Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Memahami Organ Ginjal Kita

Sehat secara fisik dan mental adalah harapan setiap orang. Tubuh yang sehat dan kuat akan memberikan kebahagian serta meningkatkan produktifitas kerja sehingga tercipta kualitas hidup yang lebih baik pada setiap orang. Tubuh yang sehat dan kuat dapat dicapai dengan cara menjaga setiap organ tubuh kita supaya tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Ginjal adalah organ tubuh yang harus dijaga dengan baik karena ginjal memiliki fungsi yang sangat vital. Kegagalan fungsi ginjal yang menetap mengharuskan manusia untuk mendapatkan terapi pengganti ginjal untuk seumur hidupnya.

Ginjal dan Fungsinya

Ginjal merupakan organ tubuh yang berada di bagian bawah tulang rusuk, di area sekitar pinggang manusia sehingga sering disebut sebagai buah pinggang. Manusia normal memiliki dua buah ginjal yang masing-masing memiliki berat lebih kurang 125 gram, terletak di sebelah kanan dan kiri tulang belakang. Fungsi ginjal sangatlah penting yaitu untuk menyaring produk limbah metabolisme dan kelebihan cairan tubuh yang dikeluarkan dalam bentuk urine melalui saluran kencing. Bagian organ ginjal yang berfungsi untuk menyaring darah disebut dengan glomerulus, sehingga derajat/stage dari fungsi ginjal dapat dilihat dari Laju Filtrasi Glomerulus atau estimasi Glomerular Filtration Rate (eGFR). Nilai normal eGFR pada orang dewasa adalah ≥ 90. Rumus sederhana yang bisa dipakai untuk menilai eGFR adalah seperti berikut :

eGFR = 186 x (Creat / 88.4)-1.154 x (Age)-0.203 x (0.742 untuk wanita) x (1.210 untuk orang ras kulit hitam) atau bisa menggunakan aplikasi eGFR Calculator (unduh di App Store). Adapun fungsi ginjal yang normal antara lain :

1. Menyaring Darah

Ginjal akan menyaring hasil metabolisme tubuh yang berada dalam darah dan akan membuang hasil metabolisme yang tidak diperlukan tubuh melalui proses pembentukan urine.

2. Menjaga Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh

Asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh akan dijaga keseimbangannya oleh ginjal. Cairan yang masuk akan dikeluarkan oleh tubuh dan yang paling banyak dalam bentuk urine. Cairan juga akan keluar dari tubuh melalui kulit dalam bentuk keringat, melalui pernafasan, melalui mulut dalam bentuk muntah, bersamaan saat buang air besar (diare).

3. Memproduksi Hormon

Hormon yang diproduksi antara lain :

  1. Hormon untuk pembentukan sel darah merah (Erytropoetin). Hormon ini akan merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah sehingga membantu menjaga kestabilan kadar hemoglobine (Hb) pada tubuh kita.
  2. Hormon untuk pengaturan tekanan darah (Renin-Angiotensin). Hormon ini berperan dalam menjaga kestabilan tekanan darah pada tubuh kita.
  3. Hormon untuk mengaktifkan vitamin D (Calcitriol). Hormone ini berperan dalam menjaga kesehatan tulang kita.

Gangguan Fungsi Ginjal dan Gejalanya

Gangguan fungsi ginjal dibedakan menjadi 2, yaitu kegagalan fungsi ginjal yang sifatnya sementara dan yang sifatnya menetap. Kegagalan fungsi ginjal sementara disebut dengan Gagal Ginjal Akut (GGA), yaitu terjadinya gangguan karena adanya hambatan dalam proses filtrasi darah. Gangguan ini bisa terjadi sebelum darah masuk ke ginjal, saat darah berada di organ ginjal atau hambatan aliran darah setelah ginjal sehingga ginjalnya menjadi bengkak. Hambatan bisa disebabkan karena adanya penyakit batu ginjal, kista ginjal, keracunan makanan yang mengganggu organ ginjal (jengkol, petai), penyakit leptospira, dan zat kontras atau keracunan obat yang bisa merusak fungsi ginjal. Kegagalan fungsi ini akan bisa normal kembali jika penyebab terjadinya hambatan dapat dikelola dengan baik. Kegagalan fungsi bisa menetap jika pengelolaan tidak segera dilakukan atau mengalami kegagalan.

Gangguan fungsi ginjal yang menetap disebut dengan Penyakit Ginjal Kronik (PGK) atau Gagal Ginjal Kronik (GGK). Penyakit ginjal kronik bukan merupakan penyakit yang datangnya secara tiba-tiba, akan tetapi merupakan suatu perjalanan yang panjang. Individu dengan PGK akan melewati beberapa stage atau derajat yang bertingkat yang sering terabaikan oleh individu sehingga individu akan mencari pertolongan setelah berada di stage terakhir. Upaya preventif untuk memperlambat derajat keparahan PGK dapat dilakukan dengan deteksi dini dan skrining pada individu yang memiliki resiko PGK. Upaya preventif dengan perubahan perilaku hidup sehat pada setiap individu atau orang untuk menjaga organ ginjal tetap sehat juga harus dilakukan.

