Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Mengenal Radang Amandel (Tonsilitis) Pada Anak

Tonsilitis atau radang amandel merupakan masalah yang sering dijumpai pada anak-anak. Tonsilitis atau yang sering kita sebut radang amandel adalah peradangan pada tonsil palatina (amandel) yang sering disebakan oleh bakteri atau virus1,2. Tonsilitis diklasifikasikan menjadi dua berdasarkan lama keluhannya, yaitu tonsilitis akut dan tonsilitis kronis. Tonsilitis akut adalah peradangan tonsil yang keluhannya dirasakan kurang dari 3 bulan, sedangkan tonsilitis kronis adalah peradangan tonsil yang keluhannya dirasakan lebih dari 3 bulan2. Gejala yang paling sering ditemukan pada kasus tonsilitis adalah demam dan sulit menelan3.

Banyak faktor penyebab tosilitis, antara lain usia, kebiasaan konsumsi makanan dan kebersihan mulut. Kasus tertinggi tonsilitis kronis terdapat pada usia anak usia 6-11 tahun (37,1%), diikuti anak usia 12-16 tahun (15,7%)1. Pada usia 3-10 tahun fungsi imunologi tonsil sangat aktif untuk memberi tanda tubuh bahwa adanya infeksi bakteri dan virus, fungsi tonsil akan menurun diusia 15 tahun1,3. Kebiasaan konsumsi makanan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan tosilitis diantaranya makanan yang mengandung banyak minyak, penyedap rasa, pengawet, minuman dingin dan makanan tidak bersih. Kurang menjaga kebersihan mulut merupakan faktor yang dapat memicu terjadinya tonsilitis, karena bakteri streptococcus beta hemoliticus dapat masuk melalui makanan, minuman dan sisa-sisa makanan disela-sela gigi1.

Tonsilitis dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik meliputi tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, frekuensi pernafasan), pemeriksaan rongga mulut, penilaian ukuran tonsil, pemeriksaan kelenjar getah bening dan pemeriksaan telinga dan gerakan leher. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan antara lain kultur bakteri, Rapid Antigen Detection Test (RADT), usap tenggorok antibodi streptococcus, dan pemeriksaan radiologi3.

Tonsilitis dapat dicegah dengan menjaga pola makan seperti mengurangi makanan berminyak, mengandung pengawet, penyedap rasa, pengawet buatan dan makanan yang kebersihannya kurang terjaga. Kebersihan mulut yang kurang dijaga dapan menjadi factor penyebab tonsilitis, oleh sebab itu diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan mulut dengan sikat gigi minimal 2 kali sehari saat setelah makan dan sebelum tidur. Menggunakan alat makan dan minum sendiri juga dapat mengurangi transmisi penyebaran bakteri dan virus yang dapat menimbulkan tonsilitis1.

 

Kontributor :

Pratiwi Kusuma Handayani, S.Kep.,Ns

Kelompok Fungsional Keperawatan THT

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

References :

  1. Wahyuni, S. (2016). Hubungan usia, konsumsi Makan dan Hygiene mulut dengan gejala tonsilitis pada anak di SDN 005 Sungai Pinang Kota Samarinda. S-1 Skripsi. Universitas Kalimantan Timur. Retrieved April 12, 2022, form Universitas Muhammadiyah Kota Samarinda Digital Library.
  2. Mustofa, Artini, dkk. (2020) Karakterisitik Pasien Tonsilitis Pada Tonsilektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Jurnal Ilmu Kesehatan. I (4). ISSN 2 721-4526. Retrieved April 12, 2022, from sinergis databased.
  • Windfuhr, Toepfner, dkk. (2016). Clinical Practice Guidline: Tonsilitis I. Diagnostic and Nonsurgical management. 273: 973-987. Retrieved April 12,2022, from springer databased.
  1. Upham, B. (2020). What is Tonsillitis? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. Medical review. Retrieved April 12, 2022. From everydayhealth databased.
Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.