Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Kepedulian RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Terhadap Pencegahan Kebutaan

  • YOGYAKARTA, Gangguan penglihatan ini dapat bersifat reversible/dapat dipulihkan dan irreversible/tidak dapat dipulihkan namun dapat dikenali dan dicegah. Mayoritas kebutaan diakibatkan beberapa kondisi antara lain Retinopati Diabetik (RD), glaukoma, penyakit kornea, katarak, degenerasi makula terkait usia (Age Related Macula Degeneration/AMD), kelainan refraksi dan beberapa penyakit mata lain. Kebutaan akibat katarak yang tidak tertangani di Indonesia berkisar 0,78% dari seluruh populasi. Kekeruhan pada lensa yang disebut katarak menyebabkan kebutaan pada penduduk berusia lebih dari 50 tahun sebesar 2,4%. Gangguan penglihatan akibat katarak dapat ditangani dan memperoleh penglihatan optimal apabila diketahui secara dini.

Hari Penglihatan Sedunia diperingati setiap hari Kamis minggu kedua bulan Oktober sehingga kali ini jatuh pada 8 Oktober 2020. Tahun ini Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day) memiliki tema Hope in Sight. Tema ini bermakna pentingnya penglihatan sebagai harapan dan investasi terhadap kualitas kehidupan seseorang. Dalam rangka hari penglihatan dunia, selama empat tahun lebih RSUP Dr. Sardjito Yogyakarra bekerjasama dengan kementrian Kesehatan, FKKMK, Sardjito Eye Centre, PERDAMI (persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia cab. Yogyakarta), BAZNAS wilayah Gunungkidul, didukung oleh para sponsor, menyelenggarakan peringatan Hari Kesehatan Mata sedunia.

Tepatnya hari Sabtu, tanggal 3 Oktober 2020 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta di halaman Kamar Oparasi Mata (OK Mantab) pada pukul 08.00 dilakukan pembukaan rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Kesehatan Mata sedunia yang dihadiri oleh Direktur Utama RSUP dr. Sardjito, dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG(K). M.Kes, Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang, Dr. dr Sri Mulatsih, Sp.A(K), MPH, Ketua Panitia Prof. dr. Suhardjo, SU., Sp.M(K), Ketua PERDAMI, Ketua Baznas dan pihak terkait. Dilaporkan oleh panitia penyelenggara dr. Firman Setya Wardhana, M.Kes., Sp.M(K), tujuan dari kegiatan ini adalah memeberikan suatu harapan bagi penderita dengan gangguan mata untuk dapat membantu penglihatan mereka sehingga dengan penglihatan yang baik kita dapat melakukan aktifitas secara mandiri, menghidupi diri sendiri dan juga dapat bermanfaat untuk orang lain. Work Sight Day di peringati pada tanggal 8 Oktober 2020 tidak ketinggalan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ikut memperingati hari penglihatan sedunia ini dengan melaksakan beberapa kegiatan, antara lain:
– Melakukan bakti sosial operasi Katarak yang dilaksanakan pada tanggal 3 dan 10 Oktober 2020,
– Kita melakukan video conference kesehatan mata yang ditujukan untuk dokter umum faskes 1 dan juga untuk masyarakat awam yang akan kita laksanakan pada tanggal 3, 8 dan 10 Oktober 2020.
– Kita melakukan kesehatan mata dan juga pemberian kaca mata gratis untuk karyawan Oursourching yang rencana akan kita targetkan sekitar 200 – 250 karyawan.

Menurut prof. Suhardjo, SU, Sp.M(K) kegiatan ini sangat baik dan sudah dilakukan secara rutin dalam rangka hari penglihatan dunia, apalagi terbuka kesempatan untuk melakukan operasi katarak tidak hanya pada saat peringatan hari hari kesehatan mata, namun bisa diagendakan secara rutin. Harapanya kita bisa terus membantu pasien-pasien dimembantu mereka yang membutuhkan.

Menurut Bapak Suwarno selaku ketua Baznas menyatakan “Baznas mengurusi orang fakir dan miskin, salah satunya mengurusi kesehatan. Kami sudah berkomitmen terhadap kesehatan mata ada beberapa tindakan yang dilakukan seperti operasi pterigium, katarak, vitrektomi. Kami memiliki relawan-relawan yang akan membantu kami untuk menjaring pasien katarak. Dari prosentase jumlah yang ada di Gunungkidul, masih ada sekitar 26.000 penyakit mata yang belum tertangani. Sehingga sangat terbuka besar untuk siapapun yang berkompeten selain pemerintah untuk ikut membantu bersama menangani penyakit mata ini. Untuk itu setiap kecamatan kita memiliki relawan mutu untuk memverifikasi masukan peserta maupun penyakit yang di derita oleh masyarakat. Kita mengutamakan masyarakat fakir-miskin, seandainya pasien memiliki BPJS maka akan kami bantu salurkan operasi mereka pada BPJS. Sejauh ini kami sudah membantu sekitar 4500 pasien penyakit mata yang sudah kami tangani”.

Terima kasih kepada beberapa pihak dan sponsor yang sudah ikut membantu dan mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Tentu saja kami juga ingin menyapa kepada bapak dan ibu yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan operasi katarak. Mudah-mudahan ini bisa memberikan sumbangsih di tengah pandemik ini. Kiranya bakti sosial ini benar-benar bisa membuktikan bahwa kita masih bisa berdaya untuk selalu bekerja sama dalam situasi seperti ini, papar dr. Rukmono. (Hukormas)

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.