Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id

Mencegah Burnout Syndrome di Era Covid-19

Sudah lebih dari dua tahun sejak pertama kali Covid-19 melanda dunia, banyak keluhan yang datang dari anak-anak, dewasa dan lansia. Banyak perubahan yang menuntut semua orang melakukan penyesuaian diri karena situasi pandemi, tekanan yang intens dan kelelahan ini terjadi dalam durasi yang lama yang mengakibatkan konsekuensi psikopatologis yang persisten seperti stress yang akut, kecemasan dan kelelahan emosional terutama pada tenaga kesehatan.

Hal ini berpotensi dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kualitas produktivitas pelayanan kesehatan yang beresiko terjadinya Burnout Syndrome. Berdasarkan penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mendapati 83% dokter dan tenaga kesehatan mengalami burnout syndrome derajat sedang sampai berat. Kondisi burnout terjadi ketika bekerja selama pandemic Covid-19. (CNN, 2020)

Burnout syndrome ini kondisi dimana tubuh mengalami kelelahan secara fisik, mental maupun emosional akibat stress yang berlebihan dan berkepanjangan yang tidak terselesaikan dengan baik. Burnout syndrome terdiri dari tiga dimensi yaitu emotional exhaustion, depersonalization, dan personal accomplishment (CT Windari, 2019). Burnout terbentuk oleh ketidakseimbangan antara tuntunan beban yang berat dengan kemampuan koping yang tidak efektif terhadap stressor, jenis kegiatan yang monoton dan lingkungan sosial yang tidak mendukung.

Gejala utama burnout yakni keletihan emosi, kehilangan empati, dan berkurangnya rasa percaya diri. Selain itu adanya tanda fisik berupa timbulnya jerawat, gatal, ruam dan rasa terbakar di kulit, penyembuhan lambat, luka di mulut, kulit berminyak dan kulit kering (CNN, 2020). Jika burnout syndrome tidak diatasi akan berdampak buruk pada kinerja dan berpengaruh pada kesehatan mental seperti depresi dan memicu munculnya berbagai penyakit fisik bahkan kematian.

Terdapat bebagai macam cara untuk mengatasi burnout syndrome, yaitu: (Mutisari, 2018)

  1. Melakukan perawatan diri, memberikan sedikit waktu untuk melakukan kegiatan hal sederhana yang dirasakan membuat membuat diri senang
  2. Melakukan hobi yang disukai, olahraga ringan di rumah, relaksasi dan mengatur makanan yang sehat
  3. Menguatkan jaringan sosial atau support system, mempunyai orang-orang yang bisa diajak berbicara ketika mengalami masa-masa sulit
  4. Membatasi diri dari orang yang negatif
  5. Memanfaatkan cuti, mengambil cuti untuk berlibur demi mengalihkan perhatian sejenak dari kesibukan yang memenjarakan dapat mengisi ulang tenaga serta menyegarkan pikiran

Beberapa tips di atas jika dilakukan salah satu atau kombinasi dapat meningatkan energi dan perasaan yang positif sehingga imunitas terbentuk dengan baik dalam diri kita untuk berdampingan dengan pandemi Covid-19.

 

Raissa Nadia Frintika, S.Kep., Ns.

KFK Mata RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.