Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Upaya Penanggulangan Hipertensi Melalui Pengaturan Makanan

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit kronis yang masih banyak dialami masyarakat dunia, termasuk Indonesia. American Heart Association (AHA) menyebutkan, hipertensi ditandai dengan tekanan darah sistolik sama dengan atau di atas 130 mmHg dan tekanan darah diastolik sama dengan atau di atas 80 mmHg. Penderita hipertensi tidak boleh mengonsumsi makanan dengan sembarangan. Pengaturan makanan bagi penderita hipertensi sangat dianjurkan untuk menghindari atau membatasi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tekanan darah sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infark jantung.

Diet pada hipertensi adalah upaya penanggulangan hipertensi melalui pengaturan makanan yang pada dasarnya dengan mengurangi konsumsi lemak melalui diet rendah garam, diet rendah kolesterol dan diet tinggi serat. Tujuan diet hipertensi adalah membantu menghilangkan retensi (penahan) garam atau air dalam jaringan tubuh sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Adapun syarat dari diet ini adalah kecukupan kalori, protein, mineral dan vitamin serta jumlah garam yang diperbolehkan sesuai dengan berat atau tidaknya tingkat hipertensi. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menjalani diet ini antara lain hindari penggunaan garam dapur, hindari bahan-bahan makanan yang diawetkan, hindari penggunaan baking soda dan obat pengawet makanan lain yang sejenis, hindari minum soda serta batasi konsumsi bahan makanan hewani dan nabati.

Jenis makanan diet rendah garam pada penderita hipertensi dibagi menjadi 5 golongan, yaitu karbohidrat, protein hewani, sayuran, buah dan lemak. Pada masing-masing golongan, terdapat makanan yang boleh maupun makanan yang tidak boleh atau harus dibatasi konsumsinya. Makanan yang boleh dikonsumsi dari golongan karbohidrat antara lain beras, ketan, singkong, terigu, tapioka, gula, makaroni dan mie bihun. Sedangkan karbohidrat yang harus dibatasi adalah kue, biskuit dan roti yang dimasak memakai garam dan soda. Pada golongan protein hewani, penganut diet hipertensi boleh mengkonsumsi daging dan ikan sungai segar maksimal 100 gram dalam sehari (kira-kira 2 potong sedang), telur maksimum 1 butir sehari dan 1 gelas susu. Semua sayuran segar juga boleh dikonsumsi, kecuali sayuran yang diawetkan, sawi, asinan dan acar harus dibatasi. Semua buah-buahan segar dapat dikonsumsi oleh penderita hipertensi. Dari golongan lemak, diet hipertensi memperbolehkan kita untuk mengkonsumsi minyak goreng namun hindari penggunaan minyak kelapa dan margarin atau mentega dalam pengolahan makanan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ganti susu full cream dengan susu skim serta batasi konsumsi gula dan makanan manis.

Kontributor :

Instalasi Gizi

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.