Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Perawatan Trauma Oromaksilofasial Pada Anak Dengan Biodegradable Fixation System

Fraktur Oromaksilofasial atau Fraktur OMF pada anak umumnya disebabkan karena aktivitas anak yang tinggi, kurangnya pengawasan orang tua dan tingkah laku anak yang cenderung berisiko untuk terjadinya trauma. Insiden fraktur OMF pada anak mencakup 1-15% dari semua fraktur wajah. Anak merupakan korban dengan cedera wajah yang paling tidak menguntungkan. Pengelolaan cedera wajah pada anak menjadi rumit terkait dengan perubahan morfologis dan anatomis OMF di masa mendatang. Adapun beberapa penyebab utama fraktur OMF pada anak di antaranya karena jatuh, kekerasan, kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan karena olah raga. Sedangkan klasifikasi fraktur OMF dibagi menjadi Single Fracture, Multiple Fracture, Simple Fracture, Compound Fracture, Comminuted Fracture dan Complicated Fracture.

Fraktur pada anak-anak memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari fraktur orang dewasa. Pada anak-anak terutama pada periode gigi-geligi bercampur, akar gigi susu sudah mengalami resorbsi. Anak-anak masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tulang oromaksilofasial sehingga penggunaan miniplate selama masa perawatan sebaiknya dilepas setelah 6 atau 8 minggu agar tidak mengganggu pertumbuhan rahang. Biodegradable fixation system merupakan salah satu alternatif perawatan yang menguntungkan bagi pasien Fraktur OMF. Beberapa keuntungan bagi pasien yang menggunakan Biodegradable Polymer dibandingkan dengan Metal Implants antara lain tidak mengganggu pertumbuhan rahang pada anak, keberadaan implan di dalam tubuh bersifat sementara (tidak menetap), tidak memerlukan pengambilan kembali, tidak ada alergi logam, mengurangi trauma pada pasien, Implant Palpability hanya dalam waktu singkat, tidak sensitif terhadap temperatur. Selain itu, degradasi material dalam penggunaan Biodegradable Polymer dapat diprediksi, mendukung progressive bone loading dan menghindari stress shielding untuk mendapatkan penyembuhan tulang yang baik serta adanya sediaan yang steril untuk mencegah terjadinya cross infection.

Tidak semua material biodegradable berjenis sama. Ahli bedah mengkategorikan material jenis implan sebagai logam dan biodegradables. Material biodegradable memiliki banyak jenis, tergantung komposisi dan metode produksi. Adapun waktu optimal untuk material terdegradasi adalah untuk mendapatkan keuntungan secara klinis, material harus terdegradasi tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, memiliki indikator yang spesifik (strength retention sesuai dengan waktu penyembuhan), serta terkontrol dengan kecepatan degradasi yang stabil, tanpa pelepasan hasil degradasi yang memuncak untuk menghindari reaksi jaringan. Pengaplikasian material biodegradable dipengaruhi cara pemakaian, kekuatan dan karakteristik degradasi masing-masing bahan.

Kontributor :

Dr. drg. Maria Goreti Widiastuti, SpBM(K)

KSM Bedah Mulut RSUP Dr. Sardjito

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.