Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Faktor Resiko Munculnya Alergi

Apakah anda sering alergi? Mengapa seseorang bisa mengalami alergi? Ada yang alergi terhadap obat-obatan tertentu seperti antibiotik, anti nyeri, seafood, udara dingin, kosmetik, debu dan banyak lagi sumber di sekitar kita yang menyebabkan kita alergi. Respon alergi dapat berupa gejala ringan sampai berat, dari yang hanya bersin bersin sampai kondisi yang menganggu kegiatan sehari hari bahkan mempengaruhi kualitas hidup. Hal-hal yang sepele buat seseorang mungkin bisa menimbulkan masalah bagi orang lain.

Alergi muncul sebagai reaksi tak normal sistem imun saat melawan zat asing yang pada dasarnya tidak berbahaya. Pada kondisi normal, sistem imun seharusnya mampu membedakan antara zat yang aman dan tidak aman bagi tubuh. Reaksi alergi merupakan mekanisme perlindungan alami sistem imun saat mengenali adanya zat asing yang masuk tubuh. Alergi yang muncul secara berlebihan akan menimbulkan gejala yang mengganggu, menimbulkan ketidaknyamanan bahkan dapat mengganggu kualitas hidup kita sehingga membutuhkan penanganan tertentu.

Sistem imun penderita alergi tidak bekerja dengan baik. Sel kekebalan tidak mampu membedakan mana zat yang aman dan mana zat yang berbahaya sehingga mengenali zat biasa sebagai ancaman sehingga memicu reaksi perlawanan yang bermacam-macam pada tiap individu.

Gejala Alergi

Gejala alergi yang timbul pada tiap orang juga dapat beragam, mulai dari ringan hingga berat. Gejalanya bisa berupa bersin-bersin, hidung berair, mata memerah dan gatal, atau ruam kulit. Pada kondisi yang lebih berat dapat menimbulkan efek yang berbahaya dan menganggu kesehatan.

Sumber Alergi

Zat yang menyebabkan alergi dapat berbeda pada tiap orang. Beberapa contoh alergen adalah debu, bulu hewan peliharaan, kacang, gigitan serangga, obat-obatan, atau bahan lateks. Zat yang berpotensi menyebabkan alergi disebut sebagai alergen. Saat alergen masuk ke dalam tubuh, sistem imun akan membentuk antibodi Imunoglobulin E (IgE). Antibodi adalah protein khusus yang berfungsi melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

Faktor Resiko :

1. Memiliki riwayat alergi dalam keluarga

Sebagian besar kasus alergi bersifat genetik atau diturunkan dalam keluarga. Gen alergi bisa diturunkan kepada anak/ keturunan sehingga dapat muncul kondisi yang sama. Setiap alergi bersifat unik, sehingga mungkin ada faktor lain dalam genetik yang mempengaruhi.

2. Terlalu jarang terkena alergen

Menurut salah satu penelitian di Amerika Serikat, risiko alergi dapat bertambah besar bila sejak kecil kita dibiasakan hidup terlalu bersih. Pada kondisi demikian ini, sistem imun tidak sempat mengenali macam-macam alergen dari lingkungan sekitar. Paparan alergen sejak masa kanak-kanak justru berguna bagi perkembangan sistem imun, sehingga sel-sel kekebalan tubuh mampu membedakan zat asing yang harus dilawan, yang bermanfaat, dan yang tidak berbahaya bagi tubuh. Mengenalkan alergen sejak dini merupakan cara terbaik untuk memperkuat sistem imun tubuh secara alami meskipun tidak membuat anak kebal alergi.

3. Dibatasi makan makanan tertentu

Anak anak perlu dikenalkan makanan bervariasi sejak dini. Hal ini sebagai cara terbaik mengenalkan protein sebagai zat yang bermanfaat. Ini penting agar sistem imun bisa mengenali makanan atau allergen sejak awal agar sistem imun tidak bereaksi berlebihan. Makanan pemicu alergi seperti kacang, telur, dan ikan pada dasarnya bermanfaat bagi anak.

4. Tinggal di lingkungan rumah yang kering atau terlalu lembab

Kelembapan udara berdampak besar terhadap sistem pernapasan. Udara yang terlalu lembab memicu pertumbuhan jamur dan tungau debu. Tungau debu menghasilkan enzim dan zat-zat buangan yang bisa menyebabkan alergi pada sebagian orang ketika terhirup. Udara terlalu kering juga tidak baik untuk pernafasan. Usahakan jagalah udara di rumah agar tidak terlalu kering ataupun lembap. Anda dapat menggunakan alat pengatur kelembapan atau humidifier untuk menjaga kelembapan dalam rentang 30 – 50 persen.

5. Sering terkena alergen dari lingkungan kerja

Pekerjaan tertentu mungkin membuat Anda lebih sering terkena alergen. Zat pemicu alergi yang sering ditemukan di tempat kerja antara lain serbuk kayu, polusi udara, zat kimia, serta tungau dari gudang penyimpanan. Penyebab lain misalnya lateks,  kotoran hewan, cat rambut, maupun alergen lainnya.

Alergi pada usia dewasa, mengapa?

Dugaan munculnya alergi saat dewasa dikaitkan dengan peningkatan polutan debu dan kuman di udara. Paparan yang terjadi dalam jangka panjang, dapat mempengaruhi daya tahan tubuh.  Pada individu yang baru pertama kali mengalami alergi di usia dewasa mungkin saja sudah memiliki riwayat alergi pada anak sejak kecil tetapi tidak mengingatnya. Reaksi alergi masa kecil juga dapat mereda atau hilang selama usia remaja, kemudian kembali lagi ketika dewasa. Hal ini mungkin disebabkan oleh proses penuaan alami yang lama kelamaan dapat mempengaruhi daya tahan tubuh sehingga muncul alergi lagi. Faktor lain yang mungkin menjadi penyebab munculnya alergi saat dewasa :

  • Daya tahan tubuh menurun akibat penyakit
  • Konsumsi antibiotik yang terlalu sering
  • Kurangnya populasi bakteri dalam usus
  • Kekurangan asupan vitamin D
  • Terkena alergi musiman atau alergi yang dipicu oleh makanan yang belum pernah Anda coba
  • Memiliki hewan peliharaan baru
  • Bepergian jauh atau berpindah ke lingkungan yang jauh berbeda

Pengobatan dan Pencegahan Alergi

Pengobatan utama alergi adalah dengan menghindari zat pemicunya (alergen). Dokter dapat memberikan obat anti alergi, seperti antihistamin dan kortikosteroid untuk meredakan gejala alergi. Bila reaksi alergi tergolong berat, penderita membutuhkan injeksi epinephrine. Cara terbaik untuk mencegah alergi adalah dengan menghindari pemicunya. Hal yang dapat dilakukan jika pemicunya sulit untuk dihindari dapat disiasasi dengan mengenakan pakaian tertutup, tidak memakai parfum yang dapat mengundang serangga, serta membersihkan rumah secara rutin.

Referensi:

Ajeng Quamila, Penyebab Alergi dan 10 Pemicunya yang Paling Umum, 1 Juli 2021, https://hellosehat.com/alergi/penyebab-alergi/

Pittara, Alergi, publikasi 28 Maret 2022, https://www.alodokter.com/alergi,

Fala Adinda, Mendalami Lebih Jauh Tentang Alergi dan Penyebabnya, Publikasi tanggal 08 Oktober 2020, https://lifepack.id/mendalami-lebih-jauh-tentang-alergi-dan-penyebabnya/

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.