Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Layanan Neurotrauma pada Anak dalam Era Transformasi Sistem Kesehatan

Pandemi Covid-19 yang dialami Negara Republik Indonesia dan Negara lain di Dunia telah mengguncang sistem kesehatan global. Hal tersebut mendorong pemerintah RI untuk melakukan perubahan dengan Transformasi Kesehatan di Indonesia. Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin,  CHFC, CLU., mengatakan pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk melakukan transformasi sistem kesehatan agar menciptakan sistem kesehatan Indonesia yang lebih Tangguh. Menteri Kesehatan RI akan melakukan enam pilar Transformasi Kesehatan dengan membagi 2 kategori yakni program utama dan enabler mendasar. 6 Pilar tersebut yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan Kesehatan, transformasi pembiayaan Kesehatan, transformasi SDM Kesehatan, dan transformasi teknologi Kesehatan.

Bila ditinjau dari pelayanan bedah saraf di Indonesia, transformasi tersebut diharapkan dapat membantu peningkatan layanan dan penyediaan layanan unggulan. Pelayanan Neurotrauma Anak merupakan salah satu layanan yang harus menjadi perhatian dan terus dikembangkan sebagai layanan unggulan kesehatan. Hal ini didasari tingginya morbiditas dan mortalitas kasus Neurotrauma termasuk trauma anak yang sering dikaitkan dengan terbatasnya proses rujukan dan belum memadainya layanan primer dalam memberikan penanganan awal untuk kasus bedah saraf.

Pada kasus neurotrauma, trauma kepala memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia tahun 2020, selama 2015-2019 jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami kenaikan rata-rata 4,87 % per tahun, dengan jumlah kecelakaan sepanjang 2019 sebanyak 116.411. Hal ini juga ditegaskan dalam Data Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia, di mana cedera kepala merupakan penyebab tertinggi kematian pada usia produktif (15-44 tahun). Trauma kepala pada anak sering terjadi akibat jatuh, permainan, kecelakaan lalu lintas dan sebab lainnya (guncangan pada kepala yang berakibat fatal yang dikenal dengan Shaken baby syndrome dan kekerasan dalam rumah tangga).

Rumah Sakit Umum Pusat DR. Sardjito merupakan institusi atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebagai rumah sakit kelas A Pendidikan dan merupakan rumah sakit rujukan Nasional yang memberikan pelayanan Kesehatan. Pelayanan Bedah Saraf RSUP DR. Sardjito telah melalui berbagai masa dalam pertumbuhannya, perkembangan zaman mengajak pelakunya untuk meningkatkan kualitas dan melakukan perubahan lebih baik. Pelayanan kesehatan terkini hendak mewujudkan suatu sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi keselamatan pasien.

Pelayanan Bedah Saraf RSUP DR. Sardjito memiliki 6 divisi yakni Neuropediatrik, Neurotrauma, Neuroonkologi, Neurospine, Neurofunctional, Neurovascular yang  mencakup pelayanan emergensi, rawat jalan, rawat inap, termasuk tindakan operasi emergensi/elektif operasi.

Divisi Pediatrik Bedah Saraf RSUP DR. Sardjito_UGM Yogyakarta telah memberikan pelayanan multidisiplin secara holistik terutama dalam menangani kasus kegawatdaruratan trauma anak. Pelayanan tersebut dilakukan oleh Bedah Saraf bekerjasama dengan multidisiplin lainnya yakni bedah anak dan kesehatan anak serta bidang lain yang terkait. Koordinasi dan kolaborasi multidisiplin dilakukan bahkan sebelum pasien tersebut dirujuk. Tidak hanya aspek klinis, akan tetapi keamanan proses transport, ruang rawat inap, hingga tindakan /pelayanan selanjutnya.

Penanganan terhadap pasien gawat darurat akan dipermudah dengan aplikasi SISRUTE (Sistem Informasi Rujukan Rumah Sakit Terintegrasi), Sistem Informasi Rawat Inap (SIRANAP) dan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Manfaat sistem ini diantaranya mempermudah komunikasi penempatan pasien gawat darurat dan penanganan pasien terkait sistem rujukan pasien. Sistem informasi rujukan merupakan upaya perbaikan dari berbagai dari persoalan dalam pelayanan kesehatan rujukan berjenjang dimana rumah sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan dapat saling terintegrasi dalam melakukan rujukan pasien termasuk dalam proses rujukan pasien bedah Saraf khususnya trauma anak.

Manfaat sistem rujukan yang baik dan kolaboratif multidisiplin tersebut terlihat pada lama rawat inap dan kondisi akhir pasien. Keputusan tindakan baik konservatif maupun surgical dapat dilakukan secara tepat dan cepat sehingga dapat menurunkan morbiditas dan mortalisan pada pasien. Harapannya pelayanan bedah saraf terus mengalami kemajuan, memiliki layanan unggulan dan turut memberikan warna pada program transformasi Kesehatan di Indonesia.

Layanan neurotrauma pada anak, sebagaimana layanan yang lain dilakukan dengan standar yang berlaku dan dilaksanakan secara terpadu bersama bidang lain yang terkait, dengan harapan menghasilkan luaran yang terbaik bagi pasien anak yang merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa Indonesia. Layanan tersebut meliputi layanan operatif maupun layanan non operatif dengan berbagai level perawatan, baik perawatan intensif ( ICU/PICU ) maupun ruang non intensif ( bangsal biasa ), setelah layanan di Instalasi Gawat Darurat selesai. Kasus-kasus yang memerlukan tindakan operasi, dapat dilakukan di ruang operasi darurat maupun kamar operasi elektif tergantung indikasi dan kompleksitas kasus yang dihadapi. Kasus perdarahan intrakranial merupakan kasus terbanyak, diikuti kasus fraktur tulang kranium, di samping kasus edema serebri yang kemungkinan besar tidak memerlukan tindakan operatif.

Dalam hal pengelolaan kasus, tidak dilupakan edukasi kepada keluarga ( orang tua ) terkait kondisi pasien, diagnosis, rencana tindakan, komplikasi dan prognosis, selama pasien dirawat di RSUP DR Sardjito. Semua dilakukan agar semua pihak dapat memberikan kontribusi terbaik bagi penyembuhan pasien dan meminimalisir dampak negatif trauma pada anak.

Kontributor :

dr. Handoyo Pramusinto, Sp.BS(K) & dr. Triwahyuni

KSM Bedah Saraf RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.