Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Kejang Demam pada Anak

Kejang demam pada anak merupakan masalah sehari-hari yang sering terjadi, dan kita tidak boleh luput untuk mengenali bagaimana penatalaksanaan yang terbaik terhadap kejang demam pada anak.

Kejang demam sendiri terdiri dari 2 kata yang harus dipenuhi yaitu kejang dan demam, yang berarti kejang yang terjadi disebabkan oleh demam dengan kenaikan suhu tubuh mencapai di atas 38ᵒC. Dikatakan kejang demam pada anak apabila terjadi pada anak usia 6 bulan – 5 tahun, tidak ada gangguan elektrolit, tidak ada gangguan metabolisme, dan tidak ada kelainan sistem saraf pusat. Kejang demam pada anak murni diakibatkan dari respon tubuh karena adanya demam yang diakibatkan oleh infeksi selain infeksi dari sistem saraf pusat. Infeksi bisa terjadi karena ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), ada masalah pada telinga, pada anak-anak yang menggunakan pampers cukup sering sehingga terjadi infeksi pada saluran kemih yang menyebabkan demam dan menimbulkan kejang.

Faktor resiko penyebab anak-anak usia 6 bulan – 5 tahun rentan terhadap kejang demam yaitu karena pada usia tersebut otak belum matang sempurna dan pusat pengatur suhu tubuhnya juga belum sempurna sehingga akan beresiko kejang, terutama saat suhu tubuhnya tinggi. Pada saat suhu tubuh tinggi kebutuhan oksigen akan meningkat. Faktor resiko lain juga bisa disebabkan oleh adanya riwayat kejang pada keluarga.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan apabila anak pertama kali mengalami kejang yaitu si anak dan penolongnya aman, terutama saluran nafas jangan sampai ada yang menutupi, dan memastikan jalan nafasnya baik. Apabila anak atau keluarga mempunyai riwayat kejang maka orang tua harus lebih concern, ketika anak menunjukkan gejala terkena infeksi, seperti batuk pilek atau mungkin anak mengeluh anyang-anyangan yang mengarah ke saluran kemih, sehingga infeksi tersebut tidak sampai menimbulkan demam yang berlanjut ke kejang. Oleh sebab itu, obat panas harus selalu standby dan termometer menjadi senjata utama keluarga.

Anak perlu dibawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat yang memadai apabila kejang yang terjadi cukup frekuentif atau disebut kejang demam kompleks, dalam 24jam terjadi kejang lebih dari 2x atau dalam sekali kejang berlangsung cukup lama, lebih dari 15 menit.

Apabila si anak semakin sering mengalami kejang maka orang tua harus memperhatikan apakah ada dampak pada perubahan neurologisnya atau tidak, apakah anak mengalami penurunan kesadaran, atau anak mengalami kemunduran dari perkembangannya, dan juga harus diperhatikan apakah anak ada kejang tanpa episode demam, karena apabila ada faktor resiko epilepsi kemungkinan kejang tersebut akan berkembang menjadi epilepsi dan akan menurunkan kualitas hidupnya.

Kontributor :

dr. Renova

KSM Kesehatan Anak, RSUP Dr. Sardjito

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.