Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

UPF Yankestrad Tawangmangu -RSUP Dr. Sardjito Gelar  Seminar Nasional “Peranan dan potensi Temulawak sebagai Tanaman Obat Indonesia Unggulan”.

Bertempat di aula RM Santoso, UPF Yankestrad RSUP Dr. Sardjito di Tawangmangu pada hari Selasa, 21 November 2023 berlangsung seminar dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke 59 dengan Tema Pengembangan Tawangmangu Health Tourism: Peranan dan potensi Temulawak sebagai Tanaman Obat Indonesia Unggulan.  Kegiatan ini diikuti baik secara luring maupun daring oleh peserta yang berasal dari beberapa Universitas, Politeknik Kesehatan, Rumah Sakit, PHRI, Travel Agent, Puskesmas, serta Instansi-instansi terkait di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Latar belakang diadakannya kegiatan ini adalah pengembangan wellness tourism dan herbal tourism di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Tawangmangu oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekaraf) serta Pencanangan Temulawak sebagai Tanaman Obat Unggulan Indonesia pada peringatan Hari Kesehatan Nasional 9 November 2023 oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia. Sebagai bagian dari program kolaborasi antara Kemenkes dan Kemenparekraf RI, pengembangan ini diharapkan dapat memacu kemajuan pelayanan kesehatan dan potensi kesehatan tradisional. Pada akhirnya, pengembangan program wisata kesehatan dan kebugaran ini dapat mewujudkan harapan Tawangmangu menjadi tempat yang nyaman dan menjadi sektor unggulan baru pelayanan kesehatan dan wisata di Indonesia.

Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Dr. Eniarti, M.Sc., Sp.KJ, M.M.R. secara daring. Dalam sambutannya beliau berharap bahwa melalui kegiatan seminar ini dapat memunculkan ide inovatif riset temulawak sehingga menjadikan temulawak sebagai tanaman obat yang unggul dan mendukung  program wellness tourism. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS dalam keynote speechnya menyampaikan bahwa Indonesia dianugerahi dengan kekayaan alam berlimpah yang berpotensi untuk dimanfaatkan dalam pengembangan obat bahan alam dan diharapkan dapat meningkatkan resiliensi sektor kefarmasian di Indonesia. Guna mendukung hal tersebut, Pemerintah juga telah mengeluarkan UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang memberi ruang dan pengaturan penggunaan obat bahan alam. Oleh karena itu, sinergitas lintas sektor dan dukungan stakeholder diperlukan dalam mengembangkan potensi bahan alam Indonesia salah satunya yaitu temulawak yang telah ditetapkan sebagai Tanaman Obat Indonesia Unggulan.

Melalui kegiatan ini, pengembangan potensi sumber daya alam, kompetensi SDM dan dukungan sosial-tradisi budaya yang kuat dapat digali, sehingga produk tanaman obat Indonesia atau yang biasa dikenal dengan istilah Jamu ini, dapat menjadi komoditi yang mendunia melalui wellness tourism. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang perkembangan mutakhir teknologi wellness dan pasar global dari pakar luar negeri. Dalam perencanaan program wellness, layanan medik dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan layanan wellness dilakukan di hotel atau resort. Dari titik ini beberapa operator bersepakat untuk berkolaborasi mewujudkan sinergitas untuk wellness yang merupakan salah satu bentuk inovatif wisata di Tawangmangu. Dalam wellness diharapkan terbentuk ekosistem yang baik dengan kerja sama antar pelaku, yaitu penyedia layanan kesehatan, hotel dan resort, penyedia layanan kebugaran modern dan tradisional, pusat pengolahan pascapanen tanaman obat. Temulawak yang sudah ditetapkan sebagai Tanaman Obat Indonesia Unggulan, juga selanjutnya akan dikembangkan untuk kesehatan maupun wisata kebugaran.

Kegiatan ini terbagi dalam 2 sesi. Sesi pertama yaitu Wellness Tourism menghadirkan 3 narasumber yaitu  Christoph Weigl (Vamed), Prof.dr. Laksono Trinantoro MSc, PhD ( Staf Khusus Menteri Kesehatan bidang Ketahanan (Resiliency) Industri Obat dan Alat Kesehatan) dan Arya Galih Anindita (Koordinator Wisata Budaya dan Buatan, Kemenperaf). Selanjutnya sesi kedua yaitu Temulawak menghadirkan narasumber Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU (Peneliti, akademisi dan dosen FMIPA UNY) dan Dr.rer.nat.Apt.Arko Jatmiko W.,M.Sc (Akademisi dan dosen FKKMK UGM)

Diakhir kegiatan Seminar, para peserta yang hadir secara luring diajak untuk mengikuti field trip ke Klinik Pratama Hortus Medicus dan Kebun Aromatik Tlogodringo.

 

(Ivan, UPF Yankestrad RSUP Dr. Sardjito)

Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.