Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Ruam Popok Pada Bayi

Tahukah anda apa itu ruam popok atau diaper rash? Mungkin sebagian ibu yang memiliki bayi sudah tidak asing lagi ya dengan istilah ini. Tetapi mungkin juga sebagian ibu masih merasa asing dengan istilah ini. Dan menganggapnya hal yang biasa terjadi pada bayi kita. Untuk lebih jelasnya  di sini kami akan mengupas sedikit tentang ruam popok atau diaper rash.

Ruam popok atau diaper rash adalah suatu masalah atau terjadinya iritasi pada kulit bayi di sekitar bokong yang tertutup oleh popok sebagai reaksi dari urine atau feces. Hal ini sering terjadi pada bayi sekitar 7-35% bayi pernah mengalami masalah ruam popok. Ruam popok merupakan bentuk umum yang terlihat pada kulit seperti bercak kulit yang meradang di sekitar pantat bayi dan hal ini sering dikaitkan karena popok yang basah dan jarang di ganti, iritasi.

Penyebab ruam popok anak adalah iritasi, infeksi atau alergi, dan akan sering terjadi jika anak mengalami diare atau sedang mengkonsumsi antibiotika. Infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri atau jamur. Bahan popok dan bahan pewangi atau alkohol yang terdapat pada tisu pembersih sering menimbulkan reaksi alergi. Adapun gejala dari ruam popok di antaranya :

1. Kulit yang meradang di area bokong, paha dan alat kelamin

2. Gatal dan luka di area popok

3. Tidak nyaman, rewel atau menangis terutama saat mengganti popok

 

Mari kita kenali jenis dari ruam popok atau diapers rash :

1. Ruam popok yang disebabkan atau diperparah oleh popok

Ruam terkait popok dapat disebabkan oleh iritasi, infeksi jamur atau reaksi alergi dan dapat terjadi leboih sering jika anak mengalami episode diare atau baru saja mengkonsumsi antibiotik. Dermatitis iritan adalah istilah medis untuk kulit merah dan meradang yang disebabkan oleh iritan apapun (biasanya urin dan feses). Iritasi jamur/ragi dapat berkembang jika dermatitis iritan tidak diobati selama lebih dari beebrapa hari. Reaksi alergi atau sensitivitas kulit terhadap popok itu sendiri dengan tanda kulit merah, gatal dan bersisik.

2. Ruam yang tidak berhubungan dengan popok

Kondisi kulit yang dapat mempengaruhi area popok tetapi tidak disebabkan oleh popk tersebut, di antaranya adalah dermatitis seboroik, dermatitis atopic, infeksi bakteri, psoriasis, kudis dan lain-lain.

 

Bayi sering mengalami ketikaknyamanan akibat ruam popok. Berikut adalah tips yang diberikan dokter kulit untuk mencegah ruam popok di rumah :

  1. Ganti popok kotor sesegera mungkin untuk mengurangi kelembapan pada kulit yang dapat menyebabkan ruam
  2. Bersikaplah lembut pada saat membersihkan area popok, gunakan air dan waslap lembut atau tisu bayi yang bebas alkohol dan pewangi. Kalau ruamnya parah gunakan botol semprot berisi air untuk area tersebut karena akan lebih lembut bagi kulit, selanjutnya biarkan area tersebut mengering.
  3. Oleskan krim popok seng oksida
  4. Hubungi dokter atau dokter kulit jika bayi mengalami infeksi kulit

 

Pencegahan ruam popok atau diaper rash dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa saran kebersihan dasar seperti :

  1. Mengganti popok sesering mungkin
  2. Pada episode ruam popok, popok sekali pakai direkomendasikan karena sangat menyerap dan meminimalkan paparan kulit terhadap basah
  3. Bersihkan area kulit dengan lembut dan hati-hati
  4. Jika tis bayi yang dipilih, carilah tisu yang tidak mengandung alcohol dan pewangi
  5. Kotoran kering dapat dibersihkan dengan minyak yang dioleskan pada kapas bulat
  6. Kulit yang terkelupas atau pecah dapat dibersihkan menggunakan air hangat dan diperas ke kulit, keringkan kulit dengan handuk lembut

Kita harus memperhatikan dan jangan menganggap tidak bermasalah jika mendapati kulit bayi yang tidak membaik setelah dilakukan perawatan di rumah. Adapun kondisinya seperti ruam popok tampak kemerahan dan tidak membaik setelah dirawat selam 2-3 hari, muncul luka yang bernanah, terdapat demam, ruam disertai rasa nyeri yang hebat, tampak ruam berwarna merah terang dengan bintik-bintik kemerahan di bagian tepi, bila terdapat infeksi jamur dan bakteri, dokter akan memberikan krim anti jamur dan antibiotika, demikian juga bila ada faktor alergi dan cenderung sering kambuh. Setelah sembuh bisa digunakan krim emolien untuk memperbaiki barrier kulit di sekitar popok.

Kontributor :

Mimin Aminatu Saadah, S.Kep.,Ners.

KFK Anak, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

 

Daftar Pustaka

https://www.aad.org/public/everyday-care/itchy-skin/rash/treat-diaper-rash, HOW TO TREAT DIAPER RASH

https://www.uptodate.com/contents/diaper-rash-in-infants-and-children-beyond-the-basics Patient education: Diaper rash in infants and children (Beyond the Basics)

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/5-langkah-mengatasi-ruam-popok-pada-bayi, 5 langkah mengatasi ruam popok pada bayi.

 

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.