Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Waspada Retinopati Diabetika, Penyebab Kebutaan Akibat Diabetes Mellitus

Apakah anda atau keluarga menderita diabetes mellitus yang kita kenal juga dengan sebutan kencing manis/penyakit gula? Jika iya, maka sebaiknya waspada dengan salah satu kelainan mata yaitu retinopati diabetika.

Apa itu retinopati diabetika?

Retinopati diabetika merupakan salah satu komplikasi berat pada mata akibat diabetes mellitus.  Bagian mata yang disebut retina/selaput jala merupakan organ dalam mata yang berfungsi menangkap cahaya seperti halnya sensor cahaya pada kamera. Diabetes menyebabkan kerusakan retina berupa pecahnya pembuluh darah dan pembengkakan retina yang disebut dengan retinopati diabetika. Kerusakan retina ini mengakibatkan fungsi retina menjadi terganggu dan berdampak pada gangguan penglihatan.  Retinopati diabetika dapat semakin memburuk seiring waktu, apabila terlambat untuk mendapat pertolongan dapat mengakibatkan kebutaan permanen.

Seberapa sering kejadian retinopati diabetika?

Berdasarkan penelitian The Jogjakarta Eye Diabetic Study in Community (JOGED.COM) di Yogyakarta, didapatkan kejadian penyakit retinopati diabetika sebesar 46,1% pada orang dewasa dengan diabetes, dan sebesar 26,3% sudah termasuk mengancam penglihatan.  Ini artinya, 1 dari 2 orang diabetes menderita retinopati diabetika, dan 1 dari 4 orang diabetes mengalami gangguan penglihatan akibat kelainan ini.

Apa saja gejala retinopati diabetika?

Pada tahap awal penyakit retinopati diabetika, biasanya tidak ada gejala yang dirasakan. Tetapi pada kondisi retinopati diabetika yang berat ada beberapa gejala yang dapat dirasakan seperti:

  • Melihat titik-titik atau benang-benang gelap yang disebut floaters
  • Penglihatan kabur
  • Obyek yang dilihat tampak melengkung
  • Area penglihatan tertutup obyek gelap

Kapan perlu skrining retinopati diabetika?

Setiap penderita diabetes berpotensi menderita retinopati diabetic sehingga perlu dilakukan pemeriksaan mata mendeteksi/skrining retinopati diabetika sejak awal tanpa menunggu munculnya gangguan penglihatan terlebih dahulu. Penderita diabetes mellitus tipe 1 (anak-anak) dianjurkan skrining apabila usia sudah mencapai 10 tahun, sedangkan pada diabetes mellitus tipe 2 (dewasa) dan diabetes gestasional (kehamilan) dianjurkan skrining sejak diabetes terdiagnosis. Apabila saat skrining kondisi retina masih belum ditemukan tanda-tanda retinopati diabetika atau masih tahap awal, pemeriksaan mata dianjurkan diulang 1 tahun sekali.

Bagaimana mencegah retinopati diabetika?

Kunci dari pencegahan retinopati diabetika adalah mengelola diabetes agar gula darah tetap stabil. Mengontrol tekanan darah juga merupakan faktor penting pencegahan retinopati diabetika. Risiko munculnya retinopati diabetika lebih rendah pada penderita diabetes yang terkontrol gula darah dan tekanan darahnya. Lakukan juga pola hidup sehat dengan cara menjaga pola makan untuk diabetes, olahraga teratur, berhenti merokok, memeriksakan gula darah dan tekanan darah secara teratur, serta konsumsi obat-obatan sesuai rekomendasi dokter. Apabila ada riwayat keluarga penderita diabetes atau anda sudah berusia di atas 40 tahun, lakukan skrining pemeriksaan gula darah agar diabetes dapat diketahui lebih awal.  Kemudian, lakukan skrining retinopati diabetika sedini mungkin apabila diketahui menderita diabetes.

Bagaimana penanganan retinopati diabetika?

Tujuan utama penganan retinopati diabetika adalah mempertahankan penglihatan agar tidak semakin memburuk. Jika ternyata ditemukan retinopati diabetika yang mengancam penglihatan, maka beberapa tindakan mata perlu dilakukan sesuai kondisi kelainan retina, yaitu:

  • Laser fotokoagulasi retina
  • Injeksi intravitreal anti-vascular endothelial growth factor (Anti-VEGF), dan
  • Vitrektomi

Tetap lakukan pola hidup sehat dan pengobatan diabetes sesuai anjuran dokter agar retinopati diabetika tidak bertambah berat.

Dengan mengenal kelainan mata retinopati diabetika ini diharapkan kita lebih waspada akan komplikasi diabetes mellitus pada mata. Apabila anda penderita diabetes, jangan tunggu munculnya gangguan penglihatan untuk memeriksakan mata. Semakin dini terdeteksi retinopati diabetika, semakin tinggi harapan anda untuk memiliki penglihatan yang tetap baik sampai hari tua.

 

Kontributor :

dr. Firman Setya Wardhana, MKes., SpM(K)

KSM Mata – RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.