Derajat keparahan PGK berdasar nilai eGFR dibagi dalam 5 stage, dan pada stage awal, PGK belum menimbulkan gejala dan tanda, bahkan hingga laju filtrasi glomerulus sebesar 60-89 pasien masih asimptometik, namun sudah ada peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Kelainan secara klinis dan laboratorium baru terlihat dengan jelas pada stage 3 dan 4. Saat laju filtrasi glomerulus sebesar 30-44, keluhan seperti badan lemah, mual, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan mulai dirasakan individu. Pada stage 5, keluhan bertambah berat, disertai dengan sesak napas, edema anasarka, mual-mual, nafas bau amoniak, bahkan bisa sampai terjadi koma uremikum. Individu dengan keluhan seperti di stage 5, membutuhkan bantuan untuk terapi pengganti ginjal dengan dialisis.

Deteksi awal pada individu dengan resiko tinggi PGK harus dilakukan, yaitu pada individu dengan diabetes militus, hipertensi, obesitas, atau individu dengan keluarga ada riwayat keluarga PGK. Deteksi awal dilakukan dengan melakukan pemeriksaan eGFR dan rutin kontrol ke dokter serta menerapkan perilaku hidup sehat untuk menjaga organ ginjal tetap sehat.

Menjaga Kesehatan Ginjal

Upaya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal pada setiap individu dapat dilakukan melalui upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya preventif akan memberikan dampak pembiayaan yang lebih efisien dibandingkan dengan kuratif ataupun rehabilitatif. Upaya preventif adalah pencegahan yang dilakukan agar individu yang sehat tidak akan menjadi sakit atau penyakitnya menjadi lebih parah lagi. Upaya menjaga kesehatan ginjal akan memberikan kontribusi penting tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi setiap individu. Ginjal yang normal dan sehat akan melakukan penyaringan darah dengan baik dan benar, sehingga individu terjaga kesehatannya.

Tips untuk menjaga ginjal tetap sehat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Lakukan aktivitas fisik

Melakukan olah raga yang teratur, rutin dan terukur akan meningkatkan performa fisik, melancarkan peredaran darah, meningkatkan kekuatan jantung dan menurunkan obesitas dan tekanan darah. Contoh aktifitas fisik yang mudah dilakukan adalah jalan sehat atau latihan stretching untuk meningkatkan kelenturan otot. Pengendalian tekanan darah dan menjaga tubuh untuk tidak obesitas akan membantu menjaga kualitas dan fungsi kerja ginjal kita.

2. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

Mencukupi asupan cairan tubuh sangatlah penting, cairan tubuh yang cukup akan meningkatkan asupan cairan ke ginjal dan mencukupi nutrisi organ ginjal. Kebutuhan cairan dalam 24 jam bagi orang sehat adalah minimal 8 gelas belimbing (sekitar 2000 ml) dan dianjurkan dalam bentuk air putih.

3. Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang

Makanan sehat adalah yang memiliki komposisi nutrisi seimbang. Ingatlah selalu isi piringmu, yaitu 1/3 untuk makanan pokok, 1/3 untuk sayuran dan 1/3 untuk buah-buahan dan lauk pauk. Hindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi, yang dapat menyebabkan resiko hipertensi. Hindari makanan yang terlalu asin dan yang diawetkan. Hindari makanan yang mengandung purin karena dapat meningkatkan asam urat yang akan membebani dan merusak organ ginjal. Perhatikan dengan baik komposisi kandungan nutrisi pada setiap kemasan makanan yang akan diolah atau dimakan.

4. Seleksi dalam konsumsi suplemen dan jamu

Suplemen dan jamu yang mengandung bahan kimia dapat membebani kerja ginjal dan dapat merusak organ ginjal. Konsumsi suplemen dan jamu tidak boleh berlebihan, harus sesuai aturan pakai. Perhatikan dan cek label perizinan edar dari Ditjen POM yang tertera di kemasannya.

5. Waspadai jumlah obat penghilang rasa sakit

Konsumsi obat penghilang rasa sakit yang berlebihan dan tidak sesuai resep dokter dapat merusak organ ginjal. Hindari membeli dan konsumsi obat pereda rasa sakit secara bebas.

6. Tidak merokok dan hindari asap rokok

Perokok aktif dan perokok pasif dapat menyebabkan bahan yang terkandung dalam rokok terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Bahan senyawa berbahaya dapat menempel pada dinding pembuluh darah dan bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga dalam jangka panjang bisa menyebabkan tekanan darah yang meningkat dan mengancam fungsi organ ginjal.

7. Jangan mengkonsumsi obat sembarangan jika sakit segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

8. Cek segera fungsi ginjal jika ada riwayat keluarga yang sakit ginjal

Mari selalu kita jaga organ ginjal kita dengan perilaku hidup sehat, ingat selalu isi piringmu dan wajib melakukan aktivitas fisik. Salam tangguh dan salam sehat selalu.

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.