Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Vaksinasi Tahap Dua, Sultan HB X Sebut tak Ada Efek Samping dan Kelainan

YOGYAKARTA – Gubernur DI Yogyakarta, Sultan HB X menerima vaksinasi Covid-19 untuk tahap ke dua di RSUP Dr. Sardjito, Sabtu (10/4/2021). Sebelumnya, Sultan bersama permaisuri GKR Hemas dan puluhan lansia lainnya telah divaksin dosis pertama pada Maret, lalu.

RSUP Dr. Sardjito kembali menggelar vaksinasi Covid-19 secara massal bagi para lansia di Yogyakarta. Vaksinasi tahap dua ini dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan, karena vaksin CoronaVac membutuhkan dua kali penyuntikan, dengan masing-masing dosis 0.5 mililiter, dan jeda antara penyuntikan dosis pertama dan ke dua selama 28 hari.

Usai menerima vaksin tahap dua tersebut, Sultan HB X mengatakan, tak ada efek samping dan kelainan yang dirasakan, sehingga ia mengajak kepada masyarakat luas, terutama lansia, untuk bersedia divaksin.

“Ini memberikan peluang kepada kita untuk imunitas, dengan harapan semoga tetap sehat. Namun kita harus tetap menjaga kesehatan, tetap terapkan protokol kesehatan, khususnya mengikuti program pemerintah ini dapat diselesaikan sehingga kita sebagai warga masyarakat Jogja dapat mengantisipasi diri dari Covid 19,” kata Sultan.

Sementara itu, Direktur utama RSUP Dr. Sardjito, dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG(K). M.Kes., MPH., mengatakan, pada program vaksinasi lansia kali ini diikuti oleh 50 orang.

“Tidak ada penundaan dan peserta yang mengalami KIPI juga tdk ditemukan,” katanya.

Lebih jauh, Rukmono mengatakan, bahwa fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) adalah pos vaksinasi yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan, dan dalam prosesnya akan memberikan kenyamanan bagi peserta vaksin. Serta lebih terkontrol dalam mendapatkan vaksin melalui skrining awal oleh dokter yang sudah terlatih.

Turut hadir dalam vaksinasi tahap dua ini, Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembayun Setyaning Astuti, M.Kes.

Dalam sambutannya, ia mengatakan ada evaluasi dari pusat terkait pelaksanaan vaksinasi bagi para lansia ini. Antara lain bahwa lansia tidak dapat datang sendiri tanpa dibantu mengaksesnya. Ke dua, ada sedikit keengganan lansia untuk keluar dari rumah, dan adanya faktor komorbid, sehingga kita harus lebih berhati-hati. Seperti ketika mengadakan vaksinasi massal, kita harus lebih berhati-hati.

” Idealnya Vaksin di Fasyankes sehingga penting menguatkan peran fasyankes untuk terus memberikan pelayanan pada lansia. Kami di Kabupaten kota, setiap Fasyankes tetap memperioritaskan Lansia. Mudah-mudaan setelah April banyak tersedia, sehingga satu yang muda membawa dua lansia sehingga semua dapat divaksin,” jelas Pembajun, sembari menambahkan bahwa stok vaksin masih ada 16.000 dosis, dan 12.000 dosis sudah didistribusikan ke kabupaten dan kota.

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.