Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Bagaimana Reinfeksi Covid-19 Bisa Menyerang Kembali?

Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2020 lalu telah menginfeksi lebih dari 4 juta penduduk Indonesia. Bahkan berdasarkan hasil studi ditemukan bahwa penyitas COVID-19 dapat terinfeksi kembali atau sering disebut dengan istilah reinfeksi. Bagaimana COVID-19 dapat menyerang kembali?

Reinfeksi adalah infeksi dengan strain yang baru dari SARS-CoV-2 pada pasien yang telah sembuh dari infeksi COVID-19. Beberapa laporan kasus reinfeksi disebabkan oleh varian virus yang berbeda. Salah satu upaya untuk mengetahui seseorang mengalami reinfeksi COVID-19 adalah dengan whole genome sequencing (WGS), yaitu untuk mengetahui potensi variasi susunan materi genetik virus yang terjadi saat infeksi pertama dan kedua. Sampai saat ini belum ada informasi yang pasti tentang frekuensi terjadinya reinfeksi COVID-19. Pasien dengan reinfeksi COVID-19 juga akan merasakan berbagai macam gejala mulai dari tanpa gejala hingga gejala yang berat. Pasien juga dapat merasakan keluhan yang sama, lebih ringan maupun lebih berat antara infeksi pertama dan infeksi kedua.

Beberapa penelitian memaparkan terdapat beberapa kasus dengan gejala kekambuhan seperti demam, malaise, mialgia, dan batuk setelah keluar. Hasil tes PCR dengan hasil yang positif mengkonfirmasi terjadinya infeksi dan menunjukkan kemungkinan terjadinya infeksi ulang. Meskipun telah dikaitkan dengan karakteristik biologis COVID-19 dan faktor lain, seperti komorbid, kondisi klinis, penggunaan glukokortikoid, pengumpulan sampel, pasien yang baru menjalani pemeriksaan awal maupun yang menjalani pemeriksaan evaluasi, dan bahkan infeksi bakteri sekunder, atau kemungkinan terjadinya infeksi ulang COVID-19. Tes tindak lanjut atau evaluasi dengan hasil yang positif juga dapat berasal dari adanya virus yang menetap yang ditransfer dari saluran pernapasan bagian bawah ke tenggorokan dan hidung karena adanya batuk.  Pemaparan tersebut menjelaskan bahwa tes PCR ulang bisa menunjukkan hasil positif karena beberapa alasan sehingga sulit untuk membedakan antara reinfeksi, reaktivasi, atau penyebab lainnya.

Pada salah satu studi menunjukkan bahwa antibodi dan kekebalan bisa bertahan sekitar 40 hari dan ada kemungkinan infeksi ulang atau reaktivasi infeksi laten setelah periode ini. Oleh karena itu, pemulihan dari COVID-19 mungkin tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi ulang selamanya. Selanjutnya, sebelumnya penelitian yang terkait dengan jenis virus corona manusia lainnya menunjukkan kemungkinan infeksi ulang oleh varian yang lain. Untuk itu kita harus menjaga kewaspadaan selama masa pemulihan dan mempertimbangkan kemungkinan mutasi genetik.  Beberapa kasus mungkin menunjukkan hasil tes negatif palsu pada saat pemulangan atau pasien tidak sepenuhnya memenuhi kriteria pemulangan. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa infeksi ulang juga berpotensi terjadi karena kekebalan tubuh melemah seiring waktu.

 

Kontributor :

Dwi Retnoningrum, S.Kep.,Ns

KFK Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

 

DAFTAR PUSTAKA

Pinto LM, Nanda V, Sunavala A, Rodriques C. Reinfection in COVID-19: A scoping review. Med J Armed Forces India. 2021;77(June):S257-S263. doi:10.1016/j.mjafi.2021.02.010

Kellam P, Barclay W. The dynamics of humoral immune responses following SARS-CoV-2 infection and the potential for reinfection. J Gen Virol. 2020 Aug;101(8):791-797. doi: 10.1099/jgv.0.001439. PMID: 32430094; PMCID: PMC7641391.

Sadr S, SeyedAlinaghi S, Ghiasvand F, Hassan Nezhad M, Javadian N, Hossienzade R, Jafari F. Isolated severe thrombocytopenia in a patient with CoVID-19: A case report. IDCases 2020; 21: e00820 [PMID: 32483524 DOI: 10.1016/j.idcr.2020.e00820]

Zhang L, Liu Y. Potential interventions for novel coronavirus in China: A systematic review. J Med Virol 2020; 92: 479-490 [PMID: 32052466 DOI: 10.1002/jmv.25707]

Inamo J. How should we overcome the threat by the pandemic of 2019-nCoV? Clin Rheumatol 2020; 39: 2471-2473 [PMID: 32388750 DOI: 10.1007/s10067-020-05083-7]

Islam H, Rahman A, Masud J, Shweta DS, Araf Y, Ullah MA, Sium SM, Sarkar B. A Generalized Overview of SARS-CoV-2: Where Does the Current Knowledge Stand? Electron J Gen Med 2020; 17: em251 [DOI: 10.29333/ejgm/8258]

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.