Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

RSUP Dr. Sardjito Gelar Sunatan Massal saat Lustrum ke XIV SMA 6 Yogyakarta

Dalam rangka Lustrum ke XIV SMA 6 Yogyakarta, RSUP Dr. Sardjito bekerja sama dengan SMA 6 Yogyakarta dan alumni mengadakan pengabdian masyarakat dengan menggelar sunatan massal pada hari Sabtu 12 Oktober 2019 bertempat di Aula Utama SMA Negeri 6 Yogyakarta. Kegiatan tersebut bertujuan sebagai pengabdian masyarakat terhadap keluarga yang kurang mampu untuk mengkhitankan anaknya tanpa dipungut biaya. Dalam kegiatan tersebut selaku tim medis sunatan massal adalah dokter spesialis dari KSM bedah RSUP Dr. Sardjito yaitu Prof. Dr. Ahmad Mahmudi, Sp.B, Sp BA (K), dr. Andi Dwiantoro, Sp.B, Sp BA, dr. Gunadi, Sp.B, Sp.BA, dr. Eko Purnomo, Sp.BA, PhD, dr. Untung Tranggono.MS, PA (K), Sp.B, Sp.U dengan dibantu oleh residen. Sunatan massal tersebut diikuti antusias oleh 22 anak-anak yang tinggal disekitar wilayah Yogyakarta, Magelang dan Klaten.

Acara sunatan massal dimulai pukul 08.00 dengan terlebih dahulu dilakukan registrasi dan identifikasi peserta. Selanjutnya peserta sunatan massal dan keluarga dikumpulkan di Aula utama, sebelum dilakukan proses sunat terlebih dahulu  dilakukan edukasi dengan tema Khitan dan Kesehatan dengan narasumber dr. Eko Purnomo, Sp.BA, PhD. Dalam kesempatan tersebut dr. Eko Purnomo, Sp.BA, PhD menyampaikan bahwa Sunat adalah proses pelepasan/pemotongan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis. Memotongnya di usia anak-anak itu lebih utama, karena memang lebih mudah dilakukan ketika masih anak-anak. Selain di wajibkan dari sisi syariat agama Islam, ternyata dari sisi medis banyak manfaat yang bisa didapatkan orang yang menjalani proses sunat, yaitu:

  • Sunat mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular seperti human papilloma virus (HPV) dan penyakit seksual menular seperti herpes atau sifilis.
  • Mencegah terjadinya penyakit pada penis seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis. Ini adalah kondisi saat kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik. Kondisi ini bisa menyebabkan radang pada kepala penis yang disebut balanitis.
  • Mengurangi risiko infeksi saluran kemih yang dapat merujuk kepada masalah ginjal. Infeksi ini umumnya lebih sering terjadi pada orang yang tidak menjalani sunat.
  • Mengurangi risiko kanker penis.
  • Mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan. Risiko kanker serviks menurun pada wanita yang pasangannya telah menjalani prosedur sirkumsisi.
  • Membuat kesehatan penis lebih terjaga. Penis yang disunat lebih mudah dibersihkan, sehingga kesehatannya lebih terjamin dibandingkan yang tidak disunat sehingga bisa mencegah terjadinya peradangan, mengingat ujung penis merupakan tepat tumbuhnya bakteri dan jamur.

Ada beberapa hal yang harus dan dianjurkan untuk diperhatikan oleh orang yang baru disunat agar luka menjadi cepat sembuh, yaitu:

  • Setelah sunat, umumnya penis akan berwarna merah, memar, dan bengkak. Luka sunat memerlukan waktu sekitar 10 hari sampai 1 bulan untuk sembuh.
  • Pemulihan setelah sirkumsisi akan lebih nyaman jika pasien tidak mengenakan celana dalam dan menggunakan celana yang longgar atau sarung untuk mencegah penis menempel di celana.
  • Rutin kontrol ke dokter untuk merawat luka.Tetap pastikan kebersihan alat kelamin terjaga untuk menghindari infeksi. Mandi setelah diperbolehkan dokter, namun dihindari mandi berendam.
  • Pasien bisa mengonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit untuk mengurangi nyeri dan pemberian antibiotik jika diperlukan.
  • Hingga rasa nyerinya mereda, anak yang telah dikhitan tidak dianjurkan untuk melakukan gerakan yang berlebihan seperti mengendarai sepeda

Bila terjadi hal-hal berikut ini setelah dilakukan proses sunat, disarankan untuk segera ke dokter atau rumah sakit :

  • Perdarahan tidak berhenti.
  • Dari ujung penis keluar cairan bernanah atau berbau busuk.
  • Dua belas jam setelah disunat, urine tidak dapat keluar seperti biasa.
  • Hingga beberapa hari setelah sunat, proses buang air kecil masih saja terasa menyakitkan.
  • Setelah dua minggu, penis masih bengkak.
  • Demam.

 

Kontributor : Nur Utami Hidayati, SKM

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.