Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Kenali Delapan Tanda-tanda Stroke

Penyakit stroke sudah sangat familiar di tengah masyarakat. Apalagi, saat ini mulai sering ditemukan kasus stroke pada orang usia muda. Di Yogyakarta, stroke menduduki peringkat kedua nasional. Berdasarkan penelitian, seseorang akan dimungkinkan mengalami stroke pada usia 74 tahun untuk laki-laki, dan 76 tahun untuk perempuan. Selain faktor usia, juga faktor ras atau genetik, yang bisa karena keturunan atau karena sebelumnya pernah terserang stroke. Namun sayangnya, seringkali pasien stroke mengalami keterlambatan penanganan sehingga berdampak buruk dengan terjadinya kelumpuhan, bahkan kematian. Stroke adalah gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara akut dan tiba-tiba. Memiliki faktor risiko dengan tanda-tanda global, menyeluruh atau vokal, yang terjadi lebih dari 24 jam. Jika kurang dari 24 jam, maka disebut serangan otak sepintas.

Seseorang atau pasien dengan tanda-tanda global dan vokal, sangat disarankan untuk secepatnya di bawa ke rumah sakit, karena berisiko tinggi. Terdapat delapan tanda-tanda global tersebut, yaitu mengalami kelemahan anggota gerak separuh badan atau hanya atas – bawah, kesemutan anggota gerak atas – bawah, mengalami penurunan kesadaran dari yang gelisah hingga mengalami koma, bicara pelo dengan mulut perot, tidak bisa bicara sama sekali (afasia) atau bengong, mengalami buta separuh lapang pandang, yaitu ketika melihat ke depan, pada sisi kanan atau kiri terlihat gelap (hemianopsia), merasa bingung atau yang disebut gangguan kognitif akut, fungsi intelektual, memori secara umum (pikun) yang terjadi secara akut dan tiba-tiba serta merasa pusing, berputar seperti vertigo. Jika ditemukan satu saja dari tanda-tanda global tersebut, pasien harus segara dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan stroke.

Hal yang belum banyak dipahami masyarakat, adalah penyakit stroke bukanlah penyebab, melainkan akibat. Artinya ada faktor risiko yang dimiliki seseorang, yang kemudian bisa menyebabkan stroke. Beberapa faktor risiko terserang stroke, antara lain hipertensi, gula darah (diabetes), hiperkolesterol, gaya hidup tidak sehat, seperti kurang berolah raga, merokok dan konsumsi alkohol, serta obesitas yang bukan secara keseluruhan, melainkan obesitas yang diukur dari lingkar perut.

Secara umum, faktor risiko terserang stroke bisa dibagi menjadi dua kategori, yaitu faktor risiko yang bisa dikendalikan dan yang tidak bisa dikendalikan. Faktor risiko yang bisa dikendalikan, artinya jika seseorang yang memiliki faktor risiko akan terhindar dari stroke, selama melakukan pemeriksaan rutin. Misalnya, pemeriksaan hipertensi, gula darah, obesitas dan sebagainya. Adapun faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan adalah faktor usia. Makin tua usia, makin besar risiko seseorang terkena stroke. Makin panjang usia harapan hidup, memperbesar faktor risiko stroke.

General check up stroke adalah suatu pemeriksaan yang tertuju pada deteksi dini terhadap penyakit yang bisa menyebabkan sesuatu, dalam hal ini adalah stroke. Jika dalam pemeriksaan dini (general check up) itu didapati potensi atau probability stroke, maka akan dan harus dilakukan upaya-upaya preventif agar terhindar dari stroke. Stroke yang bisa dikatakan sebagai sebuah keniscayaan bagi manusia lanjut usia (manula), bahkan juga dewasa (usia muda), tidak perlu menjadi kecemasan. Dengan mengetahui faktor risiko dan tanda-tanda gejalanya, stroke akan dapat dihindari.

Kontributor :

Dr. dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S (K)

KSM Syaraf RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.