Yogyakarta, di Ruang Bulat Gedung Adinistrasi Pusat tanggal 21 Juli 2023 dilakukan Monitor dan Evaluasi Kepatuhan Implementasi Clinical Pathway di RSUP Dr Sardjito. Hadir dalam acara tersebut adala empat lembaga yang bertanggungjawab melakukan pendampingan dan monitor evaluasi kepatuhan CP tersebut yakni dari DJSN, Kemenkeu, Kemenkes, dan BPJS. Tim monev yang hadir antara lain Gunawan Margianto sebagai Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan, Indra Budi Sumantoro Eselon 1 anggota DJSN, Nurhefi mewakili Direktur pelayanan rujukan, Heri Susilo Widodo Kepala Bagian Pelayanan Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Yogyakarta.
Dalam sambutannya Bapak Nurhefi , saat ini reformasi JKN mengembangkan program Nasional Health Insurance Reforms and Result (JKN Reform PforR) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi program JKN Indonesia melibatkan Kemenkes, Kemenkeu, DJSN dan BPJS Kesehatan, serta dinas Kesehatan. Melalui CP dan Panduan Pratek Klinik(PPK) yang menjadi dasar kepatuhan implementasi indikator tersebut. CP digunakan untuk panduan dalam memberi asuhan kepada pasien yang disusun secara terintegrasi. Kementerian Kesehatan telah menetapkan 5 CP yang harus diimplementasikan dan dilaporkan kepatuhannnya. Lebih lanjut dampak dari CP adalah tercapaianya kendali mutu dan kendali biaya.
RSUP Dr. Sardjito sebagai RS Tipe A pendidikan telah mengembangkan CP ini dengan melibatkan Kelompok Staf Medik (KSM) dan PPA terkait dengan menyusun CP integrasi berdasarkan kasus yang ada dengan mempertimbangkan aspek high volume, high risk, high cost dan problem prone. Selanjutnya implementasi terhadap asuhan klinis di CP dilakukan oleh PPA, selanjutnya dilakukan analisis defisiensi untuk dilakukan proses perbaikan, papar dr. Ayu Ketua Komite Mutu RSUP Dr Sardjito. Analisa kepatuhan dilakukan setiap bulan dan dilaporkan setiap bulan ke kementerian kesehatan ke aplikasi SIMAR. disampaikan juga bagaimana tantangan dan implementasi CP di lapangan karena RSUP Dr Sardjito merupakan rumah sakit rujukan dengan severity kasus level tiga, sehingga varian akan mempengaruhi implementasi dari CP tersebut. Berbagai kendala dalam pelaksanan CP akan selalau menjadi tantangan untuk dilakukan perbaikan.
semoga makin meningkatkan kualitas pelayanan dan bermanfaat bagi masyarakat.
No Comments