Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Penanganan Kasus Serebrovaskular

Kasus Terkait Pembuluh Darah Otak

Beberapa kasus yang terkait pembuluh darah otak adalah kasus stroke, tumor otak, trauma kepala dan berbagai kasus yang lain. Akan tetapi, masyarakat lebih banyak mengasosiasikan hal tersebut dengan penyakit stroke. Terdapat 2 jenis kasus stroke stroke iskemik dan stroke perdarahan. Di seluruh dunia, satu dari empat orang dewasa akan mengalami stroke dalam hidupnya. Pada tahun 2016, 10% kematian di seluruh dunia disebabkan oleh stroke dan lebih dari 75% dari kematian itu terjadi di negara dengan penghasilan menengah kebawah [2].  Dilansir dari Riskesdas tahun 2018, prevalensi stroke berdasarkan diagnosis pada penduduk usia 15 tahun di Indonesia meningkat dari tahun 2013-2018 secara signifikan. Tren rerata kematian yang diakibatkan oleh stroke pada periode 1990-2018 meningkat [3].

 

Penanganan Kasus Serebrovaskular

Penanganan kasus serebrovaskular akan berbeda sesuai dengan penyebab penyakit tersebut. Pada kasus iskemia otak yang disebabkan oleh thrombus, tatalaksana yang dapat dilakukan juga tergantung dari ukuran pembuluh darah yang terlibat, beberapa tatalaksana yang dapat diberikan adalah pemberian obat r-tPA, pendekatan endovaskular, dan pembedahan terbuka. Pada kasus stroke perdarahan, tatalaksana yang dapat diberikan berupa obat-obatan, pendekatan endovaskular, dan pembedahan. Penanganan kasus stroke harus dilakukan segera, dimana setiap menit dapat menyelamatkan 1 minggu usia pasien. Setiap 20 menit keterlambatan terapi berarti pasien akan kehilangan 3 bulan hidup tanpa disabilitas.

Rumah sakit yang memberikan layanan stroke dilakukan stratifikasi berdasarkan proposal yang diajukan kepada Kementrian Kesehatan. Level dasar adalah rumah sakit yang hanya dapat memberikan layanan trombolisis, level madya dapat melayani trombolisis dan neurointervensi, dan level utama jika rumah sakit tersebut dapat memberikan layanan trombolisis, neurointervensi, dan layanan komprehensif dan clipping. RSUP Dr. Sardjito merupakan salah satu rumah sakit yang dimasukkan ke dalam level utama bersama 8 rumah sakit lainnya di Indonesia.

 

Pusat Otak-Vaskular Terpadu

Pusat otak-vaskular terpadu akan memberikan pelayanan kolaboratif terintegrasi terhadap penyakit pembuluh darah otak maupun kelainan lain terkait pembuluh darah otak dengan pendekatan komprehensif baik pendekatan endovaskular dan atau pembedahan terbuka. Dengan adanya layanan interprofesonal, akan terjadi pergeseran paradigma dimana dahulu, perkembangan bedah saraf tergantung kepada kepemimpinan sebagian ahli bedah saraf terkemuka, sekolah atau universitas bereputasi, strategi dan teknologi komunikasi modern atau kontemporer. Sekarang, peran tersebut sudah berubah, dilengkapi dengan kolaborasi bersama profesional khusus yang memiliki keahlian di bidang berbeda.

 

Open Neurovascular Surgery dan Terapi Neuroendovaskular

Tindakan yang termasuk dalam open neurovascular surgery adalah kraniektomi dekompresi dengan atau tanpa evakuasi hematom, kraniotomi clipping aneurisma, kraniotomi reseksi malformasi vascular, dan revaskularisasi serebral (operasi bypass). Alat-alat yang sudah dimiliki RSUP Dr. Sardjito untuk mendukung tatalaksana kasus open neurovascular antara lain; surgical microscope, mayfield head clamp, micro set, high speed drill, clip set, bipolar dan monopolar, self-retaining retractor, dan suction dan microsuction. Terapi neuroendovaskular meliputi embolisasi coiling, embolisasi partikel/liquid, embolisasi ballooning, pemasangan flow diverter, dan mechanical thrombectomy. Alat-alat yang sudah dimiliki RS Sardjito untuk terapi neuroendovaskular antara lain; angiomachine dan monitor, contrast injector, dan  radiaton protector.

 

Tantangan yang dihadapi

Semangat untuk maju sangat diperlukan dalam pengembangan pusat layanan otak-vaskular. Dibutuhkan adanya kolaborasi interprofessional antara neurologi serebrovaskular, bedah saraf vascular, neurointervensi, radiologi intervensi, neuroanestesi, rehabilitasi medik, perawat cathlab terlatih, perawat kamar operasi terlatih, dan profesi lainnya. Dibutuhkan pengadaan untuk alat-alat medis dan pembiayaan diklat. Kolaborasi internal dan eksternal, sinergitas antar pelatihan, pembangunan sistem rujukan, dan revitalisasi layanan code stroke harus dilakukan. Beberapa material yang dibutuhkan untuk mendukung layanan otak-vaskular berupa CT scan, MRI, cath lab, mikroskop, dan neuro-ICU.

 

Kontributor :

Adiguno Suryo Wicaksono, M.Sc., Sp.BS.

KSM Bedah Saraf RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

 

Referensi

  • Esposito, G., Amin-Hanjani, S. and Regli, L., 2016. Role of and Indications for Bypass Surgery After Carotid Occlusion Surgery Study (COSS)?. Stroke, 47(1), pp.282-290.
  • GBD 2016 Lifetime Risk of Stroke Collaborators. Global, Regional, and Country-Specific Lifetime Risks of Stroke, 1990–2016. N Engl J Med. 19 Dec 2018
  • GBD 2019 Diseases and Injuries Collaborators, 2020. LANCET: GLOBAL HEALTH METRICS
  • Johnston, S., Higashida, R., Barrow, D., Caplan, L., Dion, J., Hademenos, G., Hopkins, L., Molyneux, A., Rosenwasser, R., Vinuela, F. and Wilson, C., 2002. Recommendations for the Endovascular Treatment of Intracranial Aneurysms. Stroke, 33(10), pp.2536-2544.
  • Pierot L, Wakhloo AK. Endovascular treatment of intracranial aneurysms: current status. Stroke. 2013 Jul;44(7):2046-54. doi: 10.1161/STROKEAHA.113.000733. PMID: 23798560.
  • Xu J, Wu J, Yan H. Application of inter-professional care model in patients with aneurysmal subarachnoid haemorrhage. J Nurs Manag. 2020;28(4):797-803. doi:10.1111/jonm.12993
Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.