Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

“Menjadi Destinasi Kesehatan”, Misi dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Dr. Sardjito

YOGYAKARTA – Membangun rumah sakit yang mampu memberikan suasana seperti di rumah sendiri bagi pasien, dan mampu mendukung keberadaan Yogyakarta sebagai destinasi wisata dunia, serta menguatkan aspek kebudayaan, menjadi tiga dari sekian usulan sejumlah stakeholders yang muncul dalam kegiatan evaluasi capaian kinerja RSUP. Dr. SardJito Yogyakarta 2015-2018 yang digelar di Ruang Utama, Gedung Diklat RSUP Dr. Sardjito, Rabu (31/7). Kegiatan ini merupakan wujud komitmen manajemen dalam rangka memenuhi prinsip tata kelola organisasi modern (good governance) dan menunjang inisiatif strategis kelembagaan. Melibatkan 13 narasumber dari lintas bidang dan lebih dari 114 peserta, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menggelar rapat evaluasi hasil capaian kinerja selama dalam kurun 2015 hingga 2018. Tidak hanya mengundang para dokter dan pemerhati kesehatan, namun budayawan, bahkan seniman dan kalangan pendidik, para pakar/pembahas, RS Jejaring, Tim Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) juga turut dilibatkan dalam acara yang ditujukan untuk menggali masukan, dalam penyusunan rencana strategis bisnis (RSB) RSUP Dr. Sardjito selama lima tahun ke depan, 2020-2024.

RSUP Dr. Sardjito sebagai UPT Kementerian Kesehatan RI berusaha selalu mengutamakan sinergi dengan berbagai pihak terkait khususnya dalam menyusun rencana strategis bisnis. Dalam Workshop Rencana Strategis Bisnis ini, disusun dokumen rencana strategis yang merupakan perencanaan utama sebagai dasar pelaksanaan kegiatan selama 5 tahun ke depan. Selain menghadirkan 13 narasumber dan para pakar dari berbagai bidang, hadir dalam acara ini Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS selaku Dewan Pengawas; Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Dr.dr. Darwito, SH. Sp.B.(K) Onk beserta jajaran direksi RSUP Dr. Sardjito; Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembayun Steyaning Astutie, serta sejumah pejabat dan dokter pemangku kepentingan dari internal dan eksternal rumah sakit. Dalam paparannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY, drg. Pembayun Steyaning Astutie, M. Kes., menyampaikan bahwa RSUP Dr. Sardjito merupakan salah satu penopang terwujudnya rencana pembangunan jangka menengah daerah (RJPMD) DIY sebagai upaya pencapaian target pembangunan, sebagaimana visi dan misi Gubernur DIY dimana diantaranya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menyosong abad Samudra Hindia untuk kemuliaan martabat manusia di DIY.

“Untuk mencapai visi misi tersebut, gubernur memiliki lima misi yang disebut panca mulia, yang salah satunya adalah kualitas hidup penghidupan masyarakat. Dan, yang berkaitan dengan kesehatan adalah program peningkatan usia harapan hidup, dengan indikator programnya adalah angka harapan hidup. Saat ini, angka harapan hidup di DIY merupakan yang tertinggi di Indonesia,” kata Pembayun.

Lebih lanjut, Pembayun mengemukakan bahwa setiap program yang dijalankan harus selaras dan menunjang tercapainya visi dan misi gubernur. Dalam upaya tersebut, indikator kinerja  utama dari Dinkes adalah perilaku sadar sehat, dengan indikatornya adalah pelayanan kesehatan sesuai standar dan terwujudnya puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan yang bermutu dan terakreditasi. Dalam hal ini, RSUP Dr. Sardjito menjadi salah satu motor penggerak untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memiliki fasilitas gizi terstandar bagi masyarakat.

Terkait sektor pendidikan, Budayawan Keraton Yogyakarta, KRT. Jatiningrat, sebagai salah satu narasumber pemrasaran, mengemukakan pentingnya sektor budaya dalam upaya pembentukan karakter dan jati diri. Dalam kesempatan tersebut, Romo Tirun menyampaikan ajaran Sultan Agung Hanyokrokusumo, agar selalu menajamkan dan mensucikan hati, sehingga mampu menangkap sesuatu yang tidak verbal.

“Mangasah mingising budhi, memasuh malaning bumi, dan memayu hayuning bawono. Dalam upaya memayu hayuning bawono ini belum tersentuh, yang intinya adalah hubungan antarmakluk,” tegas Romo Tirun.

Dalam penyusunan rencana strategis bisnis (RSB) RSUP Dr. Sardjito Tahun 2020-2024, dinyatakan, bahwa perlunya sektor budaya masuk dalam rencana strategis dengan konsep memayu hayuning bawono yang intinya memperindah indahnya dunia, sesuatu yang sangat luas, menyangkut pula kepedulian terhadap lingkungan, pergaulan, komunikasi internal dan eksternal. Pada kesempatan ini pula, diingatkan bahwa meskipun secara legal organisasi RSUP Dr. Sardjito berada di bawah Kemenkes, namun keberadaannya tidak bisa meninggalkan lingkungan dan kolaborasi dengan sekitarnya. Selain membawa misi kesehatan nasional, RSUP Dr. Sardjito diharapkan juga mampu membangun sinergitas dengan provinsi dan kabupaten/kota sehingga dalam menyusun rencana strategis bisnis harus mengintegrasikan RJPMD DIY, dan kabupaten/ kota, serta perguruan tinggi sesuai roadmaps penelitian yang ada.(sn)

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.