Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Mengenal Asma

Asma merupakan kondisi penyakit yang kronis jangka panjang dengan peranan alergi di dalamnya. Tanda-tanda asma adalah meng-nyi yang berulang atau batuk yang memiliki karakteristik khusus dan munculnya juga episodik, biasanya saat malam hari, dini hari, pagi hari atau saat udaranya dingin, musim kemarau dengan banyak debu, setelah akitifitas fisik yang berat. Penyakit ini paling utama mengenai orang yang memiliki riwayat asma atau riwayat alergi dalam keluarga.

Asma adalah proses hipersensitivitas alergi karena reaksi dari hipersensitivitas saluran nafas  yang muncul karena ada alergen, atau inveksi  yang memicu. Pada orang-orang dengan kondisi hipersensitifitas atau bakat alergi, saluran nafas ini akan membengkak lebih cepat, mengeluarkan lendir lebih banyak dan saluran pipa pernafasannya akan menyempit. Saat serangan asma saluran pernafasan akan sangat sempit sehingga bernafas pun sangat sulit dan bisa mengancam jiwa. Asma juga bisa kambuh kapan saja apabila pencetusnya muncul dan cara menanganinya dengan mengendalikan pencetusnya yang berbeda-beda tergantung hipersensitivnya. Jika asma terlalu sering kambuh, akan ada alat untuk pengontrol yang dihirup setiap hari untuk mencegah terjadinya asma yang mengancam jiwa. Asma juga tidak bisa di sembuhkan dari penderitanya, hanya bisa mengendalikannya dengan menghindari pencetusnya.

Serangan asma terbagi menjadi 4 kategori, serangan asma ringan, sedang, berat dan mengancam jiwa. Secara klinis penderita serangan asma ringan masih dapat berbicara, minum makan dan sesak nafasnya bisa didengar hanya dengan stetoskop, hanya saja nafasnya terdengar sangat cepat. Serangan asma sedang apabila saat pemeriksaan awal dengan beberapa kali penguapan penderitanya tetap merasakan sulit bernafas dan gejalanya tidak berkurang.

Alergi memiliki peran besar terhadap serangan asma, alergi tidak selalu muncul sejak balita dan alergi hanya bisa muncul pada seseorang yang memiliki bakat alergi turunan keluarga meski tidak keluarga inti.

Berenang membantu otot-otot nafas atau dada lebih kuat sehingga kerja paruh akan lebih bagus sehingga serangan asma yang seharusnya berat dapat menjadi sedang karena pada dasarnya asma tidak dapat disembuhkan 100%. Bagi penderita yang pencetusnya udara dingin, maka berenang dalam jangka waktu lama tidak disarankan. Latihan untuk anak-anak penderita asma bisa dengan meniup sedotan yang panjang di dalam air.

Pencetus asma yang harus dihindari secara spesifik, dari penyebab alergi seperti debu, makanan minuman, paparan dari hewan-hewan yang berbulu, perubahan suhu lingkungan dan cuaca ekstrim, aroma parfum yang terlalu kuat, asap rokok dan pencetus spesifik lainnya seperti kelelahan dan emosi yang tidak terkontrol. Pencetus yang tidak spesifik juga dengan infeksi virus seperti flu, batuk dan lain-lain.

Pencegahan serangan asma memerlukan kerjasama antara penderita, keluarga penderita, dan dokternya, seperti orang tua bertanya aktif tentang rencana pengobatan ke depannya, lebih perhatian dan faham dengan segala jenis pengobatannya agar mencapai tujuan terapi kesembuhan, menghindari pencetus serangan asmanya, dan hal yang paling penting agar bekerjasama untuk pencegahan serangan asma adalah  lebih waspada dan perhatian terhadap keseharian, lingkungan, dan kesehatan sang penderita.

Kontributor :

dr. Erna

KSM Paru, RSUP Dr. Sardjito

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.