Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Sebagai Rumah Sakit Pertama Kick Off Uji Diagnostik “GeNose”, Akselerasi Inovasi UGM di Tengah Pandemi

YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi melakukan uji diagnostik teknologi alat deteksi Covid-19 melalui hembusan nafas yang diberi nama GeNose C19 di Ruang Utama Gedung Diklat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Senin (26/10). GeNose C19 dibuat seiring program pemerintah dalam Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 terkait percepatan penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. GeNose C19 merupakan alat yang mampu mendeteksi dan mendiagnosis apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak, hanya dengan hembusan nafas. GeNose C19 mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas seseorang. Nafas orang diambil, diindera melalui sensor-sensor dan kemudian diolah datanya dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Proses pengolahan data sampel nafas memakan waktu kurang dari 2 menit.

Acara kick-off uji diagnostik GeNose C19 dihadiri oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof.Ir.Panut Mulyono, M.Eng.D.Eng.,IPU, ASEAN Eng.; Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Paripurna, SH, M.Hum.,LL.M; Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr.Hargo Utomo, M.B.A; dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, M.Sc.,PhD, Sp.A dan Tim Peneliti; Dewan Pengawas RSUP Dr. Sardjito; Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta beserta seluruh jajarannya, Direktur PT Swayasa Prakarsa; Direktur PT Yogya Presisi Teknikatama Industri; Direktur PT Nanosense Instrument Indonesia; Direktur PT Stechoq Robotika Indonesia serta Direktur PT Hikari Solusindo Sukses. Pada kesempatan ini, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., dalam sambutannya menyampaikan harapan beliau agar GeNose C19 dapat memutus penyebaran Covid-19 dengan keunggulan dari segi biaya, efektifitas dan akurasi. Acara dilanjutkan sambutan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat  (RSUP) Dr. Sardjito, dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG(K), M.Kes., MPH.,; pemaparan mengenai GeNose C19 oleh dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, M.Sc, Ph.D, Sp.A selaku prinicipal investigator serta perwakilan tim yang diketuai oleh Prof.Dr. Eng. Kuwat Triyana,M.Si.; dan penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada. Acara ditutup dengan simulasi penggunaan GeNose C19 yang dipimpin oleh dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, M.Sc, Ph.D, Sp.A dengan contoh subyek dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG(K), M.Kes., MPH.

GeNose C19 telah melalui uji profiling dengan menggunakan 615 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro sebelumnya dengan hasil menunjukkan tingkat keajegan atau akurasi mesin yang tinggi, yaitu 97 persen. Setelah melalui uji profiling, saat ini GeNose C19 tengah memasuki uji diagnostik dimana hasil dari GeNose C19 akan dibandingkan dengan hasil pemeriksaan swab PCR head to head secara cross-sectional dengan merekrut pasien yang memeriksakan diri ke poli Covid-19 di 9 rumah sakit yang bekerja sama sebagai site uji.

Adapun rumah sakit yang telah menyatakan persetujuan untuk berpartisipasi di uji diagnostik GeNose antara lain RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RSPAU Hardjolukito, RS Bhayangkara Tk III Polda DI Yogyakarta, RSL KC Bambanglipuro Bantul, RST Dr. Soedjono Magelang, RS Bhayangkara Tk I Raden Said Soekanto Jakarta, RS Akademik UGM, RSUD Saiful Anwar Malang dan RST Dr. Soetarto Yogyakarta.

GeNose C19 merupakan inovasi akselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi dimana masyarakat membutuhkan proses fast tracing, fast tracking, dan  fast isolation treatment untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Dukungan publik yang dilandasi spirit gotong-royongdibutuhkan untuk mewujudkan sinergi antar komponen bangsa dan ketepatan pengambilan keputusan pada posisi Equilibrum Baru dalam tatanan kehidupan sosial-ekonomi di era pandemi. Posisi Equilibrum Baru ini muncul karena kondisi kedaruratan akibat pandemi merubah bandul kehidupan masyarakat menuju keseimbangan baru dimana isu kesehatan dan ekonomi bergerak cepat dan dinamis. Adapun dilema dalam mengembangkan inovasi di masa pandemi Covid-19 ini adalah keputusasaan menghilirkan inovasi pada saat dibutuhkan masyarakat (time to market) dan penerapan prinsip kehati-hatian (prudent) dalam menjalankan prosedur baku, kaidah etika dan prioritas. Namun demikian, GeNose telah mengantongi protokol register klinis internasional melalui clinicaltrials.gov, sertifikat kelayakan mesin LHU dari BPFK Surabaya, rekomendasi uji klinis Kemenkes, ijin produksi telah diperoleh hingga produksi dan publikasi manuskrip data profiling terkait review dasar klaim alat dan dasar kebijakan. GeNose dipandang mampu bersaing dengan alat pendeteksi Covid-19 yang telah ada sebelumnya dengan membawa berbagai keunggulan seperti biaya per tes murah, hasil tes cepat sehingga keputusan tindakan isolasi lebih cepat, tidak memerlukan teknisi khusus dalam mengoperasikan GeNose karena berbasis elektronik sehingga mudah untuk diproduksi masal dengan sensitivitas tinggi.

Dukungan akselerasi dan penyelesaian inovasi GeNose diharapkan dapat menghasilkan imbas positif bagi kepentingan bangsa Indonesia. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada setiap lembaga negara seperti Badan Untelijen Negara (BIN), TNI-AD/POLRI, Kemristek-BRIN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, setiap site RS Rujukan Covid-19 serta para pasien yang sukarela bertindak sebagai subyek atas dukungan dan kontribusi selama proses pengujian, scalling up, dan pengembangan inovasi GeNose lanjutan. Harapannya, GeNose C19 bisa digunakan sebagai alat deteksi dini Covid-19 di masyarakat yang terjangkau. (HUKORMAS-RSS)

 

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.