Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Peran Instalasi Gizi Dalam Meningkatkan Jaminan Mutu Terhadap Pasien di Rumah

Pelayanan gizi di rumah sakit sebagai salah satu komponen penunjang diselenggarakan oleh instalasi gizi yang bertujuan untuk menyelenggarakan makanan bagi pasien. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit adalah suatu rangkaian mulai dari perencanaan sampai dengan pendistribusian makanan kepada pasien. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan makanan yang kualitasnya baik, jumlah sesuai kebutuhan serta pelayanan yang baik, dan layak sehingga memadai bagi klien atau konsumen yang membutuhkan.

Pelayanan gizi baik berupa layanan asuhan gizi maupun penyelenggaraan makan bagi pasien di rumah sakit merupakan faktor yang sangat berperan dalam membantu proses penyembuhan penyakit. Jika pasien mendapat asupan gizi yang tepat selama menjalani perawatan di rumah sakit maka dapat membantu proses penyembuhan, mencegah terjadinya komplikasi, menurunkan morbiditas dan mortalitas.

Penyelenggaraan makanan di rumah sakit yang meliputi pengadaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengangkutan makanan masak, penyimpanan makanan masak, dan penyajian makanan, hendaknya memperhatikan syarat higiene dan sanitasi, mengingat permasalahan dari suatu makanan ditentukan oleh ada tidaknya kontaminasi terhadap makanan.

Pengadaan makanan di instalasi gizi merupakan salah satu tahap penting yang harus dilakukan di rumah sakit. Sebelum diadakannya pengadaan pastinya akan dilakukan perencanaan terlebih dahulu yang dibuat berdasarkan data yang didapatkan seperti jumlah pasien, prosedur, frekuensi dan lainnya.

Pada tahap pemesanan maupun penerimaan bahan makanan memiliki tempo waktu yang berbeda-beda. Sebelum dilakukannya pemesanan pastinya akan dilakukan perencanaan makanan baik itu per 3 bulan, 10 hari, bahkan 1 tahun. Penerimaan makanan pun dimulai dari makanan diaantar kekamar oleh instalasi gizi dan diterima oleh tim penerima dimana mereka akan menerima sesuai dengan yang tertulis didalam kontrak sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Bukan hanya memperhatikan kuantitas tetapi juga dengan kualitas.

Pengawasan dan jaminan mutu harus diterapkan dengan baik dengan mengutamakan keamanan pasien. Dengan melakukan evaluasi secara berkala dan dalam mempertahankan mutu maupun kualitas produk harus terjamin dan terjaga. Pada saat melakukan cicip makanan maka akan ada penilaian terhadap form sebagai kendali mutu terhadap keamanan yang disajikan kepada pasien dan itu menjadi bukti bahwa hal tersebut dapat mempertahankan mutu yang diberikan kepada pasien.

Prosedur kerja di instalasi gizi pun turut diperhatikan demi menjamin keberhasilan kendali mutu yang telah ditetapkan. Kinerja dan kepatuhan karyawan menjadi pengaruh besar, karena karyawan memiliki peran penting dalam pengelolaan makanan kepada pasien di rumah sakit. Penggunaan APD yang lengkap merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh para karyawan dalam menjalankan tugas dan menerapkan aturan penting lainnya yang berlaku. Pembagian tugas pada karyawan pun harus jelas agar dapat menjalankan tugas masing-masing dalam pengelolaan segala jenis bahan makanan.

Pertama karyawan datang dan masuk ke loker untuk mengganti dengan pakaian kerja (kaos lengan panjang) setelah itu mereka akan menuju ke wastafel untuk cuci tangan sesuai dengan 6 langkah. Apabila pekerja berkerudung maka harus mengganti kerudung khusus, selanjutnya pekerja harus memakai APD seperti topi, celemek, masker dan alas kaki. Setelah itu masuk kedalam ruang steril lalu menuju ke unit masing-masing. Dimana terdapat unit persiapan yaitu lauk, sayur, buah, dan lainnya. Setelah bahan makanan disiapkan setelah itu akan diambil oleh petugas pengolahan, dimana ruang pengolahan terdapat khusus pasien bangsal dan VIP. Kemudian pada dapur pasien dibagi menjadi masak sayur dan lauk. Sebelum melakukan pekerjaan mereka harus melihat jadwal menu sehingga tahu apa yang harus dikerjakan dan sudah mengetahui bagian masing-masing. Adapun dapur snack, petugas menyiapkan bubur, tim, dan nasi. Snack pun khusus untuk pasien DM, dan jangan heran kalau didapur snack semua petugas yaitu cowok. Kemudian ada dapur cair dimana khusus melayani makanan pasien yang tidak dalam bentuk nasi, bubur, dan lainnya. Untuk menyiapkan makanan cair baik per oral atau lewat pipa, khusus dapur cari areanya tertutup dan steril karena sangat rentan untuk infeksi sehingga memberikan perhatian lebih.

Penulis :

Retno Pangastuti, DCN, M.Kes.

Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Sumber : 

Depkes RI. (2003). Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta.

Herawati, dkk. 2015. Analisis Pelayanan Gizi Rumah Sakit dengan Pendekatan Health Technology Assessement (HTA). JSK. 1(2). 97-105.

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.