Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Perawatan di Rumah pada Anak dengan Kemoterapi

Secara umum pengobatan kanker terdiri dari pengobatan bedah, radioterapi, dan kemoterapi. Kemoterapi menjadi urutan pertama karena prevalensi leukimia dan limfoma pada anak cukup tinggi. Kemoterapi kanker anak saat ini mempunyai arti yang sangat penting karena telah berhasil menaikkan angka kesembuhan kanker anak. Pengaruh obat terhadap perjalanan kanker tergantung dari jenis obat, dosis, cara pemberian, lama pemberian, farmakokinetik, biologi tumor, ketersediaan obat, dan toleransi tubuh. Kejadian clearance (pembersihan) obat antar pasien bervariasi sangat besar. Perbedaan tersebut, meskipun dengan dosis yang sama, clearance berkisar antara dua sampai sepuluh kali lipat. Kali ini akan berpengaruh pada kadar obat dalam plasma dan dalam sel kanker dengan segala efek baik dan buruknya.

Pada pasien anak dengan kemoterapi sebagian akan mengalami penurunan daya tahan tubuh karena kemoterapi dan proses penyakit. Perawatan di rumah sangat menentukan keberhasilan kemoterapi. Pada pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah infeksi akan mudah terjadi. Infeksi merupakan kondisi dimana mikroorganisme masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan penyakit tertentu. Mikroorganisme ini banyak macamnya mulai dari virus, bakteri, kuman, jamur, dan parasit.

Terdapat beberapa macam penyebab terjadinya infeksi

1. Infeksi Virus

Virus bersifat parasit atau merugikan, dengan ukuran yang bahkan jauh lebih kecil daripada bakteri. Virus biasanya mengandung komponen genetika yang terbungkus oleh protein dan terkadang memiliki selaput tambahan yang disebut sebagai “amplop”. Ketika sudah menginfeksi tubuh, virus akan menetap pada sel tubuh tertentu yang sehat kemudian berreproduksi atau memperbanyak diri. Proses ini sering membuat sel inangnya bahkan mati. Beberapa contoh penyakit karena virus adalah influenza, rubela, polio, dan cacar air.

2. Infeksi Bakteri

Bakteri adalah mikroorganisme sel tunggal berukuran kecil yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Bakteri bisa ditemukan hampir di semua tempat, mulai dari tanah, air, bahkan dalam saluran pencernaan. Beberapa jenis bakteri tidak akan mati karena panas dan bisa bertahan dalam paparan radiasi. Contoh penyakit karena bakteri adalah clamidia, keracunan makanan, TBC, kolera, dan tetanus.

3. Infeksi Jamur

Jamur merupakan mikroorganisme dengan ukuran bervariasi. Mulai dari yang dapat terlihat oleh mata hingga harus dengan bantuan mikroskop. Jamur bisa menular dengan berbagai media, misalnya tanah, sentuhan dengan bagian tubuh yang terinfeksi, melalui baju, makanan, dan sebagainya. Kendati tidak semua jenis jamur menyebabkan penyakit, namun beberapa penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur. Contohnya kadas, kurap, kutu air, panu, dan infeksi vaginal.

4. Infeksi Parasit

Parasit merupakan mikroorganisme dengan ukuran beragam. Beberapa jenis parasit harus dilihat di bawah mikroskop. Sedangkan yang lainnya bisa dilihat dengan mata misalnya kutu. Contoh parasit adalah amoeba, protozoa, cacing sedangkan beberapa contoh penyakit karena parasit adalah scabies, malaria, tokso, dan giardiasis.

Apabila sistem kekebalan tubuh yang lemah karena berbagai alasan atau kemoterapi waspadalah karena infeksi lebih mudah terjadi. Ketika imunitas menurun atau lemah, jumlah limfosit dalam darah putih akan menurun sehingga tubuh tidak mampu melawan saat infeksi terjadi. Beberapa pencegahan infeksi yang bisa dilakukan sebagai bagian dalam aktivitas sehari-hari adalah:

1. Rajin mencuci tangan

Cuci tangan sesering mungkin di bawah air mengalir menggunakan sabun dan selama 20 detik dengan langkah-langkah cuci tangan yang benar, sehingga mikroorganisme yang tersembunyi bisa dibersihkan.

2. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan

Bagian tubuh tersebut rentan menjadi pintu masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh sehingga usahakan tidak menyentuhnya secara langsung apalagi sehabis berkegiatan.

3. Perhatikan kebersihan lingkungan

Jangan biarkan sampah berserakan, genangan air, dan sumbatan yang bisa menjadi sarang penyakit.

4. Perhatikan kebersihan makanan

Biasakan memakan makanan dengan kemasan yang tertutup sehingga terjaga kebersihannya.

5. Jangan berbagi perlengkapan pribadi

Mungkin seseorang dalam kondisi sehat, namun belum tentu orang lain yang meminjam perlengkapan pribadi tidak terinfeksi mikroorganisme. Virus, jamur, bakteri, dan parasit lainnya bisa berpindah ke tubuh seseorang lewat barang yang sudah terpapar.

6. Tetap di rumah saat flu

Flu merupakan penyakit yang sering menyerang saat imun melemah. Tinggal dirumah dapat mencegah penyebaran virus sekaligus melindungi diri sendiri dari paparan infeksi lainnya dari luar.

Berikut ini teknik perawatan pasien kanker anak di rumah :

1. Kamar Tidur

Kamar tidur harus bersih, lantai di pel setiap pagi sore menggunakan antiseptik, anak harus tidur di tempat tidur, sprei diganti setiap hari, anak tidur dengan satu orang pengasuh untuk menghindari mudah terinfeksi, kamar tidur kosong tidak ada almari, meja, kursi, dll.

2. Makanan dan Minuman

Makan dan minum selagi masih hangat, dianjurkan minum susu dan jus buah yang masih segar, sehari makan minimal 3 atau 4 kali, menu makanan berganti-ganti supaya anak tidak bosan, upayakan setiap hari makan 3 telur/ daging/ ikan, jus putih telur juga bisa.

3. Cara Mandi

Mandi 2 kali sehari menggunakan sabun batang, setelah mandi kulit digosok dengan baby oil, tangan orang tua atau pengasuh harus selalu bersih dengan mencuci tangan yang benar.

4. Menghindari Infeksi

Di rumah tidak boleh ada yang demam, batuk, pilek, dan diare. Jika ada, harus dipisahkan dari anak dengan kemoterapi. Apabila anak dengan kemoterapi demam, segera minum paracetamol dan menuju rumah sakit terdekat.

5. Mencegah Sariawan

Gosok gigi menggunakan sikat gigi yang halus kemudian kumur-kumur dengan antiseptik minimal diulangi pagi dan malam. Jika terjadi sariawan segera periksa ke dokter.

6. Pasien harus segera dibawa ke Rumah Sakit apabila mengalami demam, batuk, mual muntah, dan diare.

7. Selama pengobatan pasien tidak diperbolehkan ke Sekolah.

8. Pada pasien leukimia, setelah minggu ke-16 pasien tidak perlu dirawat tetapi harus diamati sel darah putih. Paling bagus jumlah sel darah putih antara 2000 sampai 4000.

 

Kontributor :

Ari Subiyanti, AMK.

KFK Anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

 

Referensi

Supriyadi, Eddy, at all.2018./Buku Ajar Hemato-Onkologi Anak.Jakarta:IDAI

https://www.rodoxon.co.id/Lebih-Sehat-Setiap-Hari/Mencegah-infeksi/

Nasehat Perawatan di Rumah Pasien Kemoterapi 2016.

 

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.