Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Bijak Menggunakan vitamin C dan Suplemen di Masa Pandemi COVID 19

Sejak merebaknya pandemi Covid-19, banyak anjuran untuk mengonsumi suplemen atau vitamin untuk penambah daya tahan tubuh. Begitu pula suplemen yang mengandung vitamin C dosis tinggi ramai dicari. Hal ini karena orang-orang sangat ingin melindungi tubuh dari virus yang tidak diinginkan. Bisa kita lihat banyak iklan/media yang menayangkan berbagai macam suplemen dan vitamin untuk daya tahan tubuh.

Kajian Dra. Apt. Tri Murti Andayani, Sp.FRS, PhD dan drh. Retno Murwanti,MP, PhD, dosen Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, menyatakan vitamin berbeda dengan suplemen.

Vitamin adalah zat atau senyawa organik kompleks yang berfungsi mengatur proses metabolisme tertentu dalam tubuh, sedangkan suplemen adalah nutrisi yang digunakan untuk melengkapi makanan, terdiri dari satu atau lebih bahan yang dapat berupa vitamin, mineral, herbal atau tumbuhan, dan asam amino.

“Vitamin berasal dari makanan dan buah-buahan yang bersifat organik dan suplemen umumnya diproduksi secara mekanik, mengandung beberapa macam vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh,”

Vitamin C diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Sementara itu, sumber vitamin C alami dapat diperoleh dari buah-buahan yang kaya vitamin C seperti strawberry, kiwi dan buah-buahan sitrus.

Berikut standar Vitamin C yang dibutuhkan tubuh dan batas asupannya menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG).

  • Anak usia 1-3 tahun memerlukan 15mg/hari, dengan batas asupan 400 mg/hari
  • Anak usia 4-8 tahun memerlukan 25mg/hari, dengan batas asupan 650 mg/hari
  • Anak usia 9-13 tahun memerlukan 45mg/hari, dengan batas asupan 1200 mg/hari
  • Anak usia 19 tahun keatas jumlah asupan bagi pria 90 mg/hari dan wanita 75 mg/hari dengan batas asupan 2000 mg/hari

Jika mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah tinggi dan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping. Resiko Kesehatan akibat Konsumsi Vitamin C terlalu banyak (melebihi dosis) meliputi :

1. Gangguan pencernaan

Ini jika mengkonsumsi Vit C > 2000 miligram/hari. Gejala gangguan pencernaan yang muncul seperti diare dan mual

2. Gangguan batu ginjal

Terlalu banyak Vitamin C dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan senyawa oksalat dan asam urat dalam urin. Senyawa inilah yang memicu batu ginjal.

Suplemen merupakan produk yang mengandung satu atau lebih vitamin, mineral, asam amino, asam lemak dan serat. Selain itu, suplemen dapat berupa produk alami berupa herbal atau bahan alami non tumbuhan, yang dikemas dalam bentuk tablet, pil, kapsul, kapsul lunak atau cairan.

Saat ini, banyak sekali jenis suplemen yang beredar di pasaran, seperti multivitamin yang mengandung tiga atau lebih vitamin dan mineral, seperti vitamin C, B, A, D3, E, K, tembaga, seng besi, kalsium, magnesium, dan lain-lain, atau suplemen non vitamin nonmineral seperti minyak ikan, probiotik, echinacea, suplemen bawang putih, dan lain-lain. Suplemen bukan pengganti makanan sepenuhnya tetapi kita tetap perlu mengonsumsi berbagai macam makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Suplemen tidak seperti obat, suplemen tidak ditujukan untuk mengatasi, mendiagnosis, mencegah atau menyembuhkan penyakit. Bahkan beberapa suplemen mengandung bahan aktif yang memiliki efek biologik dalam tubuh sehingga dapat membahayakan jika tidak digunakan secara tepat. Kombinasi suplemen, memberikan suplemen bersama obat, mengganti obat dengan suplemen atau menggunakan suplemen secara berlebihan adalah tindakan yang tidak tepat.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih dan menggunakan suplemen atau vitamin pertama adalah memastikan apakah memang benar-benar perlu mengonsumsi atau membutuhkan suplemen. Hindari mengonsumsi suplemen untuk tujuan pengobatan tertentu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan suplemen untuk memastikan kandungan suplemen sesuai yang diperlukan karena setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda

“Jika memang diperlukan, baca label kemasan terlebih dahulu untuk mengetahui bahan yang terkandung, jumlah kandungan, dan bahan tambahan lainnya,”

Efektivitas dan keamanan suplemen dapat dinilai dari kandungan kimia produk tersebut, cara kerja dalam tubuh, takaran pemakaian dan proses pembuatannya.

Penelitian yang dilakukan pada 35.533 pria yang berisiko mengalami kanker prostat di United States, Canada dan Puerto Rico menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi vitamin E memiliki risiko untuk mengalami kanker prostat lebih tinggi dibandingkan placebo

Sedangkan vitamin C yang diketahui memiliki beberapa fungsi fisiologi seperti aktivitas antioksidan, meningkatkan sistem imun dan sintesis kolagen, carnitine dan neurotransmitter, tetapi dari beberapa penelitian menunjukkan mengonsumsi vitamin C tidak memberikan manfaat yang signifikan dalam mencegah kanker, menurunkan mortalitas, mencegah gangguan jantung dan menurunkan kejadian common cold (flu).

“Hal lain yang harus dipastikan juga adalah apakah suplemen tersebut sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, untuk memastikan apakah kualitas suplemen yang dikonsumsi sudah memenuhi standar dan tidak mengandung bahan yang membahayakan kesehatan

Selain itu, jika mengonsumsi obat-obatan rutin kemungkinan dapat menyebabkan interaksi obat. Kandungan gizi dari makanan, seperti protein serat, vitamin atau mineral memiliki peran lebih besar dalam mendukung sistem imun dibandingkan suplemen yang dijual di apotek atau toko kesehatan. “Dengan mengonsumsi makanan sehat, melakukan olah raga secara teratur,

menjaga berat badan, menghindari stres dan tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Jika kebutuhan nutrisi harian tidak dapat dipenuhi, dapat mengonsumsi suplemen dan vitamin untuk mendapatkan asupan nutrisi tambahan.

Maka dari itu marilah lebih bijak memilih dan menggunakan Vitamin C dan suplemen, Imun tetep kuat, Organ tubuh tetep sehat.

 

Referensi

Agung Nugroho. Bijak Mengkonsumsi Suplemen dimasa pandemic Covid-19. 11 Mei 2020, tersedia dalam https://www.ugm.ac.id/id/berita/19408-bijak-mengonsumsi-suplemen-di-masa-pendemi-covid-19, diakses 28 Juli 2022

Dr Verury Verona Handayani, Ini bahayanya terlalu banyak konsusmsi vitamin C.01 Juli 2020. Tersedia dalam https:///artikel/ ini-bahayanya-terlalu banyak –konsumsi-vitamin-c. diakses 28 Juli 2022

Garlic bread lover 19 Maret 2020, tersedia dalam https://adella-virosa/ bijak-dalam-mengonsumsi-vitamin-c-1t3WoE2Fu6F, diakses 28 Juli 2022

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.