Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Infeksi Virus Hepatitis B dan C

Hepatitis B dan C disebabkan oleh virus HBV dan HCV. Hepatitis B dan C merupakan masalah kesehatan yang besar karena dapat menimbulkan komplikasi. Di Indonesia, pada populasi orang sehat diperkirakan 4.0-20.3% mengidap hepatitis B.

Virus Hepatitis B dapat ditularkan melalui penggunaan jarum suntik yang bersamaan, hubungan seksual, tranfusi, penularan ibu ke bayi, penggunaan alat cukur atau sikat gigi. Penyakit ini tidak menular melalui makanan, minuman atau peralatan makan, air susu ibu, berpelukan, berpegangan,  batuk maupun bersin. Hepatitis B dan C menyebabkan radang hati yang kronik.

Gejala dan tanda tidak khas pada penyakit ini, seperti cepat lelah, perut tidak nyaman, sering tidak ada gejala sampai timbul sirrosis dan kadang disertai mata kekuningan, badan kuning atau kencing seperti air teh.

Infeksi virus hepatitis B dapat dicegah dengan imunisasi. Pemeriksaan awal yaitu dengan pemeriksaan HbsAg. Pemeriksaan lain adalah GOT dan GPT sedangkan untuk mengetahui kekebalan terhadap virus hepatitis B adalah dengan pemeriksaan Anti-HBs (> 10 UI/)L.

Serangan akut virus hepatitis B (HBV) tanpa menimbulkan gejala dengan GOT dan GPT normal tetapi punya kemampuan menularkan ke orang lain. HBV dapat berkembang di liver dan menyebabkan radang kronik, 30% kasus berkembang menjadi sirrosis dan 5 – 10% menjadi kanker hati.

Sedangkan pada Infeksi Virus Hepatitis C(HCV) akut 60 – 85% menjadi kronik, 10 – 15%nya menjadi sirrosis, dan 25%nya menjadi kanker hati. Untuk mengetahui ada tidaknya virus hepatitis C adalah dengan pemeriksaan Anti-HCV dab HCV-RNA.

Sirosis hati adalah pengerasan hati karena sel-sel hati digantikan jaringan ikat dan biasanya disertai pengecilan hati akibat peradangan hati yang menahun dan akan timbul komplikasi seperti asites, muntah darah karena pecahnya varises di kerongkongan dan penurunan kesadaran.

Virus Hepatitis B dapat ditekan dengan obat hingga tidak terdeteksi tetapi belum bisa dipastikan hilang dari tubuh dan Virus Hepatitis C adalah virus pertama di dunia yang bisa dimatikan dengan obat.

Pencegahan yang bisa dilakukan yaitu dengan pola hidup yang baik dan bersih, sterilisasi instrumen, jarum disposable dibuang ke tempat khusus yang tidak tembus jarum, perilaku seksual yang aman, tidak memakai jarum secara bergantian, skrinning ibu hamil pada awal dan pada trimester 3 kehamilan, skrinning populasi risiko tinggi dan imunisasi.

Penulis :

Putut Bayupurnama, Sp.PD, KGEH-KSM Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito

Kontributor : Ediana Kurniawati – UPKRS RSUP Dr. Sardjito

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.