Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Kemenkes RI Raih Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019

SEMARANG – Kementerian Kesehatan RI tahun ini kembali meraih penghargaan dalam kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019 (Top 99 Inovasi Pelayanan Publik) di lingkungan lembaga/kementerian, BUMN dan BUMD yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) RI. Kementerian Kesehatan RI meraih penghargaan tersebut melalui dua inovasinya, berupa metode perawatan luka dengan mesin Vacuum Assisted Closure (VAC) atau  Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) dan Regional Maintenance Center (RMC), yaitu sebuah sistem pengujian kalibrasi alat kesehatan untuk menjamin pelayanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan telah sesuai dengan standar norma yang berlaku, sehingga mutu pelayanan kesehatan terjamin dan dapat dipertanggungjawabkan. Dua inovasi Kementerian Kesehatan RI yang berhasil masuk dalam 99 inovasi terbaik pelayanan publik 2019, merupakan hasil karya RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta untuk perawatan luka dengan VAC dan Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk inovasi RMC.

Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Dr. dr. Darwito, SH., Sp.B (K ) Onk., mengatakan, inovasi Vacuum Assisted Closure (VAC) atau  Negative Pressure Wound Therapy (NPWT), yang diberi nama ‘Sardjito VAC’, merupakan teknologi perawatan berbagai macam kondisi luka, baik luka yang bersifat akut maupun kronik.

“Metode manajemen luka dengan VAC ini memiliki empat mekanisme penting pada luka, yaitu macrodermation, remove fluid, stabilize the environment, dan microdeformation,“ kata Darwito, pada malam penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik di Semarang, Kamis (18/7/2019).

Lebih jauh Darwito menjelaskan, mesin VAC yang dikembangkan Kemenkes mempunyai fungsi yang sama dengan VAC pabrikan, namun biaya pengadaan dan penggunaannya jauh lebih lebih murah. Mesin ini juga dapat dibawa pulang ke rumah oleh pasien, sehingga akan menurunkan angka Length of Stay (LOS) pasien di rumah sakit.

“Pasien hanya perlu datang untuk mengganti vacuum dressing setiap 3-4 hari sesuai dengan keadaan lukanya,”ujar dr. Darwito.

Menurut Darwito, efektivitas penggunaan VAC pada penanganan luka sudah diakui oleh banyak klinisi, sehingga diperlukan inovasi mesin VAC, agar lebih mudah dan murah untuk digunakan.

Sementara itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan, dr. Bambang Wibowo, menjelaskan, perihal Regional Maintenance Center (RMC) yang diinisiasi oleh Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Menurutnya, latar belakang inisiasi inovasi RMC adalah banyaknya rumah sakit dan puskesmas di daerah yang alat kesehatannya rusak berat, rusak sedang dan atau rusak ringan.

Permasalahan tersebut akan mempengaruhi kinerja rumah sakit dan puskesmas dalam pelayanan kepada masyarakat terkait kesehatan.

Kebanyakan rumah sakit dan puskesmas, bila alat kesehatan yang dimiliki rusak, akan menganggarkan untuk pembelian kembali alat kesehatan yang rusak tersebut, tanpa menganalisa terlebih dahulu apakah bisa diperbaiki atau tidak.

“Karena itu, analisa dibutuhkan untuk mengkategorikan alat kesehatan tersebut rusak berat, rusak sedang dan atau rusak ringan. RMC bagi pemerintah daerah dapat menghemat anggaran pembelian alat kesehatan,” jelasnya.

Sardjito VAC dan RMC, merupakan dua dari 99 inovasi terbaik yang terpilih dari 3.156 proposal inovasi yang sebelumnya diajukan secara online melalui Sistem Informasi Pelayanan Publik (Sinovik). Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang terdiri dari 2.824 proposal inovasi.

Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Diah Natalisa, menjelaskan, peningkatan itu tidak hanya kuantitas, tetapi juga dari segi kualitas inovasinya.

Terkait Kota Semarang di Jawa Tengah sebagai tuan rumah penghargaan ini, Diah Natalisa mengatakan, karena provinsi tersebut merupakan yang terbanyak mengikutsertakan inovasi pelayanan publik.

Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019, diserahkan langsung oleh Menteri PANRB, Syafruddin. Selain kepada para peserta, penghargaan juga diberikan kepada Tim Evaluator dan Tim Panel Independen (TPI), karena dinilai memiliki andil besar dalam menilai dan menentukan inovasi terbaik dalam ajang tahunan ini.

Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik diharapkan dapat menjadi motivasi bagi semua instansi pemerintah untuk selalu menciptakan inovasi. Kementerian PANRB sebagai penggerak reformasi birokrasi di bidang pelayanan publik, juga terus mendorong inovasi-inovasi terbaik, agar diterapkan secara nasional.

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.