Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia yaitu 64%. Berdasarkan data profil kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012, penyakit cardiovaskuler (CVD) seperti jantung, stroke, hipertensi merupakan penyebab kematian tertinggi selama sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 2009, PTM mendominasi penyebab kematian di Yogyakarta yaitu lebih dari 80% kematian yang ada di rumah sakit (DinkesDIY, 2013). Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah; menurunnya produktivitas masyarakat menurunnya daya saing negara yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat itu sendiri. Seiring dengan fenomena tersebut, perlunya kegiatan dan pendampingan yang menggerakkan dan memotivasi masyarakat untuk hidup sehat dan mengubah gaya hidup, terutama pada kelompok yang berisiko. Masyarakat harus selalu diajak untuk mengenali penyakitnya, segala macam faktor risiko dan pencegahan yang dapat dilakukan. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan akan berdampak baik bagi dirinya sendiri, keluarga dan lingkungannya.
Melalui INPRES No.1 Tahun 2017, pemerintah telah menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). GERMAS merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponenbangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban.Penerapan gaya hidup sehat melalui perilaku ‘CERDIK’ yaitu Cek kesehatan secara berkala; Enyahkan asap rokok; Rajin beraktifitas fisik; Diet yang baik dan seimbang;Istirahat yang cukup; dan Kelola stress. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga dan diri sendiri. Perlunya partisipasi yang tinggi dari sasaran sehingga memberikan dampak yang signifikan pada perubahan perilaku. Suksesnya pelaksanaan GERMAS ini seyogyanya ada perhatian serius olehsemua pihak baik pemangku kebijakan maupunmasyarakat. Pendampingan dalam masyarakat sangat diperlukan untuk jalannya program Germas yang berkesinambungan.
Pendamping Desa GERMAS (PDG) sebagai agent of change dalam masyarakat yang akan mempengaruhi, memberi motivasi, memberi edukasi dan selalu mengingat pada masyarakat dalam pelaksanaan segala program GERMAS di desa tersebut. PDG ini sebagai penghubung dan perpanjangan tangan dari segala stakeholder terkait baik itu puskesmas, dinkes, dan segala multidisiplin yang terkait. PDG akan langsung turun ke masyarakat untuk mensukseskan dan mengaplikasikan kegiatan-kegiatan GERMAS. Adapun program utama PDG ini adalah meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi GERMAS dan melakukan diseminasi informasi layanan masyarakat terkait pola hidup bersih dan sehat. Sedangkan kegiatan GERMAS yang dapat dilakukan oleh PGD antara lain peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Dengan adanya pendampingan ini diharapkan nantinya mampu menciptakan masyarakat yang mandiri, sadar akan kesehatan dan berperilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Kontributor :
Gina Apriana
Instalasi Kamar Bedah dan Anastesi (IKBA)
No Comments