YOGYAKARTA- Sesuai arahan Menteri Kesehatan sebagai implementasi percepatan pembukaan dan pelaksanaan pos vaksinasi Covid-19, RSUP Dr. Sardjito menjadi koordinator pelaksanaan program percepatan vaksinasi bagi 3000 nakes. Yogyakarta ditunjuk menjadi pilot project pelaksanaan vaksinasi massal bagi nakes di wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (28/1) di Grha Sabha Pramana UGM. Kementerian Kesehatan menyediakan 4.000 dosis vaksin untuk mendukung vaksinasi di DIY bagi nakes yang telah terdaftar dalam Sistem Informasi SDMK (SISDMK) dan otomatis memiliki e-tiket calon penerima vaksin. Pada kesempatan ini pula, Kemenkes pecahkan Rekor MURI untuk kategori Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Bagi Nakes Terbanyak di D.I. Yogyakarta.
Dalam laporannya, Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG(K)., M.Kes., MPH. menyampaikan bahwa berkat adanya kolaborasi yang baik, kegiatan vaksinasi massal di Grha Sabha Pramana UGM dapat berjalan dengan lancar. Selanjutnya, 2 minggu ke depan para penerima vaksin akan kembali difasilitasi untuk mendapatkan vaksin boost. Pada kesempatan ini pula, Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU menyampaikan arahannya untuk tetap meningkatkan kolaborasi bersama demi mensukseskan program vaksinasi bagi nakes dengan membuat standarisasi dalam suatu Standar Operasional Prosedur (SPO) yang harapannya dapat turut memotivasi provinsi lain untuk melakukan program vaksinasi dengan lebih baik lagi.
Kegiatan yang melibatkan beberapa vaksinator dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, KKP Yogyakarta, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan BBTKLPP Yogyakarta ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB. Adapun nakes yang mendapatkan vaksin pada periode ini berasal dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RS Akademik UGM, RS Bethesda, RS Panti Rapih, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS JIH, RS Hardjolukito, RS Bethesda Lempuyang Wangi, RS PKU Muhammadiyah Gamping, Dinas Kesehatan DIY, Klinik Kiku, Klinik D’lapan, Klinik dr. Theressia Handayani, Klinik Pratama Yonif 403/WP, FKKMK UGM, FKG UGM dan Tim Zero TB.
Pelaksanaan program vaksinasi di Grha Sabha Pramana UGM dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Para penerima vaksin diminta untuk melakukan registrasi terlebih dahulu dengan menunjukkan KTP yang dilanjutkan dengan proses screening kesehatan oleh tim medis, pemberian vaksinasi dan pemantauan kondisi setelah 30 menit mendapatkan suntikan vaksin.
Bagi calon penerima vaksin yang lolos uji screening, vaksinasi akan dilakukan oleh tim medis. Namun, bagi calon penerima vaksin yang tidak lolos screening karena tensi tinggi akan dilakukan penundaan vaksinasi dengan observasi terlebih dahulu selama 30 menit. Sedangkan bagi calon penerima vaksin yang memiliki penyakit bawaan dan sedang dalam keadaan hamil, maka pemberian vaksinasi akan dibatalkan.
Selain berkomitmen mendukung program vaksinasi, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta juga menerapkan pemantauan efek vaksin atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bagi nakes yang sudah mendapatkan vaksin dengan mengisi link yang telah disediakan oleh panitia.
Vaksinasi yang diberikan bagi nakes ini merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sehingga kemudahan akses untuk mendapatkan vaksin di DIY perlu difasilitasi secara terstruktur. Meskipun kita sudah mendapatkan vaksin, namun penerapan protokol kesehatan juga harus tetap dilaksanakan.
No Comments