung zat pelindung terhadap infeksi oleh berbagai kuman penyakit; melindungi bayi dari diare; tidak menimbulkan alergi; mengurangi kejadian gigi keropos; mengurangi kejadian pertumbuhan gigi yang kurang baik serta memberikan keuntungan psikologi karena bayi berhubungan erat dengan ibu sehingga timbul rasa aman dan kepercayaan pada bayi. Selain bermanfaat bagi bayi, Ibu juga mendapatkan manfaat dari menyusui antara lain merangsang kandungan (uterus) kembali ke bentuk dan ukuran semula sehingga mengurangi pendarahan sesudah melahirkan; menjarangkan kelahiran karena pada ibu yang menyusui secara eksklusif, ASI menekan kesuburan; dan mengurangi resiko terkena kanker payudara.Sedangkan manfaat ASI bagi keluarga antara lain tidak merepotkan keluarga karena tidak perlu persiapan sebagaimana susu formula serta mengurangi pengeluaran rumah tangga, yaitu biaya pembelian susu formula dan menekan biaya pengobatan karena bayi tidak mudah sakit.

Menyusui secara eksklusif mempunyai beberapa kelebihan karena sampai dengan usia 6 bulan, ASI cukup mengandung zat makanan yang diperlukan untuk bayi secara kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, alat pencernaan bayi mampu mencerna dan menyerap ASI dengan baik oleh usus bayi. Dengan pemberian ASI eksklusif, Ibu dapat menghindari kemungkinan salah pengenceran seperti pada susu formula yang dapat menyebabkan bayi tidak mendapatkan gizi seimbang. Bayi juga akan aman karena pencernaannya terhindar dari kuman seperti yang sering terjadi pada susu formula dan juga zat tambahan misalnya zat bahan makanan buatan. Pedoman yang digunakan untuk mengetahui kecukupan ASI bagi bayi, Ibu dapat memperhatikan dengan melihat apakah bayi menyusu dengan kuat, payudara terasa lunak setelah menyusui, bayi tidak rewel, bayi kencing lebih kurang 6 kali/hari dan kenaikan berat badan dan tinggi badan sesuai dengan kurva pertumbuhan. Apabila dari pedoman tersebut dirasa aman, berarti bayi telah mendapatkan kecukupan ASI dari Ibu.

 

Kontributor :

Instalasi Maternal Perinatal – RSUP Dr. Sardjito

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.