Fax:(0274) 565639    humas@sardjitohospital.co.id
Germas BLU Berakhlak kars

Mengenal Otitis Media Akut Pada Anak

Infeksi telinga atau biasa kita sebut dengan otitis media merupakan masalah yang umum dijumpai pada anak-anak1,3. Acute otitis media (otitis = telinga, media = tengah) merupakan infeksi yang terjadi pada telinga tengah1,2. Otitis media akut dapat terjadi pada semua usia, namun secara umum terjadi pada anak usia 6-24 bulan, 80% anak-anak pernah mengalami otitis media akut2. Banyak faktor penyebab otitis media akut, antara lain immature immune system, genetic, kelainan anatomis, disfungsi fisiologis, dan bakteri.  Organisme yang menyebabkan otitis media diantaranya Streptococcus pneumonia, non-typeable Haemophilus influenza (NTHi) dan Moraxella catarrhalis2. Sebagian besar otitis media disebabkan oleh bakteri yang menyerang hidung dan tenggorokan anak-anak1.

Otitis media dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik melalui otoscopy dan disesuaikan riwayat serta tanda gejala yang dilaporkan pasien2,3. Gejala infeksi telinga pada anak-anak tidak spesifik. Infeksi telinga menyebabkan nyeri telinga, demam (suhu >38oC), dan kehilangan pendengaran sementara, biasanya secara umum ditandai dengan kehilangan nafsu makan dan rewel (irritability)2.

Pemberian terapi disesuaikan dengan usia anak, riwayat infeksi sebelumnya, dan masalah kesehatan lainnya2. Beberapa anak akan membaik tanpa pemberian terapi antibiotik. Antibiotik diberikan pada anak usia <24 bulan disertai demam tinggi (>38oC) atau infeksi pada kedua telinga. Biasanya dokter akan memberikan anti nyeri apabila dibutuhkan1.

Anak yang mengalami infeksi telinga pada usia muda, akan berisiko mengalami infeksi telinga berulang dan keluar cairan dari telinga tengah secara persisten1. Apabila infeksi telinga berkembang menjadi lebih parah, maka pengobatan akan sulit dilakukan karena susunan struktur telinga tengah yang kompleks. Komplikasi otitis media akut dapat dibedakan menjadi 2, yaitu komplikasi intratemporal (kehilangan pendengaran konduksi/sensorineural, perforasi, otitis media supuratif kronik, cholesteatoma, timpanosklerosis, mastoiditis, petrositis, dll) dan intracranial (meningitis, abses otak, abses ekstradural, dll)2.

Perawat merupakan orang yang paling dekat dengan pasien, karena hampir 24 jam berada di sisi pasien. Penting bagi perawat untuk memahami informasi terkait otitis media akut. Perawat minimal juga harus mampu melakukan assesmen untuk mengkaji anak dengan otitis media, menentukan diagnosis yang tepat dan menentukan intervensi yang sesuai. Pengkajian tersebut setidaknya meliputi riwayat trauma telinga, riwayat keluarga yang mengalami sakit serupa, dan riwayat defek kranial. Perawat diharapkan juga mampu melakukan pengkajian fisik dengan otoskop4. Selain itu, perawat juga bisa memberikan edukasi yang dibutuhkan orangtua. Menurut penelitian Salima Meherali, dkk (2019) setidaknya perawat harus bisa memberikan edukasi terkait : (1) penyebab otitis media akut, (2) tanda dan gejala yang muncul, (3) cara mengurangi gejala, (4) terapi antibiotik, dan (5) kapan harus dibawa ke unit gawat darurat4.

 

Kontributor :

Puspita Rahma Dewi, AMK

KFK THTRSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

 

References

  1. Kluwer, W. (2021, 11 13). Up To Date. Diambil kembali dari uptodate.com: https://www.uptodate.com/contents/ear-infections-otitis-media-in-children-beyond-the-basic/print
  2. Amina Danisyar, J. V. (2021). Acute Otitis Media. Treasure Island: StatPearls Publishing.
  3. Jama Pediatric Patient Page. (2020, March). Acute Otitis Media. Ear Infection are Common in Young Children, p. 308.
  4. Meherali, Salima, dkk. (2019). Understanding Parents Experiences and Information Needs on Pediatric Acute Otitis Media : A Qualitative Study. Journal of Patient Experiences, 53-61.
Author Info

Tim Kerja Hukum & Humas

Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Comments

Comments are closed.