Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Mengenal Osteosarkoma (Kanker Tulang) pada Anak

Osteosarkoma atau kanker tulang merupakan kanker pada tulang yang dapat merusak jaringan tulang sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh, umumnya bersifat agresif dan cenderung menyebar ke organ lainnya. Jumlah kasus kanker anak adalah 4,9% dari keseluruhan kasus kanker di Indonesia yaitu 11.000 kasus per tahun (Kemenkes RI, 2015), sedangkan prevalensi kanker tertinggi di Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk (Kemenkes RI, 2019). Untuk angka kejadian osteosarkoma sekitar 0,2% dari semua tumor ganas dengan jumlah kejadian 3 orang tiap 1.000.000 penduduk. dr. Alexandra Windita Pangarso Sp.A mengatakan bahwa “Osteosarkoma mayoritas menyerang anak remaja dengan resiko kejadian lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan”. Osteosarkoma berkembang dari tulang-tulang besar yang tumbuh cepat seperti tulang paha, tulang kering dan tulang lengan atas.

Penelitian menyebutkan bahwa osteosarkoma terjadi karena perubahan bibit dari sel-sel tubuh saat masa pertumbuhan tulang. Gejala yang sering ditemui pada osteosarkoma tergantung pada tulang yang terkena. Adapun gejalanya antara lain: nyeri pada tulang atau sendi, adanya benjolan pada lengan atau tungkai bawah terutama daerah sekitar bahu atau lutut, demam, cepat lelah, penurunan berat badan. Selain itu gejala osteosarkoma ditandai dengan fraktur pada area tulang yang terkena, seperti tangan atau kaki. Hal ini bisa terjadi karena sel kanker telah melemahkan tulang, sehingga menyebabkan tulang rapuh dan patah.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukaan untuk menegakkan diagnosa antara lain foto rongent, CT Scan, maupun MRI. Selain itu, dilansir dari zorg.prinsesmaximacentrum.nl tindakan biopsi dilakukan untuk melihat seberapa besar ukuran dan penyebaran kanker. Dilansir dari st.jude.org pengobatan osteosarcoma dilakukan dengan prosedur pembedahan/operasi, kemoterapi dan juga radioterapi.

1. Pembedahan/ operasi

Ada dua pilihan pada prosedur pembedahan yaitu limb-salvage surgery atau prosedur pembedahan tanpa perlu melakukan amputasi pada anggota tubuh. Operasi ini dilakukan untuk mengangkat tulang yang terkena tumor kemudian akan diganti dengan cangkok tulang atau tulang buatan dari logam. Sedangkan jika sel kanker telah menyebar ke saraf dan pembuluh darah maka tindakan yang dilakukan adalah amputasi.

2. Kemoterapi

Kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker dan menghambat pertumbuhannya. Kemoterapi  diberikan melalui obat yang diminum dan melalui infus.

3. Radioterapi

Setelah dilakukan tindakan operasi baik tindakan pembedahan untuk menghilangkan tumor, maupun amputasi kemudian dilakukan radioterapi.

Lama pengobatan osteosarkoma tergantung pada stadiumnya, kurang lebih 42 minggu. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan pengobatan osteosarkoma tergantung dari respon masing-masing anak terhadap pengobatannya. Dikutip dari pernyataan salah satu dokter speisalis hematologi onkologi anak yaitu dr. Bambang Ardianto Sp.A(K), “Kebanyakan pasien osteosarkoma datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi  stadium lanjut”. Oleh karena itu, orang tua sebagai pendamping anak diharapkan proaktif dalam mengawasi kondisi kesehatan anak di masa pertumbuhan dan perkembangannya sabagai upaya untuk deteksi dini osteosarkoma. Salam sehat!

 

Daftar Pustaka

Pangarso, A.W.S., et.all. 2021. Buku Harian Pengobatan untuk Pasien Kanker. Yogyakarta: Sunrise.

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Osteosarkoma. 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Sutaryo, et.all. 2022. Panduan Praktik Klinis Osteosarkoma. RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

https://zorg.prinsesmaximacentrum.nl/en/diagnosis/osteosarcoma

https://www.stjude.org/disease/osteosarcoma.html

http://p2ptm.kemkes.go.id

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.