Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Terapi Rutin Cegah Kanker Ganas

Saat ini, penyakit kanker masih menjadi penyumbang angka kematian terbesar ke dua di dunia. Hal itu karena umumnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala apa pun di awal perkembangannya, dan baru terdeteksi dan diobati setelah mencapai stadium lanjut.

Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan adanya perubahan di tingkat gen, sehingga kanker sering pula disebut sebagai penyakit genetik. Sayangnya, banyak orang salah mengartikan hal tersebut, dan menganggap kanker sebagai penyakit keturunan. Hal itu salah besar. Mengingat berdasarkan fakta penelitian yang ada, faktor keturunan hanya menyumbang 5% penyebab munculnya kanker. Sementara, 95% penyakit kanker lebih disebabkan oleh pola hidup seseorang.

Hal lain yang sering disalah-pahami oleh masyarakat adalah tumor. Kanker dan tumor ini berbeda. Tumor merupakan sebuah benjolan yang seharusnya tidak ada pada tubuh, tetapi muncul pada bagian tubuh tertentu dari seseorang. Tumor dibedakan dalam dua jenis, yakni tumor jinak dan ganas. Tumor ganas inilah yang biasa disebut Kanker. Hal yang membedakan tumor jinak dan tumor ganas atau kanker ialah sifatnya. Tumor jinak memiliki sifat pertumbuhan yang lambat dan tidak memiliki potensi menyebar. Sementara, kanker atau tumor ganas memiliki potensi untuk menyebar ke tempat atau bagian lain dalam tubuh seseorang pasien. Sangat jarang kasus tumor jinak bisa berubah menjadi tumor ganas atau kanker. Prevalensinya cukup kecil. Meski demikian, hal semacam ini tetap perlu diwaspadai, terlebih jika ada perubahan yang cepat pada tumor tersebut. Misalnya, jika tumor makin membesar, atau disertai munculnya keluhan tertentu.

Gejala penyakit kanker dibedakan dalam dua jenis, yakni gejala umum serta gejala khusus yang dipengaruhi oleh lokasi atau tempat munculnya kanker. Gejala umum kanker antara lain adalah seringnya muncul rasa lelah yang tak biasa, demam yang kadang muncul dan kadang hilang, hingga terjadinya penurunan berat badan berlebihan yang tidak sengaja, misalnya dalam waktu kurang dari enam bulan, terjadi penurunan berat badan hingga 10% dari berat badan awal. Sementara itu, contoh gejala khusus kanker di bagian hidung dan tenggorokan, biasanya adalah sering mengalami hidung tersumbat, mimisan, hingga telinga berdengung. Untuk gejala kanker payudara, hal yang paling mudah dideteksi adalah munculnya benjolan, serta munculnya rasa tidak nyaman dan nyeri pada area yang sama. Perubahan pola buang air besar (BAB), juga dapat menjadi semacam kode bagi tubuh. Misalnya, BAB menjadi lebih lambat hingga beberapa hari sekali, atau justru menjadi lebih sering hingga beberapa kali dalam sehari. Apalagi jika sampai muncul lendir atau darah saat BAB. Perubahan-perubahan semacam ini tidak boleh dianggap remeh.

Tak seperti penyakit lainnya, kanker memang tergolong sebagai salah satu penyakit yang unik. Hal ini disebabkan kemunculan kanker tidak bisa dilihat hanya dari satu faktor saja. Butuh waktu yang cukup lama untuk kanker bisa berkembang. Khususnya untuk jenis tumor solid seperti di ovarium, payudara, serviks, usus. Namun pengecualian untuk jenis kanker tertentu seperti kanker darah, bisa berkembang dengan sangat cepat.

Beberapa jenis penyakit kanker sering dikatakan bisa menular karena memang kemunculannya dipengaruhi oleh virus. Misalnya, virus Hepatitis B dan C sebagai penyebab kanker hati, virus Epstein-Barr (EBV) yang mengakibatkan munculnya kanker tenggorokan, serta virus human papilloma (HPV) yang menimbulkan kanker serviks.

Pencegahan munculnya sejumlah penyakit kanker ini biasanya harus dilakukan vaksinasi. Selain itu, bisa dilakukan dengan melakukan pendeteksian kanker sejak dini. Terlebih jika sudah muncul tumor pada tubuh. Untuk mengetahui ganas atau tidaknya tumor tersebut, harus dilakukan pemeriksaan. Salah satunya dengan mengambil sedikit daging dengan menggunakan aspirasi jarum halus. Pemeriksaan juga bisa dilakukan dengan Biopsi, berupa pembedahan untuk mengambil jaringan yang lebih banyak. Biopsi ini biasanya dilakukan sebagai tindakan lanjutan, jika tumor tersebut diketahui sebagai tumor ganas.

Dalam sejumlah kasus, seperti kanker hati, tak jarang penderita seolah mengalami penurunan kondisi yang sangat cepat hingga langsung berujung pada kematian. Hal ini sebenarnya disebabkan tidak terdeteksinya gejala kanker tersebut selama bertahun-tahun. Sehingga begitu organ hati sudah tidak mampu lagi menahan kondisi yang ada, maka seluruh kerja metabolisme tubuh akan terganggu. Apalagi hati merupakan dapur tempat semua bahan makanan atau minuman yang masuk ke tubuh diolah.

Oleh karena itu, membiasakan diri melakukan pengecekan secara menyeluruh sangat penting dilakukan secara rutin. Paling tidak setiap enam bulan atau minimal satu tahun sekali. Hal ini penting sebagai tindakan preventif, agar munculnya kanker bisa dideteksi dan ditangani sejak dini.

Penulis :

Mardiah Hardianti, Ph.D, Sp.PD-KHOM-KSM Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.