Anemia pada prinsipnya adalah kekurangan hemoglobin atau sel darah merah (kurang dari 12mg/dl) pada tubuh. Pada usia lanjut, gejalanya tidak khas dan rata-rata penurunnya tidak akut tapi kronik, karena fungsi darah sendiri adalah mengangkut oksigen ke seluruh jaringan dan sel tubuh sehingga ketika terjadi anemia otomatis fungsinya akan berkurang dan mengganggu sistem tubuh manusia. Anemia pada usia lanjut akan lebih menganggu pada performa badan serta organ-organ penting seperti otak, jantung dan lain-lain.
Fungsi darah pada tubuh adalah membawa oksigen dan zat makanan ke seluruh tubuh. Ketika tubuh kekurangan darah, maka seluruh organ-organ penting dalam tubuh akan merasa kekurangan zat dan jika dalam jangka panjang tetap dibiarkan, sel-selnya tentu menjadi rusak yang menyebabkan terjadinya banyak komplikasi kronik. Pada otak, anemia akan meyebabkan mudah lupa, sedangkan pada jantung akan menyebabkan kita sering merasa berdebar-debar bahkan bisa sampai pingsan, Berbeda pula pada ginjal, anemia bisa menyebabkan gagal ginjal.
Adapun gejala anemia diantaranya adalah mudah merasa lelah, badan sering terasa lemas, mudah lupa dan pandangan berkunang-kunang. Gejala anemia pada otak antara lain mudah lelah saat berfikir terlalu keras, pendangan menjadi kabur dan mudah lupa. Sedangkan gejala anemia pada jantung misalnya sering merasa berdebar-debar dan mudah lelah saat berjalan. Penyebab anemia adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan pendarahan yang tidak kentara terutama saluran pencernaan. Pendarahan yang tidak kentara dan bersifat kronik bisa terjadi akibat iritasi lambung, konsumsi obat-obatan anti nyeri tanpa resep dokter, pendarahan hemoroid atau ambeien, maupun adanya tumor dan radang di usus besar.
Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan memperbaiki nutrisi atau makanan yang dikonsumsi. Selain itu, disarankan untuk menambah variasi menu makanan sehat setiap harinya dengan makanan yang banyak mengandung zat besi, asam folat dan zat-zat penambah darah. Hal lain yang dapat kita lakukan adalah dengan menghindari obat-obatan yang dapat menimbulkan iritasi seperti obat nyeri tanpa resep dokter yang dikonsumsi secara terus menerus.
Penanganan anemia tergantung pada penyebabnya, jika penyebabnya karena nutrisi maka nutrisinya yang harus di perbaiki. Sedangkan jika penyebabnya hemoroid, maka penyembuhannya dilakukan dengan menyembuhkan hemoroidnya. Untuk beberapa anemia dengan penyebab kekurangan vitamin, zat besi atau asam folat bisa disembuhkan dengan meminum vitamin suplai darah namun hal ini tidak berlaku pada anemia dengan penyebab pendarahan tak kentara akibat iritasi pencernaan. Yang terpenting dalam penanganan anemia adalah harus mengetahui penyebab pastinya terjadi anemia terlebih dahulu sehingga dapat dilakukan pengobatan yang tepat.
Kontributor :
Eko Aribowo, Sp PD., M. Kes.
KSM Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
No Comments