Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Mengenal Dermatitis Numularis (DN)

Dematitis Numularis (DN) atau eksim numular, eksim diskoid adalah peradangan kulit sebagai akibat faktor dari luar dan atau dalam tubuh yang menimbulkan kelainan kulit seperti kemerahan, bengkak, benjolan yang memberat, cenderung kambuh-kambuhan dan berlangsung lama.

Gambaran DN pada awalnya berbentuk luka kecil dengan ukuran 0,3 – 1,0 cm berupa bintik kecil halus yang kemudian bergabung sehingga terbentuk bundaran seperti mata uang (koin), berbatas tegas, sedikit bengkak dan memerah. Lambat laun benjolan tersebut pecah, keluar cairan kuning, kemudian luka tersebut dapat bertambah besar. Ukuran luka bisa mencapai garis tengah 5 cm atau lebih. Jumlah kelainan kulit hanya satu, dapat pula banyak dan tersebar, terdapat pada kedua sisi tubuh kanan dan kiri. Ukurannya bervariasi dari 0,3 – 5 cm, atau bahkan lebih. Lokasi luka biasanya terdapat ditungkai bawah, badan, punggung tangan, dan lengan bawah.

Sampai sekarang penyebab pasti DN sendiri belum diketahui, namun hal-hal yang diduga menjadi penyebabnya adalah infeksi dan alergi. Sedangkan bahan yang mungkin ikut memegang peranan pada DN adalah logam seperti nikel, krom, dan kobal. Selain itu, luka fisik (benturan, goresan, tusukan) dan bahan kimia (asam keras), dan bekas luka lama juga merupakan hal-hal yang diduga menjadi penyebab DN.

DN bukan penyakit menular. Penyakit ini cenderung menetap dan kambuh-kambuhan. Namun DN dapat ditangani apabila penyakit yang mendasari DN, seperti infeksi bakteri dapat diobati. Selain itu, perlu dilakukan pencegahan, yaitu dengan cara menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kambuhnya DN. Faktor yang menyebabkan kambuhnya DN ditimbulkan dari lingkungan sekitar kita dan juga akibat dari haya hidup kita sehari-hari, antara lain: kulit kering, stress, bahan tertentu (misalnya: logam, nikel, krom, kobal), dan infeksi kuman atau mikrobia yang lain.

Tips-tips menghadapi DN:

  1. Kulit kering

     Kulit penderita DN umumnya kering dan sangat peka terhadap berbagai rangsangan maka untuk pencegahannya seringlah memakai pelembab kulit (moisturizer), gunakanlah salep atau krim emolien, bukan lotion. Kulit yang sehat boleh disabun dengan sabun khusus untuk kulit kering tapi jangan terlalu sering agar tetap menjaga kelembaban alami kulit.

  1. Stress

Hindari stres dengan rekreasi atau membicarakan suatu masalah dengan orang tua, teman, atau dokter.

  1. Bahan tertentu (misalnya: logam, nikel, krom, kobal)

Diusahakan untuk tidak melakukan kontak dengan benda-benda yang terbuat dari logam tersebut.

  1. Infeksi

Jagalah daya tahan tubuh dengan olah raga secara wajar dan makan makanan bergizi, kuku dipotong pendek agar bila menggaruk tidak sampai luka, sehingga tidak mudah menjadi infeksi.

Penulis :

Poliklinik Kulit dan Kelamin, RSUP Dr. Sardjito
Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.