Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Deteksi Dini Gejala Penyakit Berbahaya Pada Lansia & Pra Lansia

Semua orang pastilah menginginkan umur yang panjang dalam keaadaan sehat, bahagia dan berguna, sehingga disayang dan dihormati oleh orang yang ada di sekitarnya. Namun tidak sedikit yang mengalami sebaliknya, sakit bahkan mengalami kecacatan dan akhirnya kematian. Banyak ahli yang mencari cara bagaimana agar terhindar dari hal-hal yang tidak menyenangkan, sakit atau yang semacamnya dengan menyusun cara atau metoda agar hal-hal yang membahayakan ini bisa terdeteksi secara dini sehingga seseorang bisa mengatasi dan akhirnya terselamatkan dari bahaya penyakit dan komplikasinya. Maka berkembanglah ilmu deteksi dini penyakit yang berbahaya, diantaranya yang penulis susun dengan akronim PUSAT  KLB (Probosuseno, 2013) dengan tujuan mudah diingat, sesuai prinsip ilmu komunikasi dari program promotif dan preventif.

Seseorang yang sakit berbahaya (parah bahkan sampai kematian) kebanyakan karena tidak terdeteksi penyakitnya oleh petugas kesehatan saat tahap penyakitnya masih dini. Terlebih lagi jika pasiennya tadi berusia lanjut, dia menganggap biasa atau lumrah karena sudah tua. Gejala dan tanda penyakit yang bisa membahayakan kehidupan sering tidak disadari. Pada lansia dan pra lansia yang mengalami neuropati apapun sebabnya (paling sering karena komplikasi diabetes melitus yang disandang lebih dari lima tahun sering nyeri tidak dirasa). Akibat keterlambatan penemuan diagnosis akan berakibat terlambatnya penanganan yang tepat dan cepat. Jika penanganan oleh ahlinya pada tahap awal dan ditangani di fasilitas kesehatan yang memadai, maka sangat mungkin pasien tadi tertolong jiwanya dan sehat kembali seperti semula.

Jika ditemukan satu (1) atau lebih gejala di bawah ini segeralah menemui tenaga kesehatan (dokter) agar mendapakan pertolongan yang adekuat inilah gejala dan tanda penyakit yang berbahaya:

P – Panas tinggi 4 hari atau lebih, pusing (kepala terasa berputar,  apalagi  disertai muntah dan penglihatan kabur (bisa diakibatkan stroke, tumor atau infeksi otak)

U – Ulu hati dan atau dada nyeri lebih dari 15 menit (bisa gejala serangan jantung koroner)

S – Sesak nafas (yang tidak reda dengan istirahat); sedih yang lama (tanda depresi)

A – Air kencing tidak keluar (macet, atau warna merah atau teh gelap, dengan atau tanpa nyeri)

T – Tidur berlebihan (pada usia anjut sering  akibat infeksi serius  terutama infeksi paru-paru, saluran    kencing, dll); Tak dapat  atau tidak mau minum (mual, muntah hebat, dll) sehari atau lebih (sering disebut anoreksia)

 

K – Koma (tidur dalam tidak dapat dibangunkan), kejang-kejang (seluruh  ataupun sebagian badan; kesemutan atau kelemahan separuh badan (bisa diakibatkan stroke, infeksi yang serius, gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, dll)

L – Luka yang tidak sembuh-sembuh (apalagi membusuk, bisa karena diabetes mellitus, kanker, tbc kulit  dll)

B – Berdebar – debar (bisa tanda sakit jantung atau hipertiroid); batuk darah (bisa karena TBC atau sebab lain); berak darah (tanda wasir/hemoroid yang pecah, atau polip usus atau kanker usus besar, atau luka pada  saluran cerna bagian atas akibat obat penghilang nyeri, dll);  bingung mendadak (usia lanjut sering disebut Acut Confusional State atau Delirium Akut, bisa diakibatkan oleh dehidrasi, infeksi, hipoglikemia, dll)

Sangat bijaksana jika seseorang mengalami atau menemui orang yang memiliki gejala tersebut di atas segara mencari pertolongan di rumah sakit yang siap 24 jam. Kecepatan penegakan diagnosa mempengaruhi prognosanya (kehidupan selanjutnya). Keterlambatan bisa berarti kecacatan, pemborosan atau bahkan kematian.

 

Dr. dr. Probosuseno, SpPD, KGer, SE, MM

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

 

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.