Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Mari Kenali Gejala Kanker Anak Lebih Awal

Anak dengan kanker? Mungkin Anda tidak menyangka bahwa kanker dapat terjadi pada anak. Ya, sepanjang usia sejak bayi dilahirkan hingga dewasa dan menua, seseorang mungkin mengalami kanker. Dunia mencatat bahwa setiap tahunnya kurang lebih 400.000 anak terdiagnosis kanker. Meskipun terbilang jarang dibandingkan penyakit lain pada anak, sekitar 80% dari anak-anak tersebut berasal dari negara berkembang. Dengan sarana dan prasarana yang terbatas, angka kesembuhan kanker anak di negara berkembang berkisar antara 15% hingga 45%. Keadaan di negara maju dengan akses layanan dan pengetahuan yang paripurna dapat membawa kesintasan kanker anak hingga 80% dengan kualitas hidup yang baik.

Perbedaan angka kesembuhan di antara kedua kelompok tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Karena penyakit kanker pada anak tidak umum terjadi, maka sebagian besar anak yang dirujuk ke rumah sakit pusat layanan kanker biasanya sudah dalam stadium lanjut. Pada kondisi seperti ini, anak akan membutuhkan berbagai jenis pengobatan, tidak hanya untuk kanker, tetapi juga untuk menangani komplikasi yang sudah terjadi. Seringkali keterbatasan ekonomi menjadi persoalan yang dilematis bagi orang tua tatkala mendampingi anaknya menjalani pengobatan kanker. Dari sisi medis, terkadang ada beberapa alat maupun obat yang tidak dapat diperoleh dengan mudah di negara berkembang. Selama menjalani pengobatan, anak akan mengalami “jatuh-bangun” akibat efek kanker maupun pengobatan yang dijalaninya. Hal ini tentu menjadi beban pemikiran bagi anak maupun orang tua yang dapat memengaruhi hasil pengobatan.

Kanker pada anak berbeda dengan kanker dewasa. Hingga saat ini, di negara maju pun, penyebab timbulnya kanker pada anak tidak diketahui. Sebagian besar kanker anak terjadi secara acak, artinya tidak dapat dilacak dari riwayat keluarga. Beberapa ahli berpendapat bahwa telah terjadi kelainan gen sejak janin masih di dalam kandungan. Setiap janin memiliki jenis gen yang berbeda tanpa diketahui apakah akan berkembang menjadi kanker. Belum ada skrining atau pemeriksaan selama kehamilan yang dapat memperkirakan apakah janin menderita kanker atau tidak. Bahkan setelah bayi lahir kemudian tumbuh menjadi anak, tidak ada pemeriksaan khusus untuk mengidentifikasi kanker apabila belum timbul gejala. Seringkali, gejala kanker diketahui pada saat pemeriksaan rutin atau bila anak mengalami sakit dan diperiksakan ke fasilitas kesehatan. Prinsip utamanya, semakin dini gejala kanker dikenali, maka komplikasi akan semakin sedikit sehingga pengobatan bisa berjalan lebih efektif.

Para pemerhati anak dengan kanker yang tergabung dalam beberapa asosiasi internasional memperkenalkan “9 kelompok tanda bahaya” yang mengarah pada kemungkinan kanker pada anak. Kelompok tanda bahaya tersebut adalah:

  1. Pucat, memar atau berdarah, nyeri pada tulang
  2. Benjolan atau bengkak, terutama bila tidak nyeri, tanpa demam atau tanda infeksi lain
  3. Penurunan berat badan atau demam yang tidak diketahui penyebabnya, batuk terus menerus atau sesak napas, berkeringat di malam hari
  4. Perubahan mendadak pada mata: tampak bayangan putih pada pupil (bagian mata yang berwarna gelap), juling, gangguan penglihatan, memar atau bengkak di sekitar mata
  5. Perut membuncit atau bengkak
  6. Nyeri kepala, terutama bila terjadi terus-menerus atau sangat sakit, muntah (terutama di pagi hari atau semakin sering sepanjang hari)
  7. Nyeri pada kaki atau tangan, bengkak tanpa didahului benturan atau radang
  8. Mudah lelah, sering mengantuk, perubahan perilaku
  9. Pusing berputar, kehilangan keseimbangan atau koordinasi gerakan badan

Gejala dan tanda tersebut memang masih dapat diakibatkan oleh keadaan lain seperti infeksi, kelainan saraf, kelainan pencernaan atau organ lainnya. Namun, bila kita dapat memeriksakan anak dengan gejala tersebut lebih awal, maka kondisi yang lebih berat dapat diantisipasi. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan seperti pemeriksaan darah, foto ronsen, atau USG.

Pengobatan kanker anak pada dasarnya terdiri dari dua kelompok besar, pengobatan kuratif untuk melawan kanker dan pengobatan suportif paliatif untuk meringankan gejala. Kedua pengobatan ini dilakukan secara bersamaan dan berkelanjutan untuk memastikan anak dan keluarga dapat menjalani seluruh prosesnya dengan nyaman. Proses ini akan melibatkan berbagai tim ahli dari berbagai ilmu baik dokter, perawat, ahli gizi, fisioterapis, psikolog, rohaniwan, dan lainnya. Selain itu berbagai dukungan juga akan mengalir dari kelompok relawan pemerhati anak dengan kanker maupun penyintas kanker anak. Dengan demikian, kita berharap kualitas hidup anak akan terjaga selama dan setelah menjalani pengobatan.

 

KSM Kesehatan Anak

Divisi Hematologi Onkologi Anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

AWS Pangarso, B Ardianto, S Mulatsih, E Supriyadi, PH Widjajanto, Sutaryo

 

Referensi:

Gupta S, Rivera-Luna R, Ribeiro RC, Howard SC (2014) Pediatric Oncology as the Next Global Child Health Priority: The Need for National Childhood Cancer Strategies in Low- and Middle-Income Countries. PLoS Med 11(6): e1001656. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1001656

Institute of Medicine (US) and National Research Council (US) National Cancer Policy Board; Hewitt M, Weiner SL, Simone JV, editors. Childhood Cancer Survivorship: Improving Care and Quality of Life. Washington (DC): National Academies Press (US); 2003. 2, The Epidemiology of Childhood Cancer. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK221740/

Nilgun Yaris, Aliye Mandiracioglu & Münevver Büyükpamukcu (2004) Childhood Cancer in Developing Countries, Pediatric Hematology and Oncology, 21:3, 237-253, DOI: 10.1080/08880010490276971

Sari NM, Reniarti L, Suryawan N, Susanah S, Wahyudi K. Burden of pediatric cancer treatment: results of online pediatric cancer registry prototype 1 at a third referral hospital in Indonesia. Althea Med. J. 2017;4:461-7. DOI: https://doi.org/10.15850/amj.v4n3.1204

The Union for International Cancer Control [homepage on the Internet]. Childhood cancer warning signs. [cited 2021 Sep 17]. Available from: https://www.uicc.org/sites/main/files/atoms/files/UICC_CC_A6_postcard_English_Update_v1.pdf

White Y, Castle VP, Haig A. Pediatric oncology in developing countries: challenges and solutions. J. Pediatr. 2013;162:1090-1. DOI: https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2013.02.035

World Health Organization. Global initiative for childhood cancer. Nov 2020 [cited 2021 Sep 17]. Available from: https://www.who.int/publications/m/item/global-initiative-for-childhood-cancer

World Health Organization [homepage on the Internet]. Childhood cancer. Feb 2021 [cited 2021 Sep 17]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer-in-children

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